Ketika baru tiba di bandara alvaro disambut tatapan tajam dari mamanya sambil melambaikan tangan kepada alvaro untuk mendekat
" huh siap-siap telinga gue bakal pengang" Alvaro pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh mamanya kepada dirinya
Alvaro berjalan mendekati mama cila "eh mama, salim dulu ma, makin cantik aja perasaan, udah nungguin lama ya? Aduduh sakit ma aw" alvaro mengaduh kesakitan karena jeweran mamanya
"cantik cantik. Mama udah nungguin kamu dari sejam yang lalu ya!, kalau kamu nggak bilang gaboleh dijemput supir. Udah daritadi mama dirumah" kesal mama cila kepada putranya yang satu ini, kalau boleh menukarnya, dia akan menukarkannya sekarang juga
"hehe maaf ma, tadi ada kejadian jadinya lama" bela alvaro agar tidak terkena semprot mamanya lebih lama lagi
"haha hehe haha hehe, udah yuk pulang mama pegel perjalanan dari london kesini, sampek sini disuruh nunggu lagi" cila berceloteh yang masih kesal dengan putranya yang membuat punggungnya sedikit sakit karena terlalu lama duduk
Alvaro merasa kasihan karena membuat mamanya menunggy "iya ma maafin alvaro, udah yuk pulang"
Selama perjalanan dalam mobil, mama cila memperhatikan putranya dari ujung rambut sampai ujung kaki putranya terlihat berbeda dari terakhir dia ketemu di london. Karena penasaran cila bertanya pada putranya
" kenapa kamu dandan jelek gitu sih, mau sampek kapan?" tanya mamanya sambil menoleh pada putranya
Alvaro menoleh"gatau ma, mungkin sampai lulus?" alvaro juga kurang yakin mau sampai kapan dirinya berpura-pura seperti ini
Mama cila hanya mengangguk paham " terus udah ketemu sahabat kamu?" tanya mama cila lagi yang penasaran
"udah ma, lily makin cantik tau ma" jawab alvaro tersenyum tipis sambil membayangkan wajah lily yang begitu terlihat cantik dan manis dimatanya
Mama cila yang merasa ada yang aneh pada putranya terlihat bagaimana reaksi alvaro"bau-bau jatuh cinta nih" goda mama cila
"apaan sih ma" alvaro menatap jengah, mamanya selalu seperti itu suka sekali menggodanya apabila dekat dengan seseorang meskipun hanya teman
Mama cila adalah mama terbaik bagi alvaro yang selalu mengertinya, dia senang ada di keluarga leonard. Di besarkan dengan penuh kasih sayang, alvaro bersyukur karena
"kapan-kapan ajak lily main kerumah ya al" pinta mamanya karena penasaran dengan lily, karena bisa membuat putranya tersipu malu seperti sekarang
"sipp ma, dah sampai. Biar aku aja yang bawa koper mama"
"yaudah, mama masuk duluan" sambil mengecup puncak kepala alvaro
🍃🍃🍃
Di bagasi rumah antonio memarkirkan sepeda motornya, dan menuju masuk kedalam rumah. Pemandangan yang menyambut antonio adalah kesunyian
"anton pulang"
"udah pulang den? Tumben telat" tanya bibinya yang sudah di anggab anton sebagai ibunya sendiri yang selalu mengertinya
"iya bi, tadi main ke rumah nathan dulu"salim anton kepada bi inah
"yaudah den sana ganti baju dulu, bibi udah siapin makanan buat den anton"
"yaudah bi" anton melangkah manaiki tangga menuju kamarnya yang berada diatas
ketika membuka kamar antonio menemukan sebuah bingkisan dan surat yang terletak dikasur
Nanti makan malam, bareng sama tante michele jam 07.00 malam, jangan lupa kamu harus datang
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Teen FictionTidak semua cerita hidup berakhir bahagia Karena yang menyusun skenario adalah sang pecipta Tuhan yang maha kuasa Apapun bisa terjadi Apapun bisa datang Kebahagiaan maupun kesedihan Mau tidak mau Suka atau tidak suka Yang bisa dilakukan hanya mener...