3

25.3K 299 2
                                    


"ke-kenapa tu-tuan terta- hmmmmpp...... "
Aku melumat bibir gadis itu yang membuatnya diam...

Hahahaha. Aku tertawa licik dalam hati ketika ternyata ciumanku di balas oleh anak pembantu itu. Segera kulepas pangutannya

"jangan biarkan dirimu terlena oleh pesonaku hey anak pembantu!!  Pergi sekarang!! ". Begitulah aku yang tak ingin dia menikmati cumbuanku. Biarkan aku saja yang merasakan. Toh,  gadis itu hanya anak pembantu yang tak mungkin bersamaku, sama sekali bukan kriteriaku.

"kenapa kau mengusirku tuan, bu-bukan kah kau yang mengajak ku kesini untuk membersihkan pakaianmu yang kotor karna ulahku". Celetuk gadis itu, siapa namanya tadi oh iya aku ingat mom memanggilnya Tia anak pembantu kami yang menjadi pengganti ibunya karena ibunya tengah sakit.

Kudekatkan bibirku pada telinga Tia "bahkan aku bisa membelinya sekaligus tokonya jika aku mau! Kau tak perlu repot-repot dengan mencucinya. Jangan membiarkan dirimu mengerjakan pekerjaan yang akan membuat tangan halusmu menjadi kasar,aku tak mau juniorku kesakitan saat kau pegang. Hahahhahaahhaah". Aku mengucapkannya dengan pelan dan sensual membuatku bisa melihat bulu kuduk Tia berdiri, lalu aku tertawa menggelegar yang membuat Tia kaget. Sungguh aku sangat menyukai expresi gadis manis ini. Tanpa bicara lagi Tia melenggang pergi karna ia merasa pipinya sudah memerah. Ya, aku melihat pipinya sudah seperti tomat.

--------------------------•••••--------------------------

Author pov

Leo memasuki koridor kantornya, seperti biasa tatapan dingin, tanpa senyum, tanpa menyapa pegawainya, dia menatap ke arah depan dengan tatapan sombong. Bukan hanya sombong tapi terkesan sangat angkuh.  Tapi bagaimanapun ia, Leo tetap jadi idola di kantornya. Wanita mana yang tidak terpesona akan ketampanannya, kemapanannya, serta kekayaanya yang sudah di depan mata.

"selamat pagi pak Leo". Sapaan terdengar dari meja resepsionis, senyum di sungingkan sangat manis oleh gadis itu. Namun, tetap saja Leo adalah Leo, si CEO dan pewaris tunggal Morris Company itu tetap melangkah tanpa menjawab sapaan orang-orang disekitarnya. Anehnya, tidak ada yang merasa kecewa dengan sikap Leo. Bahkan ada beberapa wanita yang loncat kegirangan setelah menyapa Leo, meskipun tidak ada jawaban, alay sekali bukan. Leo sangat muak dengan sikap manis wanita di sekelilingnya yang hanya silau akan harta. 'Sampah sekali' batin Leo dalam hati.

Ting

Leo memasuki lift khusus untuknya dan menekan tombol lantai 19 dimana kantornya berada.

Ting

Pintu lift terbuka, Leo berjalan ke ruangannya. Sebelum memasuki ruangannya Leo berhenti di meja Risa. Risa adalah sekertaris Leo

"selamat pagi pak Leo"

"ada meeting? "

"setelah jam makan siang ada meeting dengan Horison Group pak". Risa memberikan jawaban dengan sangat lembut dan sopan. Seperti biasa Leo langsung meninggalkan meja Risa jika ia merasa sudah mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Ceklek

Leo membuka pintu ruangannya. Kemudian segera masuk dan duduk di meja kerjanya. Ternyata di mejanya sudah ada beberapa berkas yang harus ia tanda tangani. Entah kenapa hari ini Leo merasa malas bekerja. Fikiran konyolnya sedang memikirkan gadis manis yang menjadi pembantunya sekarang.

'kenapa aku memikirkannya bodoh! '
Batin Leo dalam hati. Leo tidak biasa seperti ini. Kenapa fikirannya terusik oleh keluguan dan kepolosan Tia. Dia memikirkan apakah Tia memng begitu polosnya atau memang dia berlaga polos untuk menipunya. Tapi terlepas dari itu semua Tia begitu sangat menggoda sekali.

Tok tok tok

Saat sibuk memikirkan hal itu tiba-tiba pintu ruangannya terketuk.

"masuk"

Terbuka pintu ruangan itu, kemudian disusul dengan sosok perempuan berbaju seksi, yang akan membangkitkan gairah siapapun yang melihatnya

"hallo babe! How are u today"

Tbc

Kira-kira siapa yaa itu...
Author sendiri juga penasaran siapa dia..

Pacar??

Sepupu??

Emaknya???  Hahahhaha

Gatau, tunggu aja next partnya

Jangan lupa vote and comment Yang membangun tulisanku..
💜💜💜💜💜 sending love from here

CRAZY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang