04- akting

36 5 5
                                    

"sheil!" dhika menarik tangan sheila, lalu mendekapnya kedalam pelukannya

Sheila merasa punggungnya membentur tembok sangat keras, tapi malah dhika yang meringis

"aggghh!!"

Sheila yang merasa panikpun segera mengambil jarak diantara mereka untuk melihat wajah dhika, tetapi dhika menoleh kebelakang, melihat satu persatu wajah anak basket

Ada bola basket yang memantul dibelakang dhika

"dhika?" sheila memegang pipi dhika, wajahnya seperti orang yang sangat kesakitan "dhika lo gakpapa kan?"

Dhika diam saja, menahan sakit dipungungnya

"ayo kita ke UKS, ya" sheila merasa panik dan bersalah "ayo" ia membantu dhika berjalan sampai uks

Sheila membayangkan bagaimana jika ia yang terkena basket. Dhika yang tulang besi otot kawat saja kesakitan, apa lagi sheila yang hanya sebatang tusuk sate, mungkin ia mati saat itu juga

Di uks, sheila menunggu dhika sampai dhika selesai diurut. Bagaimanapun juga, dhika yang sudah menyelamatkan sheila

Dari tadi dhika hanya tertidur, sheila takut ada apa-apa dengan dhika

Tunggu, ada apa dengan sheila

"sheila? Lo gakpapa kan?" sheila terkejut saat dhika tiba-tiba menanyakan itu

Sheila menggelengkan kepala nya "gw gakpapa. Istirahat, gw tungguin"

Dhika bangkit dari tidurnya " apaan sih lebay- aaa- aggh" lalu memegang pungungnya

"becicilan!" sheila menarik dhika, sehingga ia kembali berbaring "tidur lagi, lupain rasa sakitnya" ia mengelus kepala dhika

Ntahlah, semua yang dilakukan sheila hanyalah reflek

"maafin gw udah bikin lo jadi kayak gini ka" gumam sheila

***

Sesampainya di rumah, dhika mencari keberadaan arka.

Setelah menemukan arka di kamarnya, dhika menarik kerah baju arka, lalu memukulnya dengan sangat kuat

"GW BILANG JANGAN DIA BANGSAT!" kali ini dhika sangat emosi dengan saudara tirinya

Arka berusaha untuk berdiri

"lo suka atau terobsesi!? Kalo lo suka, gk gini cara nya bego!"

Bugh kali ini arka yang memukul dhika

"gak usah ikut campur urusan gw" arka hendak pergi meninggalkan dhika "dan salah lo sendiri, gw udah bilang jangan deketin dia lagi, tapi lo malah pacaran sama dia"

Dhika menarik arka "gw jauhin dia dengan jaminan apa"

"yaa, gw gak akan celakain dia lagi" arka melepaskan tangan dhika dari kerah baju nya

"dan lo juga jangan deketin dia"

Arka tersenyum sebelah bibir "ya gak bisa gitu, lagian lo ngebet amat deketin tu cewek, dia aja cuek ke lo"

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang