Jam pelajaran telah berakhir Chisya sedang malas untuk berjalan ia memilih untuk pulang akhiran,ia menunggu angkot didepan sekolahnya yang lumayan lama tidak kunjung muncul dengan wajah tidak bersemangat dia masih menunggu angkot lewat hingga akhirnya,,,,,
"Lo cewek gila!"
Chisya segera menoleh,ia tahu siapa pemilik suara itu
"Lo gak bakal dapet angkot dijam segini,ini udah sore" ucap Juna
"Terus?" Jawab Chisya dengan cuek,hari ini dia malas melakukan apapun termasuk dengan Juna
"Yaudah gue dluan aja kalo emang lo masih mau nungguin tuh angkot"
"Lo mau nganter gue pulang?" Tanya Chisya
"Menurut lo?"
"Yaudah kalo lo maksa gue mau" senyum Chisya merekah
"Idih siapa juga yang maksa gue cuma kasian sama cewek kayak lo"
Chisya naik ke motor Juna dan hanya diam saja tanpa mengatakan sepatah kata pun,bagaimana ia bisa bicara jika kata-kata Juna itu membuatnya sedih
"Rumah lo lewat mana?" Tanya Juna
"Lurus aja" jawab Chisya
"Lurusnya sampek kapan?"
"Sampek besok!" Jawab Chisya dengan kasar
"Ogah gue bonceng lo lama" kekeh Juna
"Emang gue minta? Mending gue turun disini aja!" Kesal Chisya
Juna langsung memberhentikan motor Vespa putihnya,ia Juna menuruti perkataan Chisya
Sontak Chisya terkejut karna Juna mendadak langsung memberhentikan motornya setelah ia mengatakan hal tersebut"Turun" perintah Juna
"Lo beneran nurunin gue disini?" Tanya Chisya masih heran
"Turun!"
"Makasih!" Ketus Chisya
Segera Juna membalikkkan arah motornya dan pergi meninggalkan Chisya dipinggir jalan tanpa melihat Chisya,Chisya pun menjadi sedih lagi lalu ia melanjutkan langkah kakinya untuk pulang kerumah
"Untung aja jarak rumah udah hampir deket,ngeselin banget sih si Juna!!! Dasar cowok batu!!!" Memaki dalam hati sambil mengentakan kakinya menunjukkan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternity
Teen FictionKetika dikejar semakin jauh Ketika dilepas semakin dekat Dari pada penasaran mending dibaca aja yuk~ Ini karya pertamaku,mohon dimaklumi jika ada yang kurang♥️ ~HAPPY READING~