Aura Agatha Chelsea

106 23 6
                                    

"Selamat pagi Mama, Papa, dan Wenda adik aku yang paling nyebelin!" sapa Aura kepada keluarganya.

"Pagi sayang." jawab sang Mama.

"Pagi kakak aku yang nyebelin." jawab Wenda.

"Kamu ada kelas jam berapa?" tanya Papa.

"Jam 12an gitu, eh tapi pa aku boleh gak abis pulang kampus aku kumpul sama temen di cafe?" tanya Aura dengan penuh harap.

"Boleh, tapi jangan pulang malam pokoknya habis Maghrib harus udah ada di rumah!" balas Papa.

"Oke makasih Papa." ujar Aura dengan senang dan langsung memberi kecupan di pipi sang Papa.

"Kakak di cafe mana nanti?" tanya Wenda.

"Gak tau juga, kenapa emang?"

"Gapapa sih, nanya aja emang gak boleh?"

"Udah sono berangkat ke sekolah nanti telat!" usir Aura.

"Ih kakak nyebelin!"

"Udah-udah jangan pada ribut di sini, Wenda mending sekarang kamu berangkat ke sekolah nanti telat." lerai Mama.

"Iya ma!" balas Wenda.

"Yaudah Wenda berangkat ya Ma!" pamit Wenda dengan menyalami tangan Mama dan Kakaknya.

"Baik-baik kamu belajar biar jadi orang sukses!" ujar Aura.

"Nanti Pak Iwan yang jemput kamu ya Wen!" ujar Mama.

"Oke Ma!" balas Wenda.

"Papa berangkat ya Ma!" pamit Papa.

"Hati-hati ya Pa, Wen!"

Wenda hanya menganggukan kepalanya saja begitu juga dengan Papa.

"Ma Aura ke atas dulu ya?"

"Kamu gak sarapan dulu?" tanya Mama.

"Nanti aja deh Ma!"

Aura berlalu untuk ke atas tepatnya Aura menuju kamarnya. Setelah berada di kamar Aura membuka album foto bersama sahabatnya itu yang biasa Aura panggil dengan sebutan Al. Aura dan Al sudah bersahabat sejak Tk jangan tanya seberapa dekatnya Aura dengan Al bagaikan lem dan perangko yang tak kan pernah pisah.

Aura melihat album fotonya satu demi satu dan tak sengaja menemukan foto dirinya dengan Al yang sedang tertawa bahagia dengan wajah penuh cokelat karena ice cream, Aura ingat betul dengan kejadian itu tak terasa air matanya mengalir begitu saja entah apa yang Aura rasakan sekarang.

"Kamu dimana Al?" batin Aura.

Seandainya aku punya sayap aku ingin terbang untuk mencari kamu Al, udah 5 tahun kamu menghilang begitu saja. Apa kamu gak merindukan aku? Apa kamu gak kesepian karena aku gak ada?. Seandainya peristiwa itu tidak terjadi pasti aku dengan kamu masih bersama bahkan kuliah bareng tapi itu gak akan mungkin terjadi.

Sepi rasanya gak ada kamu di sini, bahkan hidupku dulunya yang penuh dengan warna sekarang hanyalah putih dan abu. Hanya kamu yang bisa merubah duniaku menjadi berwarna kembali Al, aku mohon kamu kembali Al.

"Tuhan aku hanya ingin Al kembali!" batin Aura dengan penuh kesedihan.

Tes.

Air mata yang Aura tahan akhirnya keluar dengan isakan kecil, tubuh Aura bergetar dengan penuh kesedihan. Bukannya diri Aura tidak bisa menerima kenyataan tapi Aura hanyalah rindu dengan sahabatnya itu, sejak kecil mereka bersama sampai suatu saat kejadian peristiwa yang tidak di inginkannya menyebabkan Al koma dan harus di bawa keluar negeri tanpa sepengetahuan Aura yang posisinya tak sadarkan diri akibat dari kecelakaan tersebut.

Ketika Aura sadar orang yang pertama di carinya adalah Al tapi Aura tidak melihat keberadaan Al sampai Aura mengetahui kalau Al di bawa ke luar negeri. Hancur? Memang hati Aura hancur karena sahabat yang ia sayang pergi ke negera orang tanpa sepengetahuan dirinya tersebut.

"Cepat kembali Al!"

🍁🍁🍁

"Sylvan?" panggil Lina.

Sylvan yang merasa di panggil langsung menoleh. "Kenapa?" tanya Sylvan.

"Aura udah datang?"

"Belum,"

"Tumben tu anak lama banget datangnya?"

"Gak tau."

"Kok lo cuek sih?" kesal Lina.

"Gak sih B aja!"

"Yaudah gak usah ngegas dong, gue kan nanya baik-baik!"

"Gue gak ngegas ngomongnya Lin," ujar Sylvan dengan lembut.

"Nadanya kayak ngegas gitu!"

"Yaudah gue minta maaf,"

Tak lama orang yang di cari Lina tadi datang dengan senyuman manisnya. "Hai!" sapa Aura dengan senyum manisnya, seolah Aura melupakan kejadian tadi pagi.

"Hai ra!" balas Lina.

"Tumben lo lama banget datangnya?"

"Emangnya kenapa? Kalian kangen sama gue?" goda Aura.

"Pede gila lo!" sahut Lina.

Sedangkan Sylvan hanya terkekeh pelan saja.

"Eh nanti kita jadikan habis ngampus ke cafe dulu?" tanya Sylvan.

"Jadi dong!" balas Aura dengan di angguki Lina juga.

"Tapi dimana?" tanya Aura.

"Di kemang villange aja, gimana?" usul Lina.

"Boleh tu, yaudah di situ aja!" balas Sylvan.

Dosen yang masuk di kelas Aura akhirnya datang dan membuat semua para mahasiswa duduk di tempatnya masing-masing.

"Aku kangen kamu Al, walaupun aku di kelilingi orang yang sayang sama aku tapi rasanya sepi berbeda kalau kamu ada di sini"

Balik lagi di cerita baru aku, semoga suka ya.
Jangan lupa Vote dan Komen!

Baca juga cerita aku "The Bee Is You"

Happy Reading and Enjoy!
Salam icit❤🍁

A The Clinking OfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang