Lencara, itsmeigtg.
Bagian 3.Cara menekukkan bibirnya. Ia bosan. Lagi-lagi Arlen sibuk dengan buku. Padahal ini jam istirahat, tapi Arlen belum juga mau meletakkan buku dan mengajak Cara makan ke kantin.
Cara yang terlanjur kesal, menarik buku yang dipegang Arlen, lalu ia lempar ke kepala si empunya.
"Sakit, woi!" ringis Arlen.
"Bodo amat!" Cara membuang buku-buku yang terletak di meja mereka ke lantai. Gadis itu memasang tampang garang. "Gue bosan!" Lalu Cara berjalan ke arah pintu.
Lalu berbalik. "Kok, gak ngejar gue?!" protesnya.
"Emang lo siapa harus dikejar?" Arlen tersenyum miring.
Cara yang kelewat kesal, mengambil novel kesayangan Arlen yang sempat ia buang. Novel bersampul biru dengn judul Langit dan Birunya. Gadis itu membuka novel, lalu merobek lembaran kertasnya.
Arlen melotot.
Cara membuang novel dan beberapa lembaran kertas yang ia koyak. "Gue benci sama lo!" Lalu pergi.
Arlen masih terperangah. Bahkan murid-murid yang ada di dalam kelas masih bengong--tidak percaya. Arlen meminta bantuan kepada Eidan untuk merapikan bukunya yang berserakan, dan ia merapikan lembaran kertas novel yang bertebaran. Setelah selesai, Arlen pergi mencari Cara.
_______
Lencara, itmeigtg.
Medan, Oct'19
KAMU SEDANG MEMBACA
Lencara
Teen Fiction•Kalau gak mau baper, gak usah dibaca. •Nama tokoh awal: Ali dan Prilly, diganti menjadi Arlen dan Cara. •Update setiap hari. •Edit & Revisi setelah ending. ©Oct '19, itsmeigtg. Salam Mei🍁