| 05. |

565 63 4
                                    

Hari yang ditunggu tiba yaitu, hari pertama menjadi murid kelas 10 di SMA. Jaemin sengaja berangkat pagi-pagi karena ingin melihat papan pengumuman kelas lebih dulu, akan sangat repot kalau sudah desak-desakan nanti.

Pakaian, penampilan, dan buku-buku kosong untuk catatan sudah siap semua dan tertata rapi. Hari masih lumayan gelap karna jam masih menunjukkan pukul 06.05 pagi hari.

"Ma, Pa, Nana berangkat!" Pamit Jaemin pada ayah dan ibu nya sambil mengetuk pintu kamar.

"Mm.. yaa, hati-hati..." sahut Ibunya yang terdengar masih mengantuk.

Irene pulang tepat pukul 12 malam tadi dan Suho baru tiba dari luar kota pukul 3 pagi tadi, maka dari itu, Jaemin tidak mencium kedua tangan orangtuanya dan hanya pamit karena tidak ingin mengganggu waktu istirahat mereka.

Baru saja Jaemin ingin melangkahkan kakinya keluar pagar, ia terkejut saat melihat sebuah moge hitam terparkir di halaman depan rumah Sowon. Kening Jaemin berkerut, jangan-jangan itu milik laki-laki semalam yang ada di dalam postingan Sowon.

Dan ternyata, dugaan Jaemin benar. Sowob keluar bersama laki-laki itu. Jaemin mengetahuinya karena laki-laki itu menggunakan hoodie yang sama, yang berwarna abu-abu.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya Sowon dan laki-laki itu pergi. Jaemin juga bersiap untuk pergi dan betapa terkejutnya ia saat melihat ke arah jam tangannya.

"Waah! Dua puluh menit lagi masuk!" Ujarnya sambil menutup pagar dengan terburu-buru dan segera berlari menuju sekolahnya.

Dengan nafas yang tersengal-sengal, keringat yang bercucuran, dan seragam yang berantakan, akhirnya Jaemin tiba di sekolah. Selama 20 menit waktunya ia gunakan untuk berlari, untungnya ia memiliki fisik dan daya tahan tubuh yang kuat.

"Ngapain masih disini?! Buruan masuk ke kelas!" Tegur Pak Satpam, Baekho.

Jaemin melirik Pak Baekho, "I-iya pak.." ujar Jaemin masih ngos-ngosan, kemudian ia berjalan lunglai menuju kelasnya.

"Ngga biasanya telat lu Na?" tegur Ryujin, teman sekelas dan sekelompok Jaemin saat MOS kemarin. Ryujin sekarang duduk di belakang Jaemin.

Jaemin memutar tubuhnya dan menghadap samping. "Yaa, gimana yaa.. ada sedikit kendala tadi," ujar Jaemin.

Ryujin menaikkan sebelah alisnya. "Kendala apaan?" tanyanya.

Jaemin terlihat enggan menjawab, ia hanya mengangkat kedua bahunya. "Ya.. gitu," ujarnya.

"Oke, oke.. gua ngga bakal nanya lebih lanjut," ujar Ryujin sambil mengangguk mengerti.

Tidak lama setelahnya, seorang guru memasuki kelas mereka dan pelajaran dimulai. Keadaan kelas sungguh hening dan itu sedikit mengganggu pikiran Jaemin karena ia terus-menerus mengingat kejadian pagi tadi yang membuatnya gelisah dan tidak tenang.

"Na Jaemin?" Panggil Jinyoung, guru Biologi Jaemin.

Dengan sedikit terkejut, Jaemin mengangkat kepalanya. "Y-ya?" tanyanya gugup.

"Tolong diam. Suara gesekan sepatu mu mengganggu konsentrasi yang lain," ujar Jinyoung.

Jaemin mengedipkan matanya beberapa kali, kemudian mengangguk mengerti. Sepertinya ia melakukannya tanpa sadar. Setelah itu, pelajaran kembali dilanjutkan seperti sebelumnya dengan Jaemin yang mencorat-coret buku catatannya untuk mengalihkan pikirannya.

Di sisi lain...

"Lo beneran balikan ama Jaehyun, Won?" tanya Yerin.

Sowon membuka earphone nya, "Engga balikan, cuman.. ya gitu, kita mutusin buat mulai semua dari awal lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

difficult | ksj • njm (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang