PHOENIX BAGIAN 2

15 0 0
                                    

CELINE POV

Aku keluar dari kantin yang sangat ramai, para senior itu memiliki tatapan menjijikan mereka tidak bisa berkedip ketika aku berjalan keluar. Aku tidak begitu memperdulikan mereka cuman merasa agak risih tatapan mereka membuatku mual. Aku menuju sebuah ruangan di samping sekolah, mencari sebuah tempat yang cukup sepi untuk menyendiri. Aku tidak begitu yakin ruangan apa yang kumasuki karena aku belum begitu mengenal sekolah ini.

Aku membuka pintu yang memiliki kaca gelap hitam, sangat terkejut dengan apa yang kulihat sekaarang ada taman didalam ruangan disekolah ini, luar biasa cantik dengan begitu banyak tanaman disini terdapat juga kolam renang kecil disana wait.. itu menurutku itu kolam ikan dengan air mancur ditengahnya. Aku melihat gedung olahraga tadi pagi waktu memasuki Phoenix dengan kolam renang yang sangat besar, maka dari itu aku menyebutnya kolam renang kecil atau kolam ikan haha tidak cukup jika harus menampung murid satu kelas.

Aku mencari sudut lantai bersih untuk duduk bersandar sambil memainkan handphoneku.
" Bibi.. apa yang kaliyan lakukan? Aku sudah sangat merindukan kaliyan saat ini".

" Sreeekkk!! "

Ada suara di dekat kolam.

Sedikit memberanikan diri untuk mencari sumber suara tadi. Aku melihat seseorang tidur disamping kolam renang, agak samar penglihatanku karena gelap. Seorang laki - laki membiarkan sebagian tangannya berada dikolam sedangkan tangan satunya berada diatas wajahnya menutup kedua matanya dia berbaring di tepian kolam. Aku membalikan badanku berniat meninggalkan tempat bagus ini karena tak ingin membuat masalah dengan laki - laki yang tengah terbaring damai itu.

 Aku membalikan badanku berniat meninggalkan tempat bagus ini karena tak ingin membuat masalah dengan laki - laki yang tengah terbaring damai itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga ponselku berbunyi dan membuat jantungku rasanya ingin keluar dari tempatnya berada. Aku dengan terburu - buru mematikan ponselku yang malah membuat ponsel itu jatuh.

Aku terburu - buru berjongkok mengambil ponselku

" SHIT! siapa disana?! ". Pria itu berbicara dan aku mendengarnya apakah itu umpatan untukku?

Aku membalikan badanku masih dengan posisi yang sama.

Dia diam menatapku saat ini, kemudian berdiri mengahampiriku. Jantungku sudah tak beraturan aku sungguh takut apakah dia salah satu senior yang menyebalkan.

" Sorry aku tidak bermaksut menganggu hanya saja aku penasaran dengan beberapa ruangan di sekolah ini ". Jawabku bergetar.

Dia memberikan tangannya menjulurkannya didepanku, aku terkejut bahkan mataku saat ini melotot kaget merespon gerakan tiba - tibanya. Aku dengan ragu memberikan tanganku dan berdiri dibantu olehnya.

" Kau junior baru disini? Panggil aku Noah".

Aku hanya menatapnya kini, dia sangat tinggi mungkin tingginya 187 cm mungkin lebih. Dia sangat tampan dan membuatku terpaku melihatnya.

" Kau bisu?". Tanyanya kembali.

Aku menggelengkan kepalaku, menyadarkan otakku untuk bekerja kembali.

Phoenix SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang