Celine melangkah ke gedung Four, disanalah dorm untuk anak - anak perempuan. Dia menaiki tangga saat ini menaiki lantai 2 untuk menemukan kamar dengan nomor 89. Semua anak di Four tampak sibuk dengan koper - koper mereka ada yang berlari, saling be...
Sejak kejadian itu aku menjadi sangat dekat dengan Noah. Bahkan tak jarang dia memberitau kabarnya bahwa dia tak berada disekolah.
Aku melalukan aktivitasku seperti biasa, pergi keruang Entertaint untuk melakukan siaran siang bergantian dengan Brian dan lainnya. Memutarkan lagu untuk siswa yang sedang makan siang atau sedang melakukan kegiatan club mereka.
Aku merindukan Noah sudah beberapa hari aku tak melihatnya disekolah. Besok adalah hari sabtu. Aku akan mengunjungi bibi Anne. Aku berharap bertemu dengan Noah sebentar saja namun aku malu memberitaunya jika aku rindu. Bahkan dia belum menyatakan perasaannya padaku saat ini.
Aku pergi ke dorm ketika semua aktivitasku sudah selesei, memasukan beberapa baju kedalam tas untuk kubawa besok.
Waktu makan malam tiba aku cuma mengambil jus dan susu yang kumaksukan dalam jaketku dan pergi meninggalkan kantin. Aku juga tak melihat Samm dan Gabby kurasa mereka sedang pergi. Aku melangkah menuju taman tak terlihat membuka pintu nya menaruh susu dan jus dikursi. Hujan sudah reda saat ini membuat lantai ikut basah karenanya.
Diam mendengarkan suara udara dan air saat ini. Perlahan menutup mataku berharap bisa menemukan Noah dimimpiku.
Klek
Pintu terbuka membuatku juga ikut membuka mataku. Noah berdiri disana dengan cangkirnya. Antara sadar dan mimpi aku kembali mengusap mataku berharap aku benar - benar bangun dari mimpiku. Noah menghampiriku mencium keningku dan duduk dispot favoritnya.
Oh ini Noah, aku tersenyum memegang tangannya lalu memeluknya. "Aku merindukanmu Noah, apa yang terjadi?". Tanyaku sambil melepas pelukan kami.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang aneh darinya, ketika ditempat ini wajahnya selalu berubah tidak seperti yang kulihat diluar yang tertawa lepas. Dia terdiam disana, aku memberanikan diri menghampirinya.
" Kau sudah selesei?". Kataku sambil mengambil cangkir yang dibawanya meletakan itu diatas kursi lain.
Noah mengangguk pelan. Dia diam membuatku selalu merasa heran dengan sikapnya. Apa ada sesuatu yang terjadi diluar sana?.
Aku memegang tangannya saat ini membantunya merasa lebih baik. " Kau ingin aku pergi?".
Noah masih diam ditempatnya. Aku berdiri hendak memberikan waktu pada Noah saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.