TELAT

61 11 0
                                    

Pagi ini Ranti menjalankan aktivitas pagi harinya tidak seperti biasa. Ia bangun kesiangan dan ternyata bi Inah sedang pergi. Jadilah tidak ada alarm paginya.

Sinar matahari yang semakin naik tampak tak mengganggu nyenyaknya seorang gadis yang masih nyaman dengan selimutnya itu.

'PRANG!!!!'

Gadis yang sedang bermimpi itu terkejut, sangat terkejut malah.

"Pagi pagi suara apasih" gerutunya dengan mata yang masih enggan terbuka.

Karena rasa keingintahuannya melebihi rasa kantuknya. Ia pun bangun dan sambil masih terus menguap.

Namun entahlah ketika ia bangun, bukan benda jatuh tadi yang ia pikirkan. Ia malah mengambil hpnya.

Lagi lagi ia terkejut.

Hari ini ternyata Hari Senin, dan sekarang jam...

06.30

"Sialan mati guee" teriaknya sambil lari menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuk gadis itu mandi. Pukul 06.55 ia sudah siap dengan penampilannya yang ia anggap sudah sangat oke. Kesialan lagi yang ia hadapi adalah Reno dari kemarin memang udah ngasih tau kalo hari ini dia gabisa jemput. Jadilah ia harus mencari angkot di depan gang perumahannya.

"Ihhh kenapa kalo lagi dibutuhin angkotnya malah gaada sih," geram Ranti.

"Apa jangan jangan ini karma ya? Karena gue naikin angkot kalo ada butuhnya doang. Hehe" sambung Ranti.

Tak berselang lama setelah itu. Ia akhirnya melihat angkot yang akan melewati sekolahnya.

07.25
.
.
.

Saat sampai ke sekolahnya, sudah ia duga 100% gerbangnya pasti udah ditutup.

Tidak seperti biasanya, kali ini Ranti tidak tau harus melakukan apa. Ia tak mau memanjat gerbang sekolahnya.

Alhasil ia hanya duduk di depan gerbang sekolahnya. Beberapa saat kemudian Pak Yudi-guru bp- membukakan gerbang.

"Akhirnya dibuka juga pak" kekeh Ranti.

"Iya kamu bisa ikut saya sekarang" balas Pak Yudi dengan senyum manisnya. Namun hal itu malah membuat Ranti curiga.

"U..u..upacaranya udah selesai kan pak?" Tanya Ranti dengan ragu.

Hening

Tak ada jawaban apapun

Biasanya gerbang akan dibuka setelah upacara selesai. Jadi ia pikir sekarang upacara memang telah usai. Ia mengikuti Pak Yudi dengan cemas.

Tanpa Ranti sadari langkah kaki keduanya membawa ke lapangan basket sekolah. Ternyata upacara belum usai!

"Mampus gue" batin Ranti mengingat dirinya tak sempat sarapan tadi.



Kira kira hukuman apanih buat Ranti?😃

Jangan lupa vomment yes🤗
ILY🎈

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang