Nikmat di Pagi Buta

859 65 9
                                    

Nikmat di Pagi Buta

NoRen; Jeno x Renjun

Slight MarkMin; Mark x Jaemin and YukHae; Yukhei x Haechan

College AU!

Judul mengandung unsur click-bait, typo (you know the drill), karaterisasi sesuai dengan kebutuhan, pembicaraan sedikit menjurus

Hanya meminjam nama, rupa dan setting~~

.


Suatu hari di penghujung bulan ke sebelas penanggalan Masehi, dua anak manusia terjebak dalam sebuah situasi genting.

Dengan sangat, sangat terpaksa, tanpa ada jalan alternatif lain dua pemuda tanpa kejelasan status hubungan—sahabat yang lengketnya melebihi pasangan suami istri tetapi bukan kekasih apalagi pasutri, akhirnya memutuskan untuk menginap di rumah salah satu atau dua kakak kelas yang juga sahabat baik keduanya.

Eits, eits tunggu dulu...

Jangan langsung marah dan menganggap acara menginap dadakan ini sama sekali tidak darurat.

Tahan dulu Ferguso Alfredo Pistachio Avocado!

Dalam episode kali ini saya perkirakan akan ada sebuah kejadian penting yang nantinya membuat hubungan pasangan sahabat-rasa-pasutri ini bersemi ke arah yang lebih baik.

Demi kesejahteraan para pendukung agenda JENREN tentu saja!

Kembali pada cerita...

Dua laki-laki tinggi, yang secara de facto menjadi pemilik kondominium berjarak nyaris 0 km dari kampus Y pada jajaran elite SKY tidak lain adalah senior sekaligus teman satu geng Jeno dan Renjun.

Sepertinya sejak tadi hanya ada nama Jeno dan Renjun yang berulang kali disebut sebagai tamu gelap di apartemen mewah bernomor 58 itu.

Tapi fakta sesungguhnya berkata lain.

Bukan hanya Jeno dan Renjun saja yang menjadi tamu Lovers Hostel—begitu mereka menamai  tempat tinggal milik Wong Yukhei dan Mark Lee ini.

Ada dua orang anggota geng populer Yonsei University tahun ketiga lain, yaitu Na Jaemin dan Lee Haechan, yang turut menjadi tamu apartemen milik dua saudara tiri itu. Bahkan mungkin berkat Haechan dan Jaemin lah ide brilian—not really tbh—otak kelelahan Jeno bisa berjalan mulus.

Keempatnya sepakat—setelah berdebat panjang lebar di tengah jalan—untuk menyatroni apartemen milik paman John—secara hukum.

Setelah hampir setengah jam berjalan tanpa arah, berputar mengelilingi areal kampus demi angkutan umum atau setidaknya taksi, menuju ke tempat mereka tinggal di tengah dinginnya angin akhir musim gugur dan pada waktu tidak semestinya manusia masih hidup, akhirnya kuartet populer itu menyerah.

Taksi yang kiranya masih beroperasi pun tak satupun terlihat oleh mata awas kuartet rupawan Yonsei. Mungkin takdir sudah menggariskan nasib sial mereka malam—dini hari itu.

"Ayolah Na, Hyuck.. Bantu aku dan Renjun membujuk pacar pelit kalian itu!"

"Sudah beberapa lama kita menunggu taksi bahkan berkeliling kampus seperti orang gila pun tidak ada satupun angkutan sialan yang muncul." Renjun menambahkan dengan desah frustasi dramatis.

Bukan berniat melebih-lebihkan, tetapi punggung serta betisnya benar-benar sudah menjerit meminta untuk diistirahatkan. Bayangan duduk dan menyelonjorkan kaki di tempat hangat dan normal sudah menguasai pikiran Renjun sampai-sampai merajuk pun rela ia lakukan.

Eclectic ; NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang