Trouble is a friend

6 1 0
                                    

Tingnong tingnong.....
bel rumah berbunyi tengah malam,membangunkan Rangga yang belum tertidur pulas,rangga tau siapa yang datang ditengah malam seperti ini,dia berjalan kearah pintu yang sejak tadi tidak henti-hentinya terus saja membunyikan bel berkali-kali membuat Rangga sedikit geram ditambah rasa kantuk yang begitu berat sebab baru saja dia menyelesaikan tugas akhir kuliahnya sejak satu bulan terakhir ini Rangga harus berpikir lebih keras agar bisa meraih gelar sarjana tidak ada waktu untuk bersantai sedikitpun jika ada mungkin tengah malam seperti ini.

Pintu di buka dengan kasar oleh Rangga,
Bluggg... cekatan iya menangkap tubuh gadis yang hampir tergeletak itu,Rangga kaget setengah mati gadis yang berada di pangkuannya itu kini terpejam pingsan buru-buru Rangga membopongnya baru saja Rangga beranjak berdiri suara deru mobil menghentikan aksinya ayah dan ibu kaget melihat pemandangan dihadapannya begitu juga Lisa,dia berlari menghampiri kakanya ayah dan ibu ikut menyusul,baru saja ayah ingin angkat bicara "Rang___"."Nanti saja yah Rangga jelaskan". Jawab Rangga sambil membopong gadis keatas sofa.lisa yang terlihat khawatir mengambil sebuah freescare berkali kali dia ciumkan pada gadis itu tapi tak ada reaksi apapun,disisi lain Rangga  menjelaskan kejadian kepada ayah secara kronologis takut ayah salah paham,karena Rangga mengira yang membunyikan bel adalah orangtuanya dan Lisa ternyata Rangga salah besar ayah terus bertanya pada Rangga penuh selidik,"dia itu Rara teman sekolah Lisa ". Lisa berbicara sambil melirik Kaka juga ayahnya. "dia kesini pasti ingin mencari lisa, mungkin ada hal yang penting!biar Lisa yang urus". Lisa menambahkan.

Ehemmm,,ehemm,, Rara terbatuk bau alkohol menyengat dari mulutnya a__air...
Lisa menyodorkan segelas air putih kepada Rara yang baru saja sadar,lalu memapahnya masuk ke kamar Lisa.
"Lo minum lagi?sampai kapan Ra". Lisa angkat bicara sambil melepas sepatu karetnya,rara hanya diam seakan tidak memperdulikan orang dihadapannya apa mungkin kesadarannya masih belum terkumpul sepenuhnya,baru saja Rara ingin memejamkan matanya "Lo ga kasian sama nenek Lo Ra " Lisa menghampiri Rara dan menariknya hampir saja Rara yang lemas karena kebanyakan minum itu terjatuh jika Lisa tidak cekatan meraih tangannya dan mendorongnya kembali kekasur merah muda miliknya itu.

Hari ini Lisa yang bernama lengkap Alisha Airysh Permata itu harus berjalan menyusuri koridor sendiri tujuan utamanya adalah perpustakaan,tanpa sahabatnya rara,lisa sengaja tidak membangunkan Rara pagi tadi membiarkannya tertidur pulas,ia tak kuasa melihat sahabatnya yang semalaman tidak tidur menangis dan menangis semalaman tepat pukul 3 pagi barulah Rara bisa tertidur dia tidak tau Lisa mendengar suara tangisannya yang Rara tau Lisa sudah tertidur pulas setelah memarahinya.ini bukan pertama kalinya Rara seperti ini dia memang sering seperti ini melampiaskan kemarahan pada wanita yang telah melahirkannya mengandungnya selama sembilan bulan itu.tak banyak yang bisa Lisa lakukan dia hanya bisa mendengarkan keluhan gadis ramping itu dan terkadang Lisa juga ikut menangis melihat Rara menangis begitulah Lisa gadis mungil itu sering kali mengucapkan syukur padaNya beruntung nasibnya tak seburuk sahabatnya itu.

Hey hey hey terdengar suara pria yang terpogoh pogoh berlari menghampirinya, dia pria yang pernah Lisa perhatikan diam diam diambang pintu kelas XII menghampiri lisa,lisa diam mematung seakan tak percaya melihat pria yang dikaguminya datang sendiri kepadanya."Lo anak kelas XI mipa kan yang waktu itu__".  Belum selesai pria itu bicara Lisa memotong pembicaraan nya "maaf ka apa ada yang penting?aku mau ke perpustakaan". Tanpa menatap pria dihadapannya." Yaudah kita ke perpustakaan bareng". Tanpa menunggu jawaban Lisa pria itu berjalan sambil menarik tangan Lisa.

"Ehh lo kan Lisa anak kelas XI,kok Lo bisa deket sama Ehan?". Suara anak kelas XII memecah keheningan,lisa mendadak merasa tidak nyaman berada di perpustakaan,tanpa menggubris pertanyaan yang terlontar dari para gadis dihadapannya lisa pergi tanpa pamit.lisa sadar bertingkah seperti itu akan menimbulkan masalah dengan para kelongwewe pemburu itu.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu itu terdengar juga,bel tanda pulang sekolah yang nyaring terdengar begitu indah rasanya.lisa berlari menuju tempat parkir masuk kedalam mobil merah mudanya tak sabar bertemu Rara ingin menceritakan kejadian siang tadi.

About lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang