R

836 59 19
                                    

.
.
.
.
.

Gulita semakin terasa mencekam saat dirinya jauh menembus kedalam hutan. Rimbun dedaunan seakan tak mengijinkan sorot rembulan untuk sekedar menjadi petunjuk jalan. Gelap menguasai layaknya samudera yang menenggelamkan dunia.

Beberapa kali tersandung akar pohon yang mencuat di permukaan tanah, tak membuat Yoongi menghentikan langkah kakinya. Suara misterius yang sedari tadi memanggil namanya, seolah berusaha menuntunnya ke suatu tempat. Bahkan kepalanya yang terasa pening pun tak lagi ia pedulikan.

Hal aneh lain yang mengganjal pikiran Yoongi adalah kenapa dengan begitu mudahnya ia bisa lepas dari penjagaan para prajurit, sementara setiap harinya ia tidak pernah dibiarkan untuk pergi jauh dari pondokan. Meski ia bertanya-tanya dalam hati, tapi ia tak punya waktu untuk sekedar mencari jawaban.

Karena rasa penasaran telah menggerogoti pikirannya sehingga membuatnya berani mengambil resiko.

Perlahan panggilan-panggilan itu mulai menjauh dan menghilang, kemudian terganti oleh suara yang lain. Meski tidak terlalu jelas, Yoongi yakin ada beberapa orang sedang terlibat perdebatan. Ia mulai menajamkan kedua telinganya sambil mengendap-endap mendekat. Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara, ia hanya kembali meringis dalam diam saat sakit dikepalanya semakin menyiksa.

"...dia sudah berani mengkhianati kita"

"Ck!? Dari awal memang seharusnya bukan dia yang diberi tugas ini!", desisnya terdengar marah.

"—tapi Raja sendiri yang memilihnya, kita bahkan tak punya hak untuk menyuarakan pendapat. Lagipula jika dia sengaja mengkhianati bangsa sihir, bukankah seharusnya di sudah mati?"

"Kau tidak tahu, jika Raja sudah merubah—?"

"—Hentikan! Bukan saatnya kita berdebat. Sekarang, kita harus memikirkan cara untuk membawa serigala campuran itu kehadapan Raja sesegera mungkin"

"Dengan jumlah kita yang sekarang, tidak mungkin kita bisa menghadapi ratusan prajurit. Itu sama saja, kita sedang menyerahkan diri"

Salah seorang dari keempat orang misterius itu manggut-manggut. "Sebaiknya kita mundur. Kita tunda sampai menemukan strategi yang lebih matang"

"Benar. Kita tak bisa menyerang sekarang. Alpha brengsek itu bahkan membuat segel pembatas disetiap sudut istana, hal ini akan menyulitkan kita menyusup kedalam sana"

"Haruskah kita meminta bantuan?"

"Tidak. Jangan sekarang. Kita pantau dulu, sampai mana gadis itu akan bertindak. Jika dia tidak bisa diandalkan lagi, sebaiknya langsung dibunuh saja"

Setelah mendapat titik terang dari perdebatan mereka, keempat orang tersebut mengangguk setuju.

Dari balik pohon besar, Yoongi bersembunyi. Ia bisa mendengar semuanya dengan jelas.  Sekarang, nyawa seseorang sedang terancam dan dalam bahaya. Namun satu yang tidak ia mengerti, siapa serigala campuran yang mereka targetkan?

Menyadari mereka mulai membubarkan diri. Yoongi sedikit kelabakan karena kelima orang berpenampilan aneh tadi ternyata berjalan kearah di tempatnya bersembunyi.

Secepat mungkin ia bergeser agar tidak ketahuan. Namun belum sempat ia melangkah mundur, seseorang tiba-tiba membekap mulutnya. Kaget bukan main, Yoongi nyaris berteriak sebelum...

"Ssstt!"

Maniknya yang membelalak terkejut, menatap Taehyung yang berdiri begitu dekat dengannya. Alpha itu meletakkan jari telunjuknya didepan mulut, mengisyaratkan untuknya supaya diam.

Yoongi hanya mengangguk pelan dan Taehyung mulai melepas bekapan tangannya perlahan.

Taehyung mengedar pandang nampak waspada, ia menyentuh kedua pundak Yoongi kemudian menggesernya sedikit ke kanan agar tidak terlihat oleh orang-orang tersebut. Saat mereka semakin mendekat, Taehyung semakin mengikis jarak. Ia mengangkat tangannya dan mengibas perlahan udara disekelilingnya. Seketika itu pula, selaput cahaya bening berpendar melingkupi mereka berdua.

Menyaksikannya dalam diam, Yoongi masih tidak menyangka Taehyung juga ada disana. Setelah menyadari tak ada jarak diantara mereka, ia mulai bergerak tak nyaman. Taehyung berada terlalu dekat dengannya, bahkan hembusan nafas hangat bisa ia rasakan menerpa dahinya.

Suara gemeresak langkah yang lewat dibalik pohon besar tempat mereka bersembunyi, perlahan semakin samar.

Yoongi tidak sadar jika sedari tadi, Taehyung sedang memperhatikannya. Ia bahkan sudah tak menghiraukan ketidaknyamanannya, begitu ketegangan kembali datang saat salah seorang dari gerombolan asing tadi menyebut namanya.

Kegelisahan itu tak terlewat oleh sorot Taehyung yang sejak awal sudah mewanti-wanti apa yang terjadi diselanjutnya. Sebelum menemukan Yoongi dihutan, ia memiliki firasat buruk akan adanya kabut dingin yang mendadak muncul disekitar istana.

Membaca situasi yang ada, Taehyung segera berlari kearah hutan dimana pusat kabut hitam berada. Suasana lengang yang aneh dan sikap prajurit jaga yang tak seperti biasa, membuatnya berpikir pasti terjadi sesuatu yang mungkin mengarah pada kejadian terakhir yang dialami Yoongi.

Masih lekat menatapi, Taehyung reflek menggenggam tangan Yoongi hingga shewolf itu terhenyak dan balas menatapnya. "Akan aku pastikan mereka tidak akan menyakitimu", seketika paham dengan kegelisahan yang saat ini Yoongi rasakan, Taehyung mencoba memberi ketenangan melalui mind link.

Menaikkan sebelah alisnya, Yoongi tak mengerti dengan ucapan Taehyung barusan. Memangnya apa yang akan orang-orang aneh tadi padanya?

Tak ingin berlarut-larut terlalu lama, Taehyung memutus kontak terlebih dulu. Ia sedikit bergeser dan mundur. "Sebaiknya kita kembali ke istana", ajak Taehyung setelah melepas mantranya tadi.

Yoongi hanya mengangguk, ia masih bingung dengan semua yang terjadi.

Taehyung memimpin didepan, ia juga belum melepas genggaman tangannya. Mengikuti jalan setapak yang sempit, mereka berhasil keluar dari hutan. Kabut tadi sudah tidak ada namun hawa dinginnya masih tertinggal.

Di ufuk timur, langit mulai berubah warna. Gelapnya terkikis jingga terang yang memanjakan mata. Suara kicauan burung menghias semesta pagi.

Begitu berhasil keluar dari hutan, Yoongi kembali merasakan pening dikepalanya. Pening itu menyerang lebih sakit dari yang tadi ia rasakan. Tiba-tiba berhenti dan memegangi kepala, jelas saja membuat Taehyung bingung.

"Yoongi...", bingungnya. "Ada apa?", suara pelannya terdengar khawatir.

.
.
.
.
.

Maaf, chapternya pendek.
Karena tujuan yang sebenarnya ini...
Silahkan mampir, vote Sam komen juga boleh...
#edisimaksa

#edisimaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eclipse Moon | Taegi•Minyoon•KookgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang