BAGIAN 4

24 6 1
                                    

Semua orang punya masalahnya masing-masing, bahkan orang yang terlihat kuat sekalipun akan sangat mudah rapuh ketika itu menyangkut orang yang kita sayangi
-Antonio

***

Seorang gadis sedang asik bermain dengan adik-adiknya, sampai memutuskan untuk menyuruh adik-adiknya untuk tidur siang "ayo kalian kan udah main sama kaka, kalian tidur siang dulu ya, nanti main lagi sama kaka" ucap lily

"siap ka lily" jawab adik-adiknya, yang mengecup pipi lily bergiliran dan langsung bubar meninggalkan lily diruang tengah panti

Lily memutuskan untuk pergi ke taman menikmati semilir angin yang menurutnya bisa menenangkan hatinya saat ini

"bu aku mau ketaman depan ya" pamit lily pada ibunya yang sedang sibuk duduk di luar panti

"mau ibu anterin?"tawar ibunya yang sedang merajut baju dengan benang-benang yang berwarna hitam dan merah

"engga usa bu aku udah hafal jalannya kok, yaudah ya bu assalamualaikum" balas lily yang tidak mau merepotkan ibunya

"walaikum salam, hati-hati sayang" ucap ibunya dan melanjutkan rajutan baju yang masih setengah

"iya bu" kemudian lily bergegas pelan-pelan menuju taman, sampai disana dia medudukan dirinya pada salah satu bangku yang menghadap ke lapangan basket.

Tidak lupa lily mengeluarkan mp3 nya untuk mendengarkan lagu favoritnya sambil menikmati semilir angin

🍃🍃🍃

Ditengah perjalanan Antonio dia melihat kucing yang kakinya sedang terjepit pada salah satu selokan di depan taman.

Antonio menghentikan motornya dipinggir taman kemudian berjalan menghampiri kucing itu dan membantunya itu mengeluarkan kaki kucing itu

"nah udah, makanya hati-hati cing kalo jalan makek kaki bukan makek mata, kan gini kejepit susah kan lo ngeluarinnya, untung ada gue cing udah baik,ganteng pula" ujar antonio pada kucing itu

"miaw-miaw" balas kucingnya sambil menjilati kakinya yang tadi tersangkut

"ah lo mah miaw-miaw ae bisanya, yauda hati-hati lain kali cing" kemudian melepaskan kucing itu dan meletakkannya ditaman

Tidak sengaja lily mendengarkan perbincangan cowok itu dengan kucing, lily tertawa pelan karena merasa sedikit lucu

Antonio sadar bahwa bukan dirinya saja yang ada disana, dia melihat siluet seseorang seperti gadis yang selalu dia bully di sekolah

"kenapa lo ketawa" tanya Antonio yang merasa tersindir akan tawa gadis itu dan mendekatinya

Mata antonio melotot, karena benar dia memang gadis yang sering dia bully " eh si buta" sapa Antonio

Lily baru menyadari suara lelaki itu, dan panggilan buta untuknya tentu ia sangat hafal, lagi-lagi Antonio. Lily hanya ingin menenangkan dirinya kenapa selalu ada cowok pengganggu seperti antonio, hancur sudah waktu lily.

"gue boleh duduk sini nggak?" tanya Antonio sambil memandang gadis itu dan menatap sekeliling, apa dia sendirian di taman

Lily hanya diam malas membalas pertanyaan Antonio, dia izinkan atau tidak ujung-ujungnya Antonio akan tetap duduk, Jadi ya percuma

"yauda gue duduk" putus Antonio yang tidak mendapat respon dari lawan bicaranya

Lily buru-buru meninggalkan tempat itu, sebelum melangkah lagi-lagi tangan Lily dicekal tangan kekar antonio

" eh mau kemana?"

"selain lo buta lo bisu juga ya?" geram antonio karena tidak mendapat respons dari lily

"bisa nggak si kamu nggak ngatain kekurangan orang, bisa aja yang kamu ucapin bisa ngelukain sesorang?" lily tidak sanggup lagi akan tingkah antonio

"bisa nggak lo gak pergi dari sini? Gue butuh temen sebentar aja" mohon Antonio

Lily yang merasa ada yang tidak beres dengan antonio akhirnya menuruti permintaannya, lily kembali duduk disamping antonio

"lo kenapa disini, plis jawab" antonio tidak mau lagi dikacangin untuk kesekian kalinya

"gaada, pengen aja nikmatin angin" ucap lily karena takut apabila dia tidak menjawab perkataan antonio, dia akan dibully lagi

"ya kan diruma bisa nikmatin angin, emang dirumah lo gaada angin? Ya mati dong lo" jawab antonio dengan kekahan

"nggak gitu maksudnya, kalo dirumah bukannya makin tenang yang ada makin sedih" jujur lily, entalah kenapa dia berbicara jujur pada orang yang selalu membully nya

"kenapa?, eh sorry kalau gue kepo" tanya antonio sambil menoleh ke arah lily

"ngeliat mereka, aku ngerasa kaya ngeliat aku pas masih kecil, berat seharusnya mereka masih dapet kasih sayang dari orang tua bukannya malah dibuang" ucap lily karena tahu bagaimana rasanya ditinggal orang tua sejak kecil

"orang dewasa emang jahat" ujar antonio yang paham rasanya, karena dia juga merasakan hal itu sekarang
"mereka maksa kehendak yang menurut mereka itu benarr, tapi nggak mikirin perasaan kita yang jadi korban dari mereka" lanjutnya

Lily tercengang sebentar, tidak pernah melihat antonio seperti ini "kamu ada masalah?" tanya lily pada Antonio yang mendapat respon gelengan meskipun lily tidak akan tahu

"Semua orang punya masalahnya masing-masing, bahkan orang yang terlihat kuat sekalipun akan mudah rapuh jika itu menyangkut orang yang kita sayangi" jelas Antonio yang kenyataanya memang benar

Lily terdiam, benar apa yang diucapkan Antonio. Dia menilai bahwa Antonio hanya anak nakal, biang onar, manja, mempunyai segalanya. Ternyata juga mempunyai masalah, dia melupakan bahwa Antonio juga manusia yang memiliki perasaan

Lily berfikir siapa yang dimaksud antonio, orang yang dia sayangi. mungkin kekasihnya, lily tidak mau memikirkannya terlalu lama

Keduanya saling menikmati semilir angin, hingga pandangan antonio bergerak untuk memandang kearah lily

"cantik" ucap antonio dalam hati, antonio langsung menyadarkan dirinya
"apasi, kok gue muji dia" lanjutnya dalam hati

"lo gak pulang?, gue anter" tawar Antonio atas kebaikan lily yang mau menemaninya

"engga usah aku bisa sendiri" balas lily dan berdiri berjalan meninggalkan taman dengan tongkatnya

"yaudah" antonio menuju motornya kemudian melajukannya

Lily berjalan pelan-pelan pulang menuju ke panti, tidak disadari oleh lily semenjak tadi Antonio tidak benar-benar pergi dari sana, Antonio terlalu gengsi untuk memaksa lily pulang bersama.

Antonio mengikuti pelan-pelan lily dari belakang memastikan lily pulang dengan selamat

Lily sampai di teras depan panti dan masuk kedalam rumah, Antonio mengamati dari jauh, sampai benar-benar lily masuk ke dalam panti. Merasa sudah aman Antonio menyalakan motornya dan meninggalkan panti asuhan merasa

Bersambung...💭

##

00:10

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang