Part 1 : Aruan Vania Lesham
Apakah kita akan bertemu kelak stelah sekian lama?
--
"ARIONN!!!! ADUHH!!"
Aruan bangkit dengan bersemangat, hingga benturan yang cukup keras di kepalanya membuat ia meringis kesakitan. Aruan tidak sadar jika dia berbenturan dengan pelipis orang.
Aruan mundur satu langkah sembari memegangi kepalannya yang masih nyut - nyut. Aruan mengamati cowok tinggi berambut coklat tua acak - acakan. Cowok itu memegangi pelipisnya dengan tangan kanannya.
Aruan mencari name tag dari cowok tersebut dan tertera Luis Anggara.
Aruan membranikan diri untuk meminta maaf , "Maaf Kak. Aku nggak sengaja."
"Lo ya---"
Belum selesai, Aruan sudah memotong kalimat dari Luis yang di yakini kakak kelas Aruan.
"Aku baik -baik aja kok kak, kepalaku nggak sakit seriusan dehh." Setelah berucap Aruan lari ngitir seperti di kejar anjing, takut kalau nanti - nanti bakal kena semprot Luis kakak kelasnya.
Untung dahh, kira - kira tadi Arion kemana ya? aduh cuman gitu aja gue capek banget. Gimana mau diet coba?, pikir Aruan yang sudah duduk di kursi samping perpustakaan.
"Arion, nanti buku absen kasih ke bapak ya," Aruan mendengar samar - samar suara Pak Agus menyebut nama Arion.
Tanpa menunggu aba - aba, Aruan bangkit dari kursi dan menuju suara tersebut. Benar saja Arion berdiri depan pintu perpustakaan dan disampingnya sudah ada Pak Agus.
"Misi pak,"
"Loh, Aruan? mau ketemu Arion?." Tanya Pak Agus.Pak Agus hapal betul dengan Aruan, dimana ada Arion di situlah ada Aruan.
"Iya pak, wah bapak ini sudah hapal sekali eheheh." Jawab Aruan. Aruan mulai mendekati Arion yang sedari tadi mukanya di tekuk.
"Ya sudah bapak tinggal dulu."
"Baik pak." Ucap Aruan bersemangat.
Pak Agus sudah pergi, tinggalah Aruan dan Arion di depan perpustakaan.
"Awas!!." Ucap Arion datar. Arion sudah eneg dengan tingkah laku Aruan yang seolah - olah ArionlH pacarnya.
"Bentar doang Arion. Aruan cuma mau kasih ini." Sela Aruan. Aruan memberikan sebuah roti berselai stroberi.
"Nggak, gue masih kenyang."
Bukan Aruan kalau tidak memaksa, "Mau kenyang atau nggak, buat ini buat Arion," Aruan meberikannya ditangan kanan Arion.
Setelah memberikan roti Aruan langsung ngicir pergi, kalau tidak gitu Arion tidak akan menerima rotinya.
"DUARRR!!."
Arion kaget bukan kepayang, tiga sahabatnya selau saja mengagetkannya di saat sedang bersama Aruan.
"Udah lah Ion, buka aja hati Lo buat Aruan. Sejelek - jeleknya dia, dia baik loh sama Lo." Timpal Angga sahabat Arion yang paling bijak, paling dewasa dari mereka ber tiga.
"Iya Ion, coba dulu aja," tambah Rizky.
"Sebenernya Aruan itu cantikk Ion," kata Fadil menambahkan.
Arion yang sedari tadi mendegar ucapan dan perkataan dari teman - temannya pun enek sendiri, karena mereka lebih memuji Aruan dan membaik - baikan Aruan seolah Aruan lah yang benar.
"Serah kalian dah, malah pada muji - muji tu cewek. Kalau kalian mau sana nohh. Gue mah ogah, udah item dekil gendut pula mana obestitas. HAHAHAHA," balas Arion dengan ketawa sumbangnya sembari berjalan pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/194224533-288-k589906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruan [On - Going]
Ficção AdolescenteIni bukan cerita tentang bad boy dan bad girl. Ini bukan cerita tentang cowok ketemu cewek langsung suka. Ini cerita tentang Kupu - kupu yg dikejar nggak ketangep, tapi nggak tahu diakhir. Ini cerita tentang Sampah berjalan yang akhirnya menjadi be...