"Woi Fan," panggil Reno.
Tanpa diduga,
Fani menoleh menghadap sumber suara dan langsung memeluk laki-laki itu.Deg
Ranti diam.
Jujur, dia tidak berfikir Fani akan langsung memeluk Reno.
"Hei ini siapa?" Tanya Fani.
"Ini Ranti Fan," jawab Reno.
"Oh lo pacarnya Reno? Cantik banget. Lo tau ga? Reno setiap hari kalo cerita pasti ngomongin lo terus." Ujar Fani.
"Hahaha makasih. Salam kenal ya." Ujar Ranti.
"Salam kenal juga." Jawab Fani.
"Yaudah yuk pulang, ibu dah masak di rumah." Ajak Reno.
Ranti dan Reno jalan bersisian dan Fani di belakang.
...
Tibanya di rumah Reno. Fani langsung masuk dan menuju dapur tempat Siti berada.
"Pas ini, makanan juga dah mateng. Kita makan sekarang ya." Ujar Siti.
Saat makan, yang terdengar hanyalah candaan Reno yang lebih menuju kegaringan. Ranti tau, Reno hanya berusaha mencairkan suasana. Makanya Ranti dari tadi ikutan ketawa.
"Tau ga kenapa orang-orang bisa jadi zombi?" Tanya Reno.
"Emang kenapa gitu?" Bingung Fani.
"Karena mereka terlalu lama zomblo." Ujar Reno sambil tertawa senang.
"Nyindir sapa sih lo." Sungut Fani.
"Ya makanya lo cari pacar Sono." Balas Reno.
"Yaelah Ranti juga kepaksa pacaran sama lo. Ya kan Ran?" Ujar Fani.
"Loh loh ga mungkin dong." Jawab Reno cengengesan.
"Kamu ngomong apaan sih Ren, gak jelas." Ujar Siti.
"Gatau juga, bingung sih mau ngomong apaan."
Alhasil Ranti dan Siti hanya geleng-geleng kepala melihat sikap gj Reno.
...
"Kamu mau pulang sekarang Ran? Keliatan capek banget kamu." Tanya Reno.
"Idihh, sejak kapan kamu perhatian gini?" Tanya Ranti.
Sekarang mereka sedang berada di ayunan yang sekarang sudah menjadi tempat kesukaan Ranti.
"Sejak abad 1, kamunya aja yang ga peka."
"Ih sok-sokan amat bang." Jawab Ranti.
"Yaudah yuk aku anterin pulang, nanti dimarahin bi Inah bisa berabe."
"Tiba-tiba pengen jalan kaki aja." Gumam Ranti.
"Hah? Jalan? Idih ini nih yang sok-sokan. Kasian aspalnya, gakuat kamu injek dia."
"Ih nyebelin juga."
"Yaudah kamu jalan, terus aku ikutin pake motor. Nanti kalo capek lambaikan tangan oke?" Tawar Reno meledek.
"Ga gitu juga."
"Lah maunya gimana?" Pancing Reno.
"Aku becandaa."
"Hahaha akhirnya nyerah juga, yaudah yuk pulang."
Setelah pamit dengan Siti, Mereka segera menaiki motor Reno.
"Tumben pake motor?" Tanya Ranti.
"Sedang menjalankan program penghitaman kulit." Jawab Reno seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
Teen FictionRanti-Reno dari namanya aja udah ada kemiripan. Lagi, mereka sama sama saling mencintai. Namun entahlah, tidak ada yang tau keinginan takdir. Aneh? Emang!! Haha Baca bareng yuk, biar gregetnya juga bareng. Hehe