2 - Deg-Deg an

299K 16K 3.1K
                                    

Hari ini cukup melelahkan bagi Risa. Bukan hanya perasaannya saja yang lelah, sepertinya tubuhnya juga merasakan hal yang sama. Mengingat ia baru pulang jam tujuh malam tadi, sekarang ia harus kelelahan lagi karena berjalan kaki menuju mini market untuk membeli titipan dari mamanya. Memang jarak dari rumahnya dengan mini market itu bisa dikatakan dekat, tetapi tidak untuk sekarang.

Sebenarnya mamanya menyarankan Risa untuk diantar oleh supir saja, atau paling tidak Risa mengendarai mobil sendiri. Tetapi Risa menolaknya dengan alasan malas untuk mengemudi.

Di tengah-tengah perjalanannya, dari kejauhan ia melihat seseorang yang tampaknya ia mengenalinya. Orang itu tampak berjalan mendekat ke arahnya seraya melambai-lambaikan tangan.

"Risa," ucap seseorang itu ketika sudah berada di hadapannya. Orang itu ternyata Ghea--sahabatnya.

"Ghea, ngapain lo disini?" tanya Risa.

"Ah ... em ... gue lagi ada urusan di daerah sini."

Risa mengernyitkan keningnya, heran dengan Ghea. Ghea tampak gugup dengan bicaranya. Yang menjadikannya tambah heran adalah Ghea yang berada di daerah sini, sedangkan rumah Ghea sangat jauh dari rumah Risa.

"Kok tumben?" tanya Risa lagi.

"Iya, Cuma kebetulan doang kok. Gue duluan ya, dah Ris ...." Ghea langsung berlalu meninggalkan Risa yang masih heran di tempatnya.

Risa mengangkat bahunya acuh, ia mencoba menepis rasa herannya. Risa pun kembali melanjutkan perjalanannya yang hanya sekitar sepuluh meter lagi.

Setelah sampai, Risa langsung saja memilih bahan-bahan yang di pesan mamanya. Terlalu fokus memilih bahan-bahannya, Risa sampai tidak sadar kalau ia menabrak sesuatu dari belakang. Risa pun menoleh untuk mengetahui siapa orang yang ditabraknya itu.

"Eh maaf, saya gak sengaja," ucapnya ketika melihat orang yang tak sengaja ia tabrak tadi, orang itu ternyata wanita yang umurnya mungkin setara dengan mamanya.

Wanita paruh baya itu meneliti Risa dari ujung rambut hingga ujung kaki, tatapannya seperti tatapan tidak suka. "lain kali kalo jalan hati-hati, dimana-mana orang jalan tuh maju bukan mundur."

Risa tersenyum kikuk, ia menyadari kesalahannya. " iya tan, sekali lagi maaf ya."

Risa bisa melihat bahwa wanita itu menganggukkan kepalanya setelah mendengar perkataannya.

"Mama ngapain?"

Tunggu, Risa mengenali suara ini, bahkan suaranya sangat familiar di telinganya. Karena penasaran, akhirnya Risa menolehkan kepalanya ke arah orang yang berada di sampingnya itu. Dan yah ... dugaannya benar. Orang itu adalah orang yang membuatnya kesal tadi.

"Ini, tadi perempuan ini jalannya mundur dan gak sengaja nabrak mama," jawab wanita paruh baya tadi.

Deg..

Apa tadi? mama? Berarti wanita yang ada di hadapannya ini mamanya Arka? Selama ini ia tidak tahu siapa mamanya Arka, yang ia tahu hanya namanya saja. Risa masih diam, menunggu jawaban dari Arka.

Arka melirik sebentar ke arah Risa. "Maafin dia Mah, dia emang gitu orangnya. Ceroboh," ucap Arka dengan entengnya, sepertinya laki-laki itu tidak memikirkan bagaimana perasaan Risa setelah mendengar perkataanya tadi.

Risa masih tetap diam, ia menunggu lanjutan dari perbincangan ini.

"Kamu kenal?" tanya mamanya Arka yang kalau tidak salah namanya Dela. Jangan tanyakan bagaimana Risa bisa tau namanya, kalau menyangkut Arka, ia bisa tahu siapa saja nama-nama keluarga Arka, walaupun tidak pernah bertemu langsung dengan orangnya.

Cuek Tapi Romantis [Dreame/Innovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang