Kring kring kring,,
Alarm berwarna merah muda terus saja mengeluarkan getaran dan suaranya yang nyaring,ini sudah menjadi tugasnya setiap pagi membangunkan bosnya si Puteri tidur yang masih terlihat nyaman dengan selimut membungkus tubuhnya .Tok tok tok suara nyaring dari balik pintu terdengar sangat menggangu,dengan langkah gontai dan setengah sadar Lisa gadis bertubuh mungil itu akhirnya bangun berusaha meraih pintu sambil mengucek- ngucek kedua matanya yang masih tertutup. Kreet..........suara pintu terbuka
"ohh ternyata ibu"
"Lisa kenapa baru bangun nak ini sudah siang,cepat bersiap hari ini kan sekolah!"ucap ibu dengan nada tinggi.
"Iya Bu"(sedikit kesal)"Ibu tunggu dibawah,jangan lama lama".
Lisa meraih handuk yang tergantung dibalik pintu dan bergegas mandi.Tepat dibawah ibu sedang mempersiapkan sarapan,sudah ada ayah dan ka Rangga yang duduk saling berdekatan."kemana anak ini,dari tadi lama sekali" ucap ibu.dengan nada sedikit emosi ibu memanggil Lisa yang tak kunjung turun "Lisa cepetan nak,hari semakin siang!"."iya Bu Lisa turun"sambil berlari-lari kecil Lisa akhirnya sampai dimeja makan.Ayah yang melihat tingkah anak perempuannya seperti ini ikut bicara pada Lisa "Lisa kan sudah besar,jangan manja nak!ayah tidak suka". "Maaf yah tadi Lisa ba___". Belum selesai Lisa menjawab ayahnya langsung angkat bicara "Sudah sudah kali ini ayah maafkan".
"Kak,sudah turun disini saja?" Pinta Lisa pada kakaknya."Kenapa sa?". Tanpa menghiraukan pertanyaan kakaknya Lisa turun lalu berlari menuju pagar gerbang sekolah yang sudah dekat."sudah siang kak,cepetan Kaka berangkat,tempat kuliah kakak kan lumayan jauh". Lisa berkata sambil berlari menjauhi kakaknya yang kini masih berada diposisi yang sama.
Bruukkk,,,, buku digenggaman Lisa kini jatuh berserakan tepat di pintu gerbang dan benar sekali dugaannya dia menabrak seorang pria disana. "maaf maaf,gue ga sengaja?". Sambil mengambil bukunya yang berserakan.Jangankan membatu Lisa mengambil buku-bukunya menanggapi kata maaf dari Lisa pun tidak.pria itu terus berjalan seakan tidak pernah terjadi apa-apa. "heh lo?gatau sopan santun banget si jadi orang?". dengan amarah yang memuncak Lisa mengejar pria itu dan berhenti tepat dihadapannya.meski begitu pria itu tetap diam dan hampir saja melangkah meninggalkannya tapi Lisa buru buru menghalanginya lagi dengan tatapan penuh amarah "Lo tuli atau bisu,apa dua-duanya?". "Minggir gue mau lewat!". Dengan kasar pria itu menyingkirkan Lisa dari hadapannya.Degg rasa marah Lisa semakin memuncak tapi Lisa hanya diam mematung.
Tott tott tott,,, akhirnya bel tanda masuk berbunyi Lisa berlari menuju kelasnya,beruntung belum ada guru yang masuk. "Lis Lo dari mana aja si?". Rara dengan nada khawatir bertanya pada Lisa.belum sempat Lisa menjawab terdengar ucapan salam dari ambang pintu,benar sekali dugaannya ternyata pak Firli guru mata pelajaran Pai ini memasuki kelas,mendadak kelas yang tadinya riuh macam ribuan burung beo yang kelarapan sontak hening seakan burung beo mati karena kelaparan.Tak lama setelah pa Firli masuk,disusul seorang pria dibelakangnya,entah siapa dia yang jelas amarah Lisa kembali memuncak "pria itu,pria sombong menyebalkan mau apa dia disini?". Dengan suara yang sangat pelan Lisa menggerutu teman teman lain mungkin tak akan dengar,tapi tidak dengan Rara teman sebangku Lisa sekaligus teman sejati nya bisa dibilang sudah soulmate. "Lo kenapa sa,muka Lo asem banget?". "ga papa gue baik baik aja!". Tanpa sadar dengan suara yang cukup tinggi hingga seisi kelas memandang Lisa dengan tatapan penuh pertanyaan.sontak Lisa kaget dia tidak sadar bicara terlalu keras sementara Rara malah tertawa melihat reaksi temannya itu,kemudia pa Firli angkat bicara "Ada apa Lisa?". "gapapa kok pa". Yasudah, anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, Bagas silahkan perkenalkan diri.Nama gue Bagaskara bisa dipanggil Bagas,gue pindahan dari Jakarta mungkin sekian perkenalan dari gue. "Silahkan anak anak ada yang ingin ditanyakan!".Diam diam Lisa mendengarkan percakapan Diki dan Reno "apa apaan sih bapa ini,emangnya lagi presentasi segala ada sesi pertanyaan". Rara terkekeh mendengar perkataan Diki dan Reno
kelas yang tadinya sepi kini kembali riuh apalagi para kelongwewe yang sedari tadi meneriaki bagi nomor WhatsApp nya dong IDline nya sekalian Ig nya apa? termasuk Rara,Lisa menyenggolnya berkali kali supaya dia diam entah mengapa Rara jadi tuli setuli-tulinya."bisa diem ga si?BERISIK!". Anak anak kelas XI mipa sontak dengan tatapan macam singa yang kelaparan menatap Lisa dengan tajam. "Lo kenapa Lisa,ganggu banget dari pagi.dasar aneh!". Ucap Mayra siswi kaya bisa dibilang ditakuti semua murid di sekolah ini .Sudah sudah pa Firli menengahi pertikaian yang hampir saja terjadi,lalu menyilahkan Bagas duduk di kursi kosong dipojok ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About life
Short StoryAlisha Airysh Permata begitulah nama lengkapnya,terkesan aneh mungkin bahkan terlalu rumit untuk diucapkan saat absensi kelas.kisah ini akan mengajarkan kalian bersyukur entah tentang keutuhan keluarga,kesempurnaan cinta dan persahabatan yang abadi...