Tidak terasa lily tersenyum mengingatnya, kenangan yang begitu manis, sebelum mereka meninggalkan lily sendirian saat ini. Seorang laki-laki mengamati lily dari jauh, laki-laki itu tiba disana lebih dahulu sebelum lily, lelaki itu sadar bahwa ada yang datang selain dirinya dan memutuskan untuk bersembunyi dibalik pohon.
Ternyata gadis itu yang selama ini ia rindukan, sempat kaget karena lily berjalan memakai tongkat, banyak hal yang laki-laki itu tidak tahu semenjak dirinya pindah ke London karena tuntutan pekerjaan orang tuanya.
Laki-laki itu memutuskan untuk menghampiri lily, dia merindukan sahabat kecilnya itu bahkan sangat merindukannya, yang megajarkan indahnya masa kecil ketika mempunya teman, membuat dirinya berubah jauh lebih baik. Nino mengeluarkan suaranya untuk menyapa lily yang sedang menutup mata
"hai, apakabar?"
Lily terkejut, pasalnya hanya dua temannya yang mengetahui tempat ini. lily membuka matanya pelan-pelan. Sebenarnya sama saja dia menutup mata atau tidak semuanya sama-sama terlihat gelap
"siapa?"
"Udah lama kita ga ketemu" ucap cowok itu dengan nada lembut
"maafin aku udah ninggalin kamu sama samuel dulu" lanjutnya
"nino?" lily masih tidak percaya apakah benar orang ini adalah sahabatnya? Nino
"iya, maafin aku nggak tahu apa-apa tentag kamu ly" nino langsung memeluk tubuk lily dengan erat, mencium puncak kepala gadis itu, meluapkan kerinduannya selama bertahun-tahun.
Lily menangis seketika itu juga dia juga sangat merindukan sahabatnya ini, lily memukul pelan badan nino meluapkan segala emosi yang dia rasakan. Kecewa karena ditinggal secara tiba-tiba oleh nino sungguh menyesakkan dada
"kamu jahat no, kamu jahat" rancau lily ditengah isakannya
"iya aku jahat, maafin aku" nino meraskan kesedihan dalam tangisan lily, nino memeluknya lebih erat
"udah jangan nangis, cantiknya ilang loh nanti"
"nyebelin"
"yang penting sekarang aku udah kembali buat kamu" jari nino terulur untuk menyeka air mata lily yang membuat hatinya sedikit sakit melihat sahabatnya menangis
"kamu kemana aja sih nin?" tanya lily
"pergi jauh buat ketemu kembaranku manu rios" canda nino yang mendapat cubitan kecil dari lily
"ih baru aja balik, udah nyebelin"
"samuel mana? Kok kamu sendirian ly?" tanya nino yang tidak melihat samuel, biasanya samuel selalu mengikuti kemana lily pergi seperti induk dengan anak ayam
Lily yang mendengar pertanyaan itu seketika terlihat murung
"kenapa? Samuel kenapa kamu kok keliatan sedih gitu?" tanya nino
"dia juga pergi sesudah kamu ninggalin kami berdua. Katanya dia di adopsi sama keluarga sebelum aku sadar dari komaku setelah kecelakaan ini" jawab lesu lily
Nino yang kaget mendengarnya, sungguh banyak sekali yang dia tidak ketahui tentang sahabatnya itu "maaf ly maaf" sesal nino karena telah meninggalkan lily ketika dia terkena musibah yang begitu besar
"gapapa kok, yang penting kamu udah disini. Jadinya aku ga sendirian lagi sekarang"
"iya aku bakalan disini, nanti kita cari samuel sama-sama oke?"
Lily mengacungkan jempol, tiba-tiba lily merasa sedih karena tidak dapat melihat wajah sahabatnya nino yang dia rindukan sekali, nino yang merasa perubahan raut wajah lily tiba-tiba membuat dirinya bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Teen FictionTidak semua cerita hidup berakhir bahagia Karena yang menyusun skenario adalah sang pecipta Tuhan yang maha kuasa Apapun bisa terjadi Apapun bisa datang Kebahagiaan maupun kesedihan Mau tidak mau Suka atau tidak suka Yang bisa dilakukan hanya mener...