| 01. |

791 90 3
                                    

"Cieee yang bentar lagi masuk SMA~" goda Sowon pada Jaemin yang daritadi memandang pantulan dirinya di depan cermin.

Jaemin menatap Sowon kesal dari dalam cermin, kemudian melepaskan seragam SMA nya. "Kakak mah emang suka gitu. Suka banget bikin akunya malu," ujar Jaemin kesal.

Sowon tertawa mendengar ucapan Jaemin. "Ya ampun Na.. udah SMA juga apa yang dimaluin!" Sowon tertawa lagi.

Jaemin hanya mendengus sebal karena terus ditertawakan oleh Sowon. Saat ini keduanya sedang santai di ruang tengah di rumah Jaemin. Semenjak liburan beberapa hari yang lalu, Sowon sering bermain ke rumahnya. Jaemin sebenarnya tidak masalah, begitu juga kedua orangtuanya. Sowon juga tinggal sendiri karena kedua orangtuanya selalu sibuk dengan pekerjaan.

Hari ini, karena cuaca panas Sowon memakai pakaian kaos tipis berwarna merah muda dan hot pants. Ia merebahkan tubuhnya di atas sofa milik Jaemin dan dengan cueknya bermain ponsel.

Meski Jaemin baru lulus SMP, tetap saja dirinya seorang laki-laki. Matanya terus menerus tertuju pada kaki panjang Sowon. Tapi, ia masih tau diri dan pergi sebentar yang menyebabkan Sowon bingung. Lalu, saat ia kembali, kedua tangannya memeluk sesuatu yang ternyata sebuah selimut.

"Pakai kak, nggak kedinginan apa make celana pendek begitu.." ujarnya sambil mengalihkan pandangannya.

Sowon terdiam sebentar, kemudian duduk untuk mengambil selimut yang dibawa oleh Jaemin. "Aahh.. perhatian banget sih Nana ku iniii! Makasih sayaaang!" Ujar Sowon sambil mengacak-acak rambut Jaemin, lalu menutupi bagian pinggang hingga kakinya.

Jaemin sedikit lega, tapi juga kesal. Sowon masih saja memperlakukannya seperti anak-anak. Tapi, ia juga senang karena Sowon memuji dan mengacak-acak rambutnya dan tanpa sadar ia tersenyum.

"Na? Ngapain senyum-senyum sendiri begitu? Serem tau!" Ujar Sowon.

Jaemin tersadar dari lamunannya, "Apaan sih?! Nggak bisa liat orang lain seneng aja," protes Jaemin.

Sowon tertawa lagi. Akhirnya, mereka berdua menonton TV bersama, bermain game hingga malam dan Sowon menghabiskan makan malam bersama Jaemin dan keluarga.

"Na, anterin tuh kak Sowon nya. Udah malem, sekalian pinjemin aja selimut tadi.. takutnya ntar ada yang macem-macem di jalan." Pesan Ibu Jaemin, Irene.

Jaemin mengangguk, kemudian pergi ke ruang tamu, tempat dimana Sowon menunggu.

"Mau keluar Na?" tanya Sowon begitu melihat Jaemin memasang jaket.

Jaemin hela nafas sebentar, kemudian jawab, "Iya keluar, nganter kakak.. nih, katanya Mama Irene dipakai selimutnya. Lagian ngapain sih pakai-pakai celana pendek begitu?" Omel Jaemin sambil memberikan selimut bergambar Kucing putih itu pada Sowon.

"Duuh.. Nana sekarang rewel yaa, marahin kakak mulu ih.." Sowon pura-pura merajuk.

"Kak Sowon.. pakai kak.. atau mau aku pinjemin celana Papa Suho?" ujar Jaemin sambil tersenyum sabar.

Sowon menyerah dan akhirnya menerima selimut yang diberikan Jaemin, lalu segera memasangnya menutupi kaki panjangnya. "Udah nih, puas?" ujarnya kesal.

Jaemin tertawa. "Bagus.." sambil balas dendam dengan mengacak-acak rambut Sowon.

"Na Jaemin!!" Protes Sowon karena rambutnya berantakan akibat Jaemin, sedangkan Jaemin sudah lebih dulu pergi keluar sambil tertawa.

difficult | ksj • njm (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang