❤ 3

4.9K 570 63
                                    

Assalamu'alaikum semua....

Repost pertama untuk kepentingan beemedia47 Romcom Challange 2020. Nanti perlahan-lahan alan di-publish ulang hingga tamat kok.

Yuk ramaikan...vote dan komennya...mohon doanya semoga menang 🙇😍

Repost: Sidoarjo, 07-09-2020

🍖🍖🍖

Karena perjalanan menuju Situbondo cukup lama, Faraza memilih tidur sepanjang perjalanan. Sementara Rudi sibuk berkoordinasi atau apa.

Di Probolinggo Faraza terbangun.

"Sudah bangun?" tanya Maya.

"Ehm," gumam Faraza tak jelas. Lalu ia menatap Omnya yang masih tampak sibuk.

Sebetulnya ia bingung sejak awal dan sangat penasaran. Rudi sedang bicara tapi dengan siapa? Justru yang dari tadi dipegang depan wajah dan diajak ngobrol adalah kotak kecil hitam dengan antena.

Masa radio? pikir Faraza. Tapi kalau radio kok ngomongnya nyambung seperti berkoordinasi? Aneh.

"Om ... " panggil Faraza saat sekiranya Omnya sudah santai.

"Apa?"

"Om dari tadi tuh ngomong sendiri atau sama siapa sih?" tanyanya akhirnya tak bisa membendung rasa penasarannya.

"Ngomong sama anggota. Kenapa?"

Faraza mengeleng. "Lewat mana coba? Di sini nggak ada orang lain. Adanya Pak Nyoto saja."

Tampak Sunyoto, pegawai sipil yang ditugaskan menggantikan Praka Sadi tersenyum.

"Pakai ini." Rudi menunjukkan kotak hitam kecil berantena digenggamannya.

"Apa itu?" Kening Faraza mengernyit dalam sementara benda itu seperti bicara.

"Ini namanya HT. Handy Talkie. Fungsinya seperti telepon tapi pakai frekuensi pakainya," terang Rudi.

"Oh." Faraza manggut-manggut. "Nggak ngerti ah," ujarnya kemudian yang. Ia memilih tidur lagi.

Dan saat bangun, mobil sudah memasuki komplek asrama.

Karena Yum tidak ikut sehingga mereka akan melakukan semuanya sendiri. Sementara Faraza dan Maya merapikan barang dibantu seorang anggota, Rudi langsung lanjut ke puslatpur bersama Nyoto.

🐜🐲🐜

Esok paginya seusai sarapan ...

"Enaknya hari ini masak apa ya?" tanya Maya minta pendapat Faraza.

"Rawon aja, Te. Sini aku aja yang belanja," usul Faraza antusias.

"Ya sudah." Maya pun mengambil kertas lalu mencatat apa saja yang perlu dibeli. "Ini catatan dan uangnya." Setelah selesai ia serahkan pada keponakannya.

Lalu Faraza menuju kamar untuk mengambil dompet dan sandalnya. Merapikan sedikit penampilannya. Setelah siap, ia memanggil Nyoto agar diantarkan ke pasar.

Mungkin karena sudah agak siang untuk ukuran orang berbelanja sehingga Faraza tak menemukan satu pun penjual daging.

"Aduuuh ... ini mana sih yang jual? Sampai capek," gumam Faraza.

Setelah keliling cukup lama, akhirnya ia menemukan satu. Itu pun tinggal sedikit.

"Bu, beli daging," kata Faraza sambil menunjuk yang seonggok itu.

"Sobung, Dek, (Habis)" sahut wanita penjualnya.

Hem? Sobung? Kok ngesop rebung? batin Faraza bingung.

Sebuah Kisah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang