BAGIAN 1

65 8 0
                                    

Jangan meremehkan kekurangan orang lain, mereka juga manusia. manusia tidak ada yang sempurna

**

Mendapatkan teman, bercanda tawa ketika menyantap makan siang di kantin, bermain ketika pulang sekolah tiba, melihat keindahan malam dengan kerlap-kerlip bintang tentu hal yang biasa.

Tapi tidak dengan gadis yang sedang duduk di gazebo taman belakang , tidak mempunyai teman hanya ditemani oleh semilir angin dibawah pohon rindang serta roti yang dia dapat dari jatah camilan tadi malam, dan jangan lupakan tongkat yang selalu menemaninya selama 9tahun terakhir

Yang bisa dia lihat hanya kegelapan ketika membuka mata maupun menutup mata, yang dia rasakan hanya kesunyian tanpa teman, tanpa kasih sayang dari orang tua yang sesungguhnya

"huh" nafas Panjang yang dikeluarkan lily emely mewakili perasaannya saat ini, begitu sesak, tidak ada tempat bercerita melainkan ibunya. Ibu yang selama ini membesarkannya di panti asuhan yang menjadi rumahnya saat ini

Miris memang, bahkan untuk melihat wajah ibunya yang dia sayangi saja tidak bisa. Sejak kejadian 9 tahun lalu yang menyebabkan lily kehilangan penglihatannya

Saat dia sedang bermain bola dengan sahabatnya di depan panti asuhan yang menjadi rumah utamanya, bola itu menggelinding menuju ke jalan raya yang menyebabkan sahabatnya memutuskan untuk mengambil bola itu

Namun sepertinya takdir tidak mengijinkan mereka untuk kembali bermain saat sebuah truk melaju dengan kencang kearah sahabatnya yang sedang mengambil bola.

Lily berlari berusaha untuk menyelamatkan sahabatnya dengan mendorong namun lily terlambat menjauhi jalan itu, dan kejadian itupun tidak dapat dihindari ketika truk menghantam tubuh lily hingga terpental cukup jauh

Dia masih ingat ketika sahabatnya berlari menghampirinya dan menangis meraung melihat darah yang keluar dari kepalanya sebelum semuanya menghitam, karena lily telah kehilangan kesadarannya

"kamu dimana?" dia rindu sahabat kecilnya yang dahulu selalu bersamanya, melindunginya ketika anak-anak lain berusaha untuk menyakitinya, dia yang selalu mengajarkan untuk tidak mudah menyerah, dan yang selalu menguatkannya

Dan dia masih ingat ketika kabar itu datang membuatnya kehilangan sahabat kecilnya Samuel.

Saat itu lily baru saja tersadar dari komanya selama 2minggu, ketika lily membuka matanya pemandangan yang menyapanya adalah kegelapan

Dan tidak hanya itu, lily mendapat kabar bahwa Samuel telah di adopsi oleh salah satu keluarga sejak seminggu yang lalu sebelum lily tersadar

Kenyataan yang begitu menusuk hatinya, dia tidak tahu siapa lagi yang akan melindunginya saat ini. Lily menangis tersedu-sedu waktu itu kenyataan yang dia harus terima saat ini begitu menyakiti hatinya

Tidak sadar lily meneteskan air matanya, dia buru-buru mengusapnya dan menguatkan hatinya bahwa dibalik semua masalah ini akan ada kebahagiaan

kringgg

bel masuk berbunyi, lily bergegas melahap roti yang tinggal setengah itu, dan meninggalkan taman menuju ke kelas

Ketika lily akan masuk ke kelas suara seseorang menginstrupsinya
" heh buta"

lily hanya diam tidak ada niatan untuk membalas perkataan cowok itu, dia hafal sekali dengan suara itu, siapa lagi kalau bukan Antonio dengan 2 anteknya alex dan juga jonathan teman sekelasnya yang selalu membully nya

lily tidak pernah membuat masalah dengan Antonio tetapi entah kenapa Antonio sangat membenci dirinya sampai-sampai Antonio memanggil dirinya dengan sebutan "si buta"

Lily muak dengan Antonio, dia pun memutuskan untuk melanjutkan langkahnya masuk kedalam kelas, baru saja lily melangkah Antonio menarik tangan lily dan merebut tongkatnya

"wuh mulai songong lo" bentak antonio tidak terima diabaikan begitu saja

Bukan pemandangan asing apabila Antonio membully lily, karena setiap hari selalu saja ada perlakuan Antonio yang mengusik lily, bahkan ada teman sekelasnya yang berusaha untuk membela lily akan berakhir menjadi bahan bully-an Antonio dan teman-temannya

Karena itu tidak ada yang berani membela lily meskipun banyak yang merasa kasihan kepada lily mereka memilih diam untuk tidak ikut campur urusan antonio

"balikin" pinta lily, dia sedang Lelah saat ini dan tidak mau berlama-lama berurusan dengan Antonio

"makanya jangan songong, dipanggil tuh noleh, ups lo kan gabisa ngeliat ya? Mana tau gue ada disebelah mana Hahaha" tawa mengejek yang dikeluarkan Antonio dan teman-teman sekelasnya membuat lily emosi

namun dia ingat dengan perkataan Samuel sahabat kecilnya "semarah apapun kamu, jangan pernah membalas dengan kemarahan, itu bukan menyelesaikan masalah namun menambah masalah, aku nggak mau kamu kenapa-napa"

Lily sadar apabila dia marah kepada Antonio sekarang yang ada Antonio makin membully nya habis-habis san yang lily bisa lakukan saat ini adalah meminta tongkatnya secara baik-baik

"balikin tongkatku" pinta lily sekali lagi kepada Antonio

"lo mau minta tongkat lo ini yang busuk?" tanya Antonio diselingi tawa teman-temannya

"iya balikin" jawab lily lembut agar tidak membuat antonio semakin mengerjainya

"nih, cari tuh" ucap antonio dan melempar tongkat lily kelantai

Lily hanya bisa merasakan betapa kejamnya hidup yang dia jalani saat ini, lily terduduk meraba-raba untuk mencari tongkatnya yang dibuang oleh Antonio

Sampai ada tangan yang membantunya untuk berdiri dan memberikan tongkatnya

Bersambung...💭

##

00:15

Gimana ceritanya? Gaseru ya? Di seru-seruin dong biar seru hehe

Tapi beneran deh ini bakalan seru, tungguin next chapternya ya

Makasi yang sudah membaca

See you

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang