inspired/os : ©creepypasta by O' neile
Sejatinya seorang Hwang Yunseong yang terkenal pendiam bagai batu itu bakalan mengoceh panjang-lebar jika seseorang berani mengusik emosinya.Sebagai bukti, aku daritadi cuma membisu dengan badan beringsut pada pintu mobil jok penumpang layaknya anak itik kehilangan induk, sewaktu laki-laki itu tidak berhenti berucap.
Yunseong marah.
Aku sih tahu itu. kelihatan dari garis wajahnya yang mengeras juga berubah kemerahan. Seharusnya sejak awal aku nurutin kemauannya.
"Lihat kan, gara-gara kamu kita nggak bisa pulang!"
Kugulirkan bola mata menatapnya. Dia nggak berhenti menyalahkanku. Padahal aku udah berulangkali minta maaf.
"Terus sekarang, maumu?" Kucoba untuk berani membuka mulut.
Yunseong tiba-tiba memberhentikan kendaraannya.
Seketika tubuhku terlonjak hendak protes.Masalahnya, dia berhenti pada tempat yang tidak seharusnya.
Gelap dan menyeramkan.
Bayangin aja, hanya ada kita berdua dalam mobil ditengah hutan pada waktu lewat tengah malam. Diguyur hujan beserta angin kencang pula.
Seketika bulu kudukku meremang.
"K-kenapa berhenti?"
Kedua mata Yunseong menatapku aneh.
"Kayaknya mesinnya bermasalah,"
Lengan dia kutahan selagi Yungseong berniat membuka pintu.
"Mau ngapain?""Periksa lah. Emang mau bermalam disini?"
Kepalaku kontan menggeleng.
"Tunggu disini,"
Berbekal jaket sebagai tudung kepala, laki-laki yang lebih tua setahun dariku itu keluar menerobos hujan.
Dari dalam sini bisa kulihat dia yang sibuk membuka kap mobil dan mengotak-atik bagian mesin yang nggak kupahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐿𝒾𝓂𝑒𝓇𝑒𝓃𝒸𝑒 [PDX101]
FanfictionImagine when Producex101's trainee has relationship with u. Can it was makes ur day so fluffy? • ℓเɱε૨εɳ૮ε • 2019.2020 ©pearicha