Kamu mingkin bisa membohongi mereka
Tapi tidak untuk aku
Tatapanmu menyiratkan kesedihan
Tapi kelakuanmu berkebalikan
Aku ingin melihat senyummu tanpa beban
Tatapan hangat dari matamu seperti dulu bukan tatapan kosong seperti sekarang****
Krinnggg
Bel istirahat berbunyi seperti perut para murid di SMA TUNAS BANGSA yang meminta untuk diberi makan
“ayo ke kantin” ajak alvaro pada lily. yang dibalas anggukan oleh gadis itu
“yuk” balas lily sambil menggandeng lengan alvaro dan pergi untuk menuju ke kantin
Lily dan alvaro memasuki kantin, semua stand makanan sudah dipenuhi oleh para murid yang berbaris mengantri untuk memesan makanan. Alvaro tidak mau membuat lily menunggu lama, alvaro duluan untuk mengantri memesan makanan. Lily menuju kesalah satu tempat duduk diujung menggunakan tongkatnya pelan-pelan.
Ketika lily berjalan innes yang sedang berjalan melihat lily menuju kearahnya. Innes meperlihatkan seringaian liciknya berniat untuk mengerjai lily
Innes yang sedang membawa minuman yang masih setengah sengaja menabrak lily, dan berpura-pura menumpahkan minuman itu pada bajunya sendiri
“Lo jalan makek mata dong, sialan” sentak innes yang pura-pura terjatuh karena tabrakan yang dia buat
“maaf, aku gak sengaja” kaget lily yang baru saja merasa menabrak seseorang, lily meminta maaf sambil meraba-raba untuk membersihkan pakaian Innes
Innes merasa berhasil “gausa pegang-pegang najis” bentak innes pada lily, sekarang mereka menjadi bahan tontonan, bagi beberapa murid tentu ini menjadi hal yang menarik, dan beberapa juga mengabaikannya
Innes mendorong badan lily hingga terjatuh ke lantai dan merampas minuman temannya untuk menyiram lily dengan minuman itu, Innes mendekati lily dan menjambak rambutnya sampai lily mengeluh kesakitan
“makanya gausah deket-deket sama Antonio paham lo” tegas innes kemudian meninggalakan lily yang saat ini menjadi pusat perhatian dikantin
Alvaro yang baru datang dengan pesanannya kaget nyari bola mata itu keluar dari tempatnya melihat kondisi lily, alvaro menumpahkan pesannya ke lantai dan berlari menghampiri lily
Bodoh, kenapa dia bisa meninggalkan lily begitu saja "arghhh" gumam alvaro yang merutuki kebodohan nya, sekarang lily menjadi seperti ini gara-gara dirinya
“kamu kenapa ly? Siapa lagi yang giniin kamu biar aku hajar” tanya alvaro geram "maafin aku ninggalin kamu tadi" alvaro merasa bersalah karena meninggalkannya
Lily hanya diam, ingin sekali dia menangis sekarang. Alvaro memapah lily pelan-pelan mengantarkan lily ke toilet untuk membersihkan baju dan rambutnya yang basah dan lengket karena minuman yang di tumpahkan Innes
“bentar ya aku ambilin baju olahraga aku yang kebetulan aku tinggalin di loker” pamit alvaro dan segera berlari menuju loker tempat dia menyimpan pakaian olahraga nya
Lily diam termenung, apa salahnya sehingga selalu menjadi bahan bully an teman-temannya, penderitaan yang tidak pernah ada akhir rutuknya.
Alvaro kembali terengah-engah dan dengan baju olahraga yang sudah ada ditangannya “ini, sana ganti baju aku tungguin disini” ucapnya lembut
“engga usah al, kamu balik aja kekelas aku gapapa” jawab lily, karena dia ingin sendiri sekarang. Ingin meluapkan semuanya, lily tidak mau terlihat lemah di depan orang lain, dan mendapat belas kasihan. Lily benci itu
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Teen FictionTidak semua cerita hidup berakhir bahagia Karena yang menyusun skenario adalah sang pecipta Tuhan yang maha kuasa Apapun bisa terjadi Apapun bisa datang Kebahagiaan maupun kesedihan Mau tidak mau Suka atau tidak suka Yang bisa dilakukan hanya mener...