Celine melangkah ke gedung Four, disanalah dorm untuk anak - anak perempuan. Dia menaiki tangga saat ini menaiki lantai 2 untuk menemukan kamar dengan nomor 89. Semua anak di Four tampak sibuk dengan koper - koper mereka ada yang berlari, saling be...
" He is so Hot hah?". Aku menoleh ke samping mendengar seseorang berbicara kepadaku. Aku tidak mengenalnya tapi kurasa dia lebih tua dariku. Aku diam tidak menjawabnya, hanya memperhatikannya sebentar kemudian mengalihkan pandanganku kedepan kembali. Noah sudah turun dari atas sana. Aku melirik pria disampingku yang tiba - tiba datang dan berbicara sendiri sepertinya.
Kami sudah berada dikelas saat ini. Mulai mengikuti pelajaran pertama namun karena ini hari pertama kukira sekolah tidak akan full hingga nanti jam 3 sore. Aku menunggu kelas istirahat dengan membolak balikan penna diatas meja. Sedangkan Gabby kepalanya sudah berada diatas meja karena bosan.
Pelajaran pertama lancar hingga lonceng istirahat terdengar, aku melangkahkan kakiku ke sebuah mesin minuman untuk membeli air mineral dan coklat untukku bawa ke perpusatakaan. Aku hanya ingin menulis atau membaca beberapa novel disana. Gabby bersama lainnya entah kemana istirahat ini.
Aku melewati beberapa kakak senior dikoridor menuju perpustakaan. Pria tadi salah satu yang kutemui. Dia melihatku dan membuntutiku hingga ke perpustakaan. Seolah tak memperdulikannya, aku mencari kursi yang bisa menatap langit tanpa halangan apapun. Dan yahh aku menemukannya.
Aku duduk menuliskan sesuatu yang ada diotakku yang suka sekali berimajinasi gila. Kebanyakan imajinasiku adalah ibuku ada disampingku ataupun ayahku yang selalu memelukku ketika dunia begitu berat kutanggung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perpustakaan adalah tempat terbaik untuk berimajinasi dan juga tidur tentunya. Dibelakang mejaku ada seseorang yang tidur disana, dan disebelahnya ada pria aneh yang mengikutiku tadi.
Aku meletakkan kepalaku menghadap jendela sambil mencoba memejamkan mataku, namun terganggu suara dua orang aneh dibelakangku. " Tolong tenanglah ". Aku berbisik ke mereka. Pria yang sedang tidur tadi menatapku kini. Noah?? Tidak bisa kupercaya. Mimik mukanya santai tak sepertiku sekarang kaget dan canggung saat ini. Dan pria disampingnya juga terlihat sama denganku yaitu bingung.
Aku segera membersihkan mejaku, berdiri dan pergi secepat ku bisa karena dadaku tidak berhenti berdetak tak tau diri jika melihat Noah. Namun Noah sudah berada didepanku saat ini dengan teman aneh nya yang membuatku berhenti melakukan aktivitasku dan menatapanya.
" Apa?". Tanyaku pada Noah yang kini sedang melihatku. Dia tersenyum. " Kau sudah makan siang?".
Pria disamping Noah tampak bingung mendengar pertanyaan konyol ini. " Hi guys jadi kaliyan sudah saling kenal?".
Noah diam melirik teman anehnya, sedangkan aku diam menatap Noah saat ini
" Apa kau ingin makan siang bersama kami? Namaku Sam". Pria aneh disamping Noah mengulurkan tangannya padaku.
" Celine Olsen". Tambahku
" Oke nona Olsen ikutlah bersama kami dan lupakan bukumu". Sahut Sam kepadaku, dan kulihat Noah berjalan meninggalkan kami menyusul Sam yang lari mengejarnya.