Part 18 (END)

4.9K 187 14
                                    

Happy Reading

Hati hati Typo berserakan!
.
.
.
Sang langit biru bersinar terang dengan sambutan cahaya matahari yang berseri sebelum benar-benar berlalu.

Pemandangan pantai merupakan sorot utama mata memandang, pasir berawarna putih bersih dengan laut kebiruan menyegarkan menarik sebuah untaian kagum pada setiap orang yang berada disana.

Kursi-kursi berderet rapih di sisi sebelah kanan maupun kiri dengan kain putih berhiaskan bunga mawar di setiap sisi nya terlihat cantik. Banyak bunga berwarna-warni dengan jenis berbeda diikat menyatu di dalam masing-masing bohlam unik yang cekung tanpa penutup, digantung zig-zag dengan tali transparan menjadi penghias atap.

Sebuah panggung sederhana namun luar biasa elegant berdiri kokoh dengan red carpet menjuntai dari  arah  villa yang cantik menuju panggung tersebut.

Di sisi sebelah tempat utama, sudah tertata cantik banyak kursi dengan masing-masing meja bundar yang tersedia berbagai makanan dan minuman.

Pasti kalian sudah bisa menebak, hari ini merupakan hari yang kalian tunggu, bukan?

Para tamu mulai berdatangan, dengan dress code berwarna biru muda mulai dari model gaya yang mewah, ada juga yang simple dan natural.

Jujur saja, ini merupakan acara yang sangat spesial! Tetapi, penataan dari dekorasi acara sangat apa adanya, tidak mewah, tidak juga glamor. Ah itu sama arti!

Sang empunya acara hanya ingin memberi tahu kalian, bahwa tidak perlu hal yang mewah jika yang sederhana saja mampu membawa kebahagiaan luar biasa.

"Aku gugup sekali, Eomma." 

Seorang gadis luar biasa cantik, dengan riasan bak seorang puteri raja bangsawan nampak tidak tenang, ia tengah memilin jari  gugup, membuang nafas gusar berulang kali.

"Eomma mengerti, gugup nya tidak akan bertahan lama, cukup tenangkan dirimu."

Sang Eomma meraih kedua tangan putri nya untuk menyalurkan ketenangan.

"Apa dulu Eomma juga merasakan nya ketika berada di posisiku sekarang?"

Pertanyaan polos itu keluar begitu saja dari bibir mungil Soeun, ia menatap sang Eomma yang tersenyum kecil ke arah nya.

"Tentu Sayang, siapapun akan merasa gugup ketika berada di posisimu sekarang."

Mengusap tangan sang anak lembut yang kali ini terlihat lucu karena nampak gugup.

"Eomma, aku ingin menangis, boleh kah?"

Tatapan sedih mulai nampak di raut wajah Soeun.

"Menangis untuk apa, Nak? Riasan nya nanti akan hancur. Anak Eomma sudah secantik ini, nanti terlihat jelek kalau menangis. Kau ingin Kimbum kabur sebelum mengucapkan janji suci?"

Sang Eomma terkekeh, membuat Soeun yang mula nya sedih menjadi kesal dan mompoutkan bibir nya gemas akan lelucon Eomma nya.

"Issh! Eomma menyebalkan! Dan dia tak akan berani meninggalkanku!"

"Anak Eomma percaya diri sekali," Tawa sang Eomma melihat reaksi Soeun.

"Kalau saja dia berani meninggalkan ku, kupastikan akan menyantet dan meneror nya seumur hidup!"

Kejam sekali.

"Adikku tersayang sangat menyeramkan jika kesal."

Soo Hyun memasuki ruangan tersebut dan pura-pura bergidik ngeri memandang sang adik. Pria itu sangat maskulin dengan penampilan nya sore ini, jas berwarna biru tua senada dengan celana yang ia kenakan, sangat pas ditubuh atletis nya.

Impressive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang