Rumah tidak setiap saat menjadi tempat yang nyaman bagiku.
Kadang menjadi tempat yang paling aku benci. Seperti saat ini.
Rasanya orang-orang tidak ada yang perduli, bahkan mencoba perduli padaku pun rasanya tidak pernah.
Kalau sudah seperti ini, aku hanya bisa mengatakan pada diri sendiri, "Emangnya aku kapan dianggap?" "Emangnya aku kapan diperhatiin?" "Emangnya aku kapan bener di rumah ini?"
Dan berakhir dengan aku yang hanya bisa menangis, lalu semakin membenci diri sendiri.
Ya, ini keanehan pada diriku yang aku maksud. Biasanya aku akan seperti itu saat aku merasa sedang di bawah tekanan.
Tidak lama setelah mengirimkan pesan itu Sejin meneleponku, dia tidak bicara. Hanya menyalurkan hembusan nafasnya di sana, dan setia menemaniku menangis di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Purpose
RomanceTerima kasih sudah hadir, Ayam Goreng! copyright©2019/Vinayananayana/abcDongyoung