2

25.3K 342 2
                                    

"berani-beraninya kau
menyentuhnya, arrggg maksudku berani-beraninya kau menyentuhku, apa kau tidak becus bekerja dengam baik haa!!! " bentak Leo yang membuat Tia tersentak dan sangat ketakukan

'apa salahku? Bukan kah aku harus membersihkan susu yang tumpah di atas celananya'. Batin Tia dalam hati

Leo pov

Aku sangat terkejut saat dia, si anak pembantu yang menumpahkan susu di atas celanaku.

Shhtt!

Bukan itu masalahnya, tapi gerakan refleknya yang menunduk sehingga aku bisa leluasa melihat belahan dadanya ditambah lagi dia yang berusaha membersihkan celanaku yang terkesan mengelus-elus juniorku. Membuatku sangat merasa gila.

"ma-maafkan aku Tuan Leo, sa-saya ti-tidak akan mengulang kesalahan i-ini lagi" . Anak pembantu itu meminta maaf kepadaku dengan menundukan kepala.

Kulihat-lihat dia sangat manis, dengan hidung yang mancung,kulit yang putih, buah dada yang besar, membuatku ingin sekali mencumbunya saat ini juga

"kau harus bertanggung jawab hmm"

"ma-maaf tuan, a-aku akan mencuci baju tu-tuan". Jawabnya yang masih ketakutan

"ikut aku". Aku meninggalkan meja makan tanpa melihat mommy dan daddy yang tengah nampak kebingungan dengan kelakuanku . Mungkin mereka berfikir aku terlalu berlebihan. Tenang mom dan dad aku akan memberikan sedikit pelajaran untuk anak pembantu ini

Gadis itu langsung saja mengekor di belakangku menaiki tangga dan menuju kamarku. Setelah sampai di depan pintu kamar

Ceklek

Aku segera masuk, tapi tunggu gadis itu tetap berdiri di depan pintu.

"masuk! "
"kau harus bertanggung jawab dengan semua yang kau perbuat"

" ba-baik Tu-tuan "

"jangan lupa menutup pintunya" aku mengatakan dengan sedikit melirik pada gadis itu. Dia terlihat bingung dan kikuk.  Mungkin dia berfikir tanggung jawab apa yang aku maksud sehingga membawanya masuk kedalam kamarku.

"eheeemmmm". Aku berdehem untuk menyadarkannya yang terlihat terpesona dengan kamarku ini. Aku berjalan mendekatinya,terus mendekat yang membuatnya berjalan mundur hingga menabrak pintu.

"bukan kah kau setuju untuk bertanggung jawab hmmm"

"kau harus bertanggung jawab manis. Adikku terasa sesak didalam sana meminta untuk segera melepaskannya". Suaraku sudah terdengar serak karna sudah tidak mampu menahan nafsu

"bu-bukankah tu-tuan anak tunggal, dan tidak me-memiliki adik". Tentu saja kepolosan gadis ini membuat ku tertawa terbahak-bahak.

"ke-kenapa tu-tuan terta- hmmmmpp...... "

Tbc

CRAZY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang