Lencara, itsmeigtg
Bagian 7"Ra?"
"Hm."
"Ra, gue mau nanya."
"Hm."
Cara masih menelungkupkan kepalanya di atas meja. Saat ini sedang free class. Kebetulan Arlen sedang rapat OSIS karena akan ada event yang akan dilakukan dengan sekolah lain. Dan Cara ia titipkan kepada Alsha, satu-satunya manusia yang terus berjuang agar menjadi teman Cara.
"Lo sama Arlen ada hubungan apa?"
"Hubungan?" Cara membuka mata, melihat ke arah Alsha, tanpa mengangkat kepalanya dari atas meja.
"Iya. Misalkan pacaran atau apalah."
"Ga penting."
"Lo gak takut, kalo Arlen punya orang lain yang berharga selain lo?"
"Bundanya, maksud lo?" Cara hendak menutup matanya kembali, tapi pernyataan Alsha selanjutnya membuat ia tidak bisa melanjutkan tidur.
"Bukan, tapi seseorang yang berkemungkinan gantiin posisi lo."
Cara mengangkat kepalanya. Dengan pandangan kosong, ia menggumam, "Gak mungkin. Arlen bilang, dia gak bisa hidup tanpa gue."
Cara bangkit dari tempat duduknya, beranjak keluar kelas meninggalkan Alsha yang kebingungan. "Gue salah omong, kayaknya."
Cara terus berjalan. Ia ingin menemui Arlen. Arlen tidak boleh punya orang lain lagi selain Cara dan Bundanya. Arlen hanya milik Cara. Soalnya ... Cara gak bisa hidup tanpa Arlen.
Cara terus berjalan. Ia tidak tahu ia di mana. Lingkungan sekolah yang lumayan luas itu, belum seluruhnya dipijak oleh Cara. Cara hanya tau jalan dari kelas ke kantin, dari Kantin ke parkiran dan dari parkiran ke kelas. Jangan tanya kenapa, karena Cara manusia yang paling ribet, tapi tidak ingin hal yang ribet.
Karena lelah berjalan, Cara duduk di koridor yang sepi. Ia ingin menangis. Cara sendirian, tidak ada Arlen di sampingnya. Cara sendirian. Cara benci sendiri. Cara benci dirinya sendiri. Karena ... orangtuanya saja tidak mengharapkan kehadirannya.
Saat itu, di depan matanya sendiri, papa berteriak bahwa dirinya pembawa sial. Pembunuh. Tidak tahu diri. Anak haram.
Padahal Cara tidak salah.
Mamanya selingkuh karena tahu bahwa papanya juga selingkuh. Lalu mamanya bunuh diri, beberapa jam setelah Cara lahir. Kata papa, Cara anak haram.
Mengingat hal itu membuat Cara tanpa sadar meneteskan air mata sambil meremas kepalanya. Kebiasaan Cara saat menangis dan depresi adalah ... menyakiti diri sendiri.
Cara semakin kuat meremas kepalanya. Tangisnya tak bersuara. Matanya menatap kosong ke arah depan.
Tiba-tiba ...
Seseorang memeluk kepala Cara. Membuat tangan gadis itu terlepas dari kepalanya. Pemuda yang memeluk Cara mengusap kepala gadis itu."Pasti sakit sekali, ya? Rasanya sangat berat, ya? Tenang, ya. Saya di sini."
Lencara, itsmeigtg.
Medan, Oct'19
![](https://img.wattpad.com/cover/198462785-288-k711204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lencara
Teen Fiction•Kalau gak mau baper, gak usah dibaca. •Nama tokoh awal: Ali dan Prilly, diganti menjadi Arlen dan Cara. •Update setiap hari. •Edit & Revisi setelah ending. ©Oct '19, itsmeigtg. Salam Mei🍁