"H-hah?! Tinggal dirumahmu? Nggak... Gak usah. Aku gak mau ngerepotin senior" ucap Jeongin pelan
"Jadi, lo mau tidur dimana? Emangnya lo punya uang, huhh? Luka-luka lo aja belum di obatin. Gimana kalo nanti infeksi?"
Jeongin hanya diam mematung. Dia tidak percaya dengan apa yang Chan lakukan. Kenapa Chan begitu baik dengan membiarkannya tinggal dirumahnya? Chan memperdulikan orang sepertinya, orang yang sering dianggap sampah disekolah. Rasanya sangat mustahil.
"A..a..aku bisa nginep di rumah temenku. Aku juga bakal nyari kerja part time dan nyewa rumah baru" jawab Jeongin setelah lamanya diam mematung. Sebenarnya ia juga merasa tidak enak dengan kebaikan Chan. Ia juga salah persepsi tentang Chan.
"Emangnya lo punya temen? Temen lo yang tadi mukulin lo itu? Lagipula sekarang udah jam 11 malem. Gak akan ada yang mau nerima lo di jam segini"
Jeongin hanya diam. Dia bingung harus menjawab apa. Nyatanya dia memang tidak punya teman, semua orang menjauhinya dan menganggapnya sampah.
Tapi bukan Chan namanya jika keinginannya tidak terpenuhi. Chan melajukan mobilnya tanpa sepengetahuan Jeongin. Jeongin tidak menyadari itu karena hanya diam termenung.
🐰🐷🐰🐷
SKZ Galaxy Kingdom
Disuatu galaxy yang jauh dari bumi, terdapat istana yang sangat besar. Seorang pria dengan gagahnya menghampiri seorang pemuda lain yang juga tampak gagah."Jenderal Park, bukannya sudah waktunya kita membawa pangeran dan ksatria lainnya kesini?"
"Iya, tapi mereka semua terpisah major Jang. Lagipula mereka belum mengetahui ini semua dan kekuatan mereka pun belum muncul dikarenakan Yellow Wood masih belum ditemukan"
"Tapi bukankah kalau begitu kita harus segera menyatukan mereka supaya mereka tahu rahasia ini dan dapat segera mencari Yellow Wood yang hilang agar kekuatan mereka muncul?"
"Oh ya, kamu benar Jang. Kalau gitu aku perintahkan kamu untuk menemukan mereka dan mempersatukan mereka. Kita harus bergerak cepat sebelum darkness muncul"
"Baiklah Jenderal. Saya akan segera bersiap dan menuju bumi"
🦙🦙🦙🦙
Chan dan Jeongin telah tiba didepan rumah Chan. Jeongin masih saja termenung sehingga membuat Chan geram. Dia menyenggol bahu Jeongin dengan keras sampai membuat Jeongin mengaduh kesakitan.
"Akkhh... Sakit!! Kenapa senior nyenggol aku? Udah nyenggol nya kenceng banget lagi. Lukaku masih sakit"
"Salah siapa ngelamun terus? Gue udah manggil-manggil dari tadi, tapi gak nyadar-nyadar juga. Jadi kan gak salah kalo gue ngelakuin itu. Kita udah sampe, ayo keluar dari mobil, jangan lupa bawa barang bawaan lo"
Jeongin segera keluar dari mobil Chan dan terperangah kagum melihat rumah mewah Chan. Mata rubahnya membulat ketika melihat rumah yang tampak seperti istana. 'Ini beneran rumah senior? Sekaya itukah dia?' batinnya. Ia mengikuti langkah Chan memasuki rumah mewah Chan. Ia dibuat terperangah lagi karena melihat banyaknya pelayan yang menyambut kedatangan mereka. Bahkan Jeongin terkejut melihat para pelayan yang menundukkan kepalanya saat Chan selaku majikan lewat.