Renal memasuki kamar dengan membawa 2 porsi makanan.
"Nih, buat lo gue tau kalo lo laper" Renal menyodorkan makanan pada Dira.
"Ihh si ka Renal aku ga laper kak, kenapa si kakak ngebawain aku makanan" tidak enaknya Dira pada Renal.
"Masih mending gue bawain lo makanan, coba lo liat di tv-tv ada ga suami perhatian sama istrinya" ucap Renal gereget.
"Iya kak iya, nanti aku makan" ucap Dira menunduk
"tapi kak kita kapan sekolah, soalnya aku bakal ketinggalan materi kalau ga sekolah-sekolah, soalnya tau sendiri pak Tarman orangnya gimana?" lanjut Dira sambil memakan makanan yang dibawa oleh Renal.
"Masalah sekolah mah gampang, lo ga sekolah aja udah enak hidup lo, menurut gue lo ga usah sekolah aja mending dirumah terus ngurusin gue setiap hari, tapi ya terserah lo mao lanjut apa ga" jawab santai Renal sementara Dira hanya terdiam.
******
"Dira sayang, ayo nak turun Ke bawah" teriak Rahma di depan pintu.
"Iya mah sebentar, aku lagi siap siap" jawab Dira sambil memegang sisir ditangannya.
Dira pun selesai siap-siap dan mengenakan kaos putih dan celana kulot se lutut.
"Ishh, mantu mamah cantik sekali, ayu sayang kita turun, mama sama papa pengen cerita-cerita sama kamu" ucap Rahma sambil memeluk Dira, lalu menggandeng Dira untuk turun ke bawah.
"Heheh, iya mah, tapi kan aku ngga cantik kok." ucap Dira malu malu.
"Ihh kamu itu cantik, bahkan mama aja kagum sama kamu." jawabnya sambil memegang dagu Dira lembut.
"Hehehh, mama bisa aja." jawab Dira sambil merapikan poninya ke sela telinga atas.
"Bisalah kan memang benar kalau kamu itu cantik" Rahma tersenyum kecil pada Dira.
****
Diruang tamu sudah ada Tian ayah Renal dan Renal yang asik dengan handphonenya. Perasaan Dira pun sangat gemuh akan menghadapi Tian, Dira pun belum pernah berbicara dengan papa dari seorang teman lelakinya.
"Ehh mantu papa, sini duduk disamping papa" seketika jantung Dira ingin copot karena mendengar Tian berbicara seperti itu.
"Iy...iya pa...pa" ucap Dira dengan sekulur tubuh yang panas dingin.
"Kamu kenapa gitu sayang, gausah gugup dia juga papa kamu, gaperlu kamu gugup seperti itu. Lagipula kita kan mau cerita cerita aja sama kamu, kamu juga ga perlu gugup seperti itu sayang" ujar Rahma pada Dira lalu Dira mengangguk.
Lalu Tian mulai untuk bercerita cerita dengan menantunya siapa lagi kalau bukan Dira.
"Jadi kamu menikah dengan Renal dengan paksaan orang tua kamu apa kamu yang menginginkan pernikahan ini terjadi?" tanya Tian pada Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
nikah dibangku sma
RomanceEntah kenapa aku dijodohkan, padahal usiaku masih terlalu muda untuk menikah. Aku ingin merasakan hidup seperti remaja-remaja yang lain. Tapi sudah menjadi "TAKDIR" aku harus menjalankan amanat dari kedua orang tuaku sendiri. Bahkan aku menikah deng...