15. Keputusasaan

837 71 9
                                    

Setelah kami sarapan dengan tenang(?). Kami akhirnya melanjutkan lagi perjalanan menuju ibu kota.

Setelah beberapa jam berjalan tanpa ada banyak masalah, kami pun tiba di depan gerbang yang sangat besar.

Mendekat ke penjaga yang sedang tertidur sambil berdiri, aku hanya melewati penjaga itu dan menuju ke penjaga yang ada di belakangnya.

"Permisi... Apa orang yang di depan itu mati?."

"Tidak, dia hanya sedang terti.... Hey!! Gana!! jangan tertidur ketika bertugas!." Penjaga itu membentak ke arah penjaga yang tadi tertidur.

Ternyata usut punya usut nama
penjaga itu adalah Gana. Tapi karena dia hanya tokoh yang gak penting, maka lupakan saja nama itu dan panggil dia dengan penjaga B.

"Ah- hai!!." Karena bentakan penjaga A. Penjaga B kaget, lalu terjatuh dan tombak yang dia pegang itu hampir menancap ke lehernya.

Oh.. Iya, ngomong-ngomong yang satunya sudah aku putuskan memanggilnya dengan sebutan penjaga A.

"Maafkan atas kelakuannya nona. Jadi, mau apa nona datang ke sini?."

"Oh.. Iya aku lupa. Untuk kunjungan ku ke Ibu kota, yaitu untuk membeli rumah dan tinggal di sini." aku menjelaskan kepada penjaga itu dengan singkat.

"Begitu?.. Jika ingin masuk, bisa tolong tunjukan tanda pengenal nona?."

"Ini." Aku menyerahkan tanda pengenal ku yang aku ambil dari kantong uang, dan menyerahkannya kepada penjaga itu.

Walaupun aku seperti mengambil kartu itu dari kantong, tapi sebenarnya yang kulakukan adalah mengambilnya dari item box.

Kalau sampai orang-orang mengetahui aku punya item box, pasti akan ada kegemparan. Jadi dengan bijak aku menyembunyikan kemampuanku.

"Hmm... Coba kulihat? Ruby White? Apakah kamu seorang bangsawan?."

"Tidak, aku bukan. Aku hanya seorang ibu tunggal yang sedang mencari tempat menetap." Aku menjawab dengan yg tampang polos.

"Begitu? Baiklah kamu dipersilahkan masuk, tapi jangan menyebabkan masalah di kota ini."

"Terima kasih."

Setelah itu, ia menyerahkan kembali tanda pengenalku dam membiarkan kami masuk.

"Ah.. ya sebelum itu bisakah kamu merekomendasikan penginapan di kota ini?."

"Kalau penginapan, kamu bisa lurus terus dari sini. Tepatnya tidak jauh dari Adventure Guild. Penginapan itu bernama {Cat Tail}."

"Oh.. terima kasih kalau begitu."

Akhirnya kami memasuki kota dan sedang menuju kesebuah penginapan bernama {Cat Tail}. Dari namanya saja, aku membayangkan penginapan itu sesuai dengan harapanku.

Telinga kucing..
Ekor lembutnya...
Suara mendengkur ketika kamu menggosok perutnya....
Ahh!!!....
Aku sudah tidak bisa menahannya lagi!.

"Ayo Karina, Fei!! kita bergegas. Kita tidak bisa membiarkan setiap gadis kucing itu menung- ehm... Maksudku membiarkan anak-anak kelelahan." Teriakku dengan lantang, tanpa memikirkan orang sekitar yang menatap kami dengan senyum lembut.

"Master, tujuanmu itu sudah terlihat jelas."

Diam Fei!
Kamu belum mengerti saja kehebatan dari gadis kucing. Setelah kamu mengerti, pasti kamu juga akan memujanya.

-Skip Time-

Di depan sebuah bangunan, berdiri sesosok gadis berambut putih dengan ditemani oleh dua wanita cantik berpakaian cosplay maid dan dua Loli yang diberikan perlindungan oleh FBI.

Gadis itu adalah aku!..
Saat ini adalah saat yg paling menegangkan. Memegang sebuah harapan yang telah aku pegang sejak beberapa menit yang lalu, dan semoga harapan itu akan menjadi kenyataan.

Perlahan, aku mendorong pintu dengan hati-hati. Tangan gemetar dan keringat bercucuran di keningku, jantungku berdegup kencang seakan-akan hari ini adalah sebuah akhir. Situasi ini seolah-olah ada yang mengetuk pintumu di malam hari ketika kamu sedang membuka aplikasi [®18Poi] dan menyentuh pilihan dengan genre LOLI. Tanpa sadar tanganku terhenti dan mataku terpejam untuk membulatkan tekad.

Membuka mata, kini sebuah tatapan penuh keberanian terpancar di wajahku. 'Ini dia! MILF, Loli, dan Shota bertelinga kucing aku datang!!.'

Membuka pintu dengan keras, akhirnya aku bisa melihat pemandangan di depan mataku.
'itu putih! Putih? Apa aku baru saja dikirim lagi ke dunia ilahi oleh dewa itu? Tidak bukan!.'

Di depanku tergeletak seorang gadis remaja yang sedang menunjukan pantatnya ke arahku. Dari bentuk seperti pyramid terbalik yg berwana putih, tanpa diragukan lagi itu adalah sebuah celana dalam.

Apalagi celana dalam yg sedang dikenakan oleh seorang gadis muda berambut pirang pendek yang memakai pakaian seperti gadis penginapan biasa.

Tapi hanya itu saja tidak akan menggoyahkan tekadku. Tanpa memperdulikan gadis itu, aku mulai berjalan ke depan sambil melihat sekeliling.

Yang kulihat hanyalah kelompok pria tua dan beberapa petualang yang sedang asik makan dan mengobrol. Tidak ada telinga kucing, tidak ada pelayan yang menyambutku dengan
'Selamat datang di penginapan kami nya.'.

Tanpa sadar aku kehilangan semua stamina dan mulai berlutut.
Kenapa?..
Kenapa?...
Kenapa kamu menghancurkan semua harapanku?
Apa ini karena keberuntunganku yang sangat rendah?
Sialan!!.......

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Ehm...
Eh.. ya.. h- hai semua?
Ini gua, masih orang yang sama.
Ya.. begini... Alasan lama ga up, ya seperti itu..
He.. he.. hehehehe.....

Pokoknya terima kasih sudah membaca by....

Re:Another World Max Game Character,but I Want To Start From Lv 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang