Setibanya mereka di kemang villange, mereka langsung ke suatu Resto untuk mengisi perut mereka karena telah berbunyi sejak daritadi. Sylvan dan Lina sedang asik melihat buku menu yang telah di sediakan sedangkan Aura hanya diam saja dan lebih memilih untuk memainkan Handphonenya, Aura tidak membuka sosial medianya, Aura juga tidak sedang chat dengan siapapun tapi Aura melihat foto kenangan bersama Al sebelum Al pergi meninggalkan indonesia dan meninggalkan Aura tentunya.
Lina yang menyadari bahwa Aura sedaritadi hanya diam saja langsung menyenggol pelan lengan Aura. "Ra lo mau apa? Diam aja daritadi lo lagi ngapain sih?" tanya Lina.
Aura sedikit kaget dan langsung tersadar dari diamnya. "Hah? Eh apa?" tanya Aura.
Lina menghela nafasnya pelan. "Selalu gitu" batin Lina.
"Lo mau apa? Gak kasihan lo liat mbaknya yang sedari tadi nunggu!" oceh Lina dengan sedikit menggeram.
Aura hanya menyengir saja melihat Lina marah padanya.
"Gue samain aja kayak lo!" ucap Aura.
Lina hanya mengangguk saja dan langsung memesankannya lagi. Sylvan sedaritadi memperhatikan Aura yang berdebat dengan Lina. "Sebenarnya Aura kenapa?" tanya Sylvan dalam hati.
"Ra gue mau nanya sesuatu sama lo?" ucap Sylvan dengan sedikit ragu.
Aura menautkan alis matanya. "Nanya apa?" tanya Aura dengan bingung.
Lina hanya menyimak saja obrolan Sylvan dan Aura. "Lo kenapa?" tanya Sylvan.
"Gue?" tunjuk diri Aura sendiri. "Gue gapapa kok emang kenapa sih?" kekeh Aura, lebih tepatnya sangat di paksa.
"Kenapa muka lo sering keliatan sedih gitu? Apa ada sesuatu yang lo sembunyiin dari kita?"
"Gak ada!" jawab Aura.
"Lo gak mau berbagi cerita dengan kita?" sahut Lina.
Aura menghembuskan nafasnya pelan sebelum menjawab. "Gue gak ada masalah apapun!" ucap Aura dengan berbohong.
"Seriously?" ujar Sylvan dengan tidak yakin jawaban Aura.
"Iya, lo gak percaya sama gue?"
"Lo kenapa gak mau buka hati lo buat orang lain?" giliran Lina menanyakan Aura tentang hatinya.
"Gue masih fokus buat kuliah bukan pacaran!" ujar Aura dengan tenang.
"Apa lo gagal move on dari mantan lo?"
"Bahkan gue sendiri gak punya mantan atau pacar!"
"Kenapa lo gak nerima cowok yang udah nyatain cinta sama lo?!" tanya Sylvan.
Aura diam. "Aku cuman mau kamu ada di sini Al, alasan aku gak mau nerima cowok lain karena aku suka sama kamu dan sayang sama kamu, cepatlah kembali Al i need you" batin Aura.
Tak lama pesanan mereka datang dan Aura menghela nafasnya lega akhirnya Aura terhindar dari pertanyaan yang membuatnya semakin mengingat Al.
"Habis makan gue langsung pulang, gue capek mau istirahat!" ucap Aura.
Sylvan dan Lina saling berpandangan menghela nafasnya pelan dan langsung mengangguk saja atas ucapan Aura.
🍁🍁🍁
"Gimana keadaan kamu sekarang Ra? Apa kamu sudah makin cantik dan imut? Bertahun kita tidak bertemu membuat aku harus menahan rindu denganmu dan harus merasakan sepi tanpa adanya kecerewetan kamu Ra. Ingin rasanya aku balik ke indo, tapi perusahaan papa disini masih membutuhkan tenaga aku. Apa mungkin jika kita ketemu kamu masih mengingat aku? Apa mungkin kamu sudah punya pacar dan sahabat untuk menggantikan aku? Siapapun itu aku harap dia tidak menyakiti kamu Ra, dan menjaga kamu seperti aku yang selalu menjaga kamu!" batin Al dengan memandang foto Aura dan dirinya yang sengaja ia cetak.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu membuat Al tersadar dan langsung membukakan pintu kamarnya yang tadi di ketok.
Ceklek.
"Eh Mama, ada apa ma?" tanya Al pada sang Mama.
"Kamu lagi ngapain Al?" ujar Mama Al.
"Gak ada!" balas Al.
"Gimana ya keadaan Aura dan keluarganya sudah lama kita tidak bertemu dengan mereka?" ujar Mama Al Dengan memasuki kamar putranya itu.
"Aku gak tau Ma gimana keadaan mereka, aku udah lost contact dengan mereka terutama Aura," ujar Al dengan mengikuti langkah Mamanya itu.
"Apa kamu kangen dengan Aura?" tanya Mama Al.
"Sudah pasti, bertahun tidak bertemu dengan Aura buat aku harus nahan kangen dan merasakan kesepian karena tidak lagi ada suara cerewet dari Aura!"
Mama Al juga merasakan apa yang di rasakan putranya itu, Aura sudah ia anggap seperti anak kandungnya sendiri karena sudah terlalu dekat membuat Mama Al harus merasakan rindu dan sepi tanpa adanya Aura di sini.
"Ma kapan kita balik ke indo?"
"Mama nggak tau nak, perusahaan di sini masih sangat membutuhkan kamu nak, sedangkan Papa kamu masih berada di jepang untuk mengurus perusahaan di sana!"
"Perusahaan di indo siapa yang mengurus?"
"Om kamu, tapi mama yakin dalam waktu dekat ini kamu akan balik ke indo untuk menemui Aura, karena Papa kamu akan pulang!"
Hati Al langsung merasakan senang karena sebentar lagi ia akan menemui sahabatnya itu yang sangat ia rindukan.
"Yasudah mama mau ke kamar dulu" pamit Mama Al dan di angguki oleh Al.
Al membuka Handphonenya dan membuka social media yang sudah lama tidak ia buka, Al memutuskan untuk membuka aplikasi instagram banyak notifikasi yang masuk Al tidak mempedulikan notifikasi tersebut Al memutuskan untuk melihat yang ada di beranda instagram. Tak sengaja Al melihat foto yang sangat mirip sekali dengan Aura.
Al mengkerutkan dahinya. "Apa bener ini Aura?" gumam Al.
Dengan rasa ingin tau Al menekan untuk membuka akun milik orang yang ia rasa mirip dengan Aura.
"Jadi bener ini Aura?" tanya Al pada diri sendiri.
Hai hai terimakasih yang sudah baca semoga suka ya dan jangan lupa vote dan komen!!
Baca juga "The Bee Is You"
Happy Reading And Enjoy!!!
Salam icit❤🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
A The Clinking Of
Ficção Adolescente"Denting yang bunyi di dinding kamar aku membuat aku tersadar dari lamunanku, jika boleh meminta pada Tuhan aku hanya ingin dia kembali. Aku butuh semua untuk tepiskan rinduku padamu kenapa cepat sekali kamu pergi?" Aura Agatha Chelsea. "Berani dan...