Lencara, itsmeigtg.
Bagian 2.Arlen sibuk mengerjakan tugas sekolah Cara, sedangkan si empunya malah sibuk memakan es pino di atas tempat tidur. Cara mengerjab beberapa kali, saat tersadar akan sesuatu.
"Arlen, sini!" Cara menepuk-nepuk tempat tidur di depannya. Arlen menoleh lalu beranjak dari duduknya.
"Apa?" Arlen duduk di depan Cara.
Cara tidak menjawab. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Arlen, menatap lekat-lekat kedua manik mata lelaki itu.
Satu ....
Dua .,..
Tiga ....
Empat ....
Arlen mendorong jidat Cara dengan telunjuknya. "Apaan, sih?""Ar, gue suka sama lo."
"Dari mana lo tau, lo suka gue? Lo itu bego soal perasaan."
Cara mencebik. "Gue suka lo, buktinya, gue gak bisa apa-apa tanpa lo."
"Lo mageran, bukan berarti gak bisa."
"Gue selalu deg-degan setiap jalan sama lo."
"Itu karena lo jalan cepat-cepat buat ngejar langkah gue."
"Kenapa, sih, lo selalu bantah apa yang gue bilang?!"
"Karna gue gak suka, kalo lo suka sama gue."
"Ish, kenapa? Gue gak jelek-jelek amat, kok, buat jadi pacar lo!"
"Meski gak jelek-jelek amat, lo tetap jelek."
"Ish, Arlen!!"
"Hm."
"Lo harus suka sama gue!"
"Males."
"Ar, intinya lo harus suka sama gue!"
"Bodo!"
"Arl--"
"OGAH!"
"Gue haus."
"Bentar, gue ambilin minum."
Lencara, itsmeigtg.
Medan, Oct'19
*Terinspirasi dari cerita kak Nakey -Friendshit- QueenNakey
KAMU SEDANG MEMBACA
Lencara
Teen Fiction•Kalau gak mau baper, gak usah dibaca. •Nama tokoh awal: Ali dan Prilly, diganti menjadi Arlen dan Cara. •Update setiap hari. •Edit & Revisi setelah ending. ©Oct '19, itsmeigtg. Salam Mei🍁