"Haiii!!! Gue kangen banget sama kalian tau! Mana nggak bisa ketemu lagi, gue kan pengen kayak dulu lagi. Bosen lama-lama di rumah nggak bisa kemana-mana." ucap Aura dalam Facetime bersama Lina dan Sylvan.
Sedangkan Sylvan dan Lina hanya terkekeh pelan melihat muka Aura seperti itu.
"Gue sebenarnya juga bosen sih! Tapi ya mau gimana lagi kita di suruh Lockdown entah sampai kapan." ucap Lina.
"Tapi gue malah bersyukur dengan keadaan seperti ini! Bisa kumpul bareng keluarga lagi! Terutama Papa gue yang selalu pergi ke luar kota sama kayak Papa lo Ra!" timpal Sylvan.
"Iyaa sih! Sisi positivenya bisa kumpul bareng keluarga, tapi sisi negativenya gue bosen plus plus di rumah. Mau ke salon nggak bisa, nongkrong nggak bisa, semuanya serba nggak bisa!" ujar Aura.
"Eh btw gimana sama kuliah kita jadinya?!" tanya Lina.
"Gue terakhir dapet kabar dari si Asep, dia bilang kuliahnya di tunda sampai keadaan benar-benar udah aman!" jawab Sylvan.
"Tapi nggak ada tugas lagi kan? Duhh kalau sampai ada! Udahlah gue pusing tujuh keliling, tugas satu aja yang segunung belum siap apalagi di kasih lagi!"
"Derita Mahasiswa ya ginilah Lin" timpal Aura.
"Kata siapa nggak ada Lin, justru Dosennya nitip sama Asep! Dia bilang ada tugas tambahan dari Dosen" ujar Sylvan.
"Hah??!!! Lo serius? Ihh astaga mati gue, tugas yang ini aja belum siap malah ada tugas lagi. Mau pecah kepala gue jadinya!!" ujar Lina dengan frustasi.
"Kok belum di kirim di grup? Lo tau darimana Syl?" timpal Aura.
"Si Asep aja baru bilang sama gue, mungkin nanti kali di kirimnya." jawab Sylvan.
"Biasanya sih kalau ada tugas kita kerjain sama-sama, lah sekarang sendirian!" ujar Lina.
"Kan bisa lewat Facetime atau Chat gimana sih? Untuk apa Tekhnologi di ciptakan?!" ujar Sylvan.
"Eh udah dulu ya! Gue pengen ngerjain tugas dulu daripada makin numpuk! Mumet otak gue ngeliat tugas segunung!." ujar Aura dengan mengakhiri Facetimenya.
"Oke gue mau rebahan dulu sekalian mau ngumpulin tenaga buat ngerjain tugas yang numpuk!" ujar Lina.
"Dasar lo always rebahan! Yaudah gue mau ngerjain juga! Bye Aura, Lina, sohib gue!"
"Bye!!" ucap Aura dan Lina secara berbarengan.
Huh! Tugas numpuk tapi pikiran gue selalu ke Al, padahal gue udah bertekad untuk melupakan dia dan gak mikirin dia lagi. Tapi kenapa berat ya? Gue bingung jadinya?! Pemberian jam tangan dari Al selalu gue pake, boneka jam bergambar kartun Spongebob kesukaan gue selalu gue peluk, pemberian Al selalu gue pake dan hanya itulah kenangan dari Al yang ada sama gue.
Sebenarnya sih masih banyak karena sedari kecil gue selalu sama dia, barang itu selalu gue simpan dengan aman dan gak pernah gue keluarin hanya jam dan boneka aja yang gue keluarkan!.
"Baik-baik di sana Al, semoga mendapatkan cewek yang lebih dari gue dan tentunya jangan lupakan gue juga! I will miss you so much Al my best friend!" gumam Aura dengan melihat foto dirinya dan Al di nakasnya.
Corona memang mengerikan hampir semua orang bukan hampir tapi semuanya takut dengan virus yang tak terlihat tapi sangat mengerikan dan bisa mengakibatkan meninggal dunia, tapi yang lebih mengerikan bagi gue adalah ketika sudah bersama sedari kecil tak pernah terpisahkan lalu terpisahkan begitu saja tanpa ada salam perpisahan, dan pelukan perpisahan!.
Aura Agatha Chelsea.
🍁🍁🍁
"Pagi Al!" sapa Nini.
"Pagi!" balas Al dingin.
"Sudah sarapan?"
"Sudah"
"Gue belum."
"Gue nggak nanya!"
"Gue cuman ngasih tau!"
"Dan gue gak mau tau!"
"Kok lo ngeselin sih?!"
"Kalau nggak suka boleh tinggalin gue di sini."
"Gue mau sama lo di sini"
"Lo bilang gue tadi mengesalkan! Kalau lo nggak suka lo boleh tinggalin gue sendiri di sini!"
"Gue bercanda, selow kali Al!"
"Gue lagi nggak mau bercanda!"
"Oh ya Al cewek lo mana? Kok gue nggak pernah liat?" tanya Nini.
"Gue nggak punya cewek!" balas Al.
"Kesempatan gue buat deketin Al" batin Nini.
"Kenapa lo nanya gitu?" sambung Al.
"Hah?! Ngg-nggak kenapa-kenapa" jawab Nini dengan gugup.
"Oh!"
"Temenin gue sarapan yuk! Mumpung Dosen belum dateng" ajak Nini.
"Nggak! Gue lagi fokus belajar!"
"Ayolah Al!"
"Nggak Ni!"
"Please temenin gue?"
"Yaudah iya gue temenin kali ini karna lo maksa!" ucap Al pasrah dan kesal.
"Yeay! Makasih Al"
Entah di sengaja atau tidak Nini langsung memeluk Al begitu saja membuat Al terkejut!.
"Apaan sih lo main peluk aja?! Lo denger baik-baik gue mau nerima ajakan lo atas terpaksa bukan karna dari hati! Ngerti?" desis Al tajam pada Nini.
Nini yang mendengar Al berbicara seperti itu bergidik ngeri dan takut dengan tatapan tajam Al.
"Kalau lo nggak mau yaudah nggakpapa gue bisa sendiri kok" ujar Nini dengan tersenyum. Senyum palsu lebih tepatnya.
"Bagus lah! Gue bisa belajar lagi." balas Al dengan sangat santai.
Al langsung pergi begitu saja meninggalkan Nini yang termenung mendengarkan ucapan Al.
"Awas lo Al! Gue akan beri pelajaran sama lo dan lo bisa luluh sama gue begitu saja, lalu jatuh cinta sama gue!" ucap Nini dengan sinis.
Tanpa di sadari Nini, Al mendengarkan ucapan Nini karena Al balik lagi karena Earphonenya tertinggal di kursi yang Al dudukin tadi. Al sempat kaget karena Nini yang di kenal dengan kepolosannya ternyata Nini licik hanya tampangnya saja yang polos tapi tidak dengan hatinya.
"Lo yang mulai duluan Ni, dan gue akan ikutin perarturan main lo" batin Al.
"Kenapa DM gue sama sekali belum di balas ya? Atau lagi sibuk? Mungkin lagi sibuk kali ya makanya DM gue belum di balas sampai sekarang" gumam Al dengan melihat DM nya di Instagram.
"Tunggu aku Ra! Sebentar lagi aku akan ke sana dan kita akan bertemu!." batin Al.
Jika kita sama rindu pasti kita akan bertemu di mimpi, cepat atau lambat pasti di pertemukan kembali entah itu kapan.
Hai hai terimakasih yang sudah baca jangan lupa vote dan komen!
Baca juga cerita gue "The Bee Is You"
Happy Reading and Enjoy!
Salam icit❤🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
A The Clinking Of
أدب المراهقين"Denting yang bunyi di dinding kamar aku membuat aku tersadar dari lamunanku, jika boleh meminta pada Tuhan aku hanya ingin dia kembali. Aku butuh semua untuk tepiskan rinduku padamu kenapa cepat sekali kamu pergi?" Aura Agatha Chelsea. "Berani dan...