Ethan (3)

81.3K 830 7
                                    

Aku membuka matanya perlahan, mengedipkan nya beberapa kali, berusaha mengingat keberadaanku. Aku menoleh sekitar, aku ada di sebuah kamar, tapi ini bukan kamarku.

Aku memejamkan mataku lagi, merasa silau dengan lampu yang ada tepat di atas ku. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi sehingga aku bisa ada disini. Belum sempat aku mengingatnya aku merasakan nyeri di payudara ku, aku membuka mata untuk melihatnya.

"Ethan! Apa yang kau lakukan" aku berteriak panik melihat ethan memainkan payudara ku dengan tangan nya. Ia menarik dan memainkan puting ku.

"Kau sexy audrey" ucapnya. Ia mendekat kan wajahnya hingga tepat berada di atas ku.

"Kau masih sama seperti dulu" bisiknya lagi

Aku menggerakan tubuhku untuk mendorong nya, dan saat itu aku tersadar bahwa ethan mengikat tangan ku ke atas ranjang, dan ia melepas semua bajuku. Aku telanjang.

"Ethan.. Kumohon.. Lepaskan aku"

"Sshhhh"

Ethan tak menghiraukan ucapan ku. Ia kembali memainkan putingku. Kali ini dengan mulut nya. Ia menghisap nya kuat, membuatku merintih.

"Ethh, sakit" ucapku

tak menghiraukanku, ethan semakin kuat menghisap putingku, menggigitnya. Dan tangan nya meremas yang satu nya.

"Ethan stop, sakit" aku memohon kali ini, dengan air mataku yang masih terus mengalir deras

Ethan kini mulai turun kebawah, merapa pahaku dan menciumi nya. Hawa nafasnya yang mengenai kulitku terasa menggelitik.

ethan membuka baju handuk yang ia pakai dan melemparnya ke lantai. Seluruh tubuhnya kini terlihat dengan jelas. Aku semakin takut saat melihat kejantanan nya yang membesar, aku tau ini pertanda buruk.

"Tolong!!" Aku berteriak berharap seseorang di luar sana mendengar dan meyelamatkanku

"Diam!" Teriak ethan menatapku tajam

"Tidak! Lepaskan aku! Tolong!" Aku berteriak lebih keras

Ethan mengambil sebuah kain hitam di dalam laci, dan memasukan nya kedalam mulutku.

"Problem solve! Sekarang diam!" Ia membentaku lagi

Dan kini aku hanya bisa diam. Aku terus menangis dengan pasrah.

tangan ethan yang sebelum nya memainkan puting ku kini turun ke bawah ethan mulai memainkan clit ku. Ia mengusapnya membuat gerakan melingkar membuatku mulai mengelinjang dan aku mulai basah.

Tanpa aba-aba ethan memasukan jari telunjuk nya kedalam liang kewanitaan ku. Aku memejamkan mataku menahan perih yang ditimbulkan dari tangan nya.

Ethan memompa jari nya, keluar dan masuk dengan cepat, tidak sampai 1 menit ia menambah 2 jari nya untuk ikut masuk ke dalam liang kewanitaan ku. Aku berteriak kencang namun suaraku tertahan oleh kain yang menyumpal mulutku.

Ethan memompa jari nya dengan cepat. Tubuhku meronta, aku mulai merasakan gejolak hebat di dalam tubuhku. Aku memejamkan mata dan menahan apapun yang terasa akan meledak di dalam tubuhku. Namun gagal, tak sampai 5 menit aku bisa merasakan cairan hangat keluar dan mengalir dari liang kewanitaan ku.

"Good! You cum for me baby" ethan memandangku sambil tersenyum licik.

Belum sempat aku mengatur nafasku, ethan kembali bermain. Ia kini menghisap cairan yang keluar dari bagian bawah ku, menjilat clit ku dan memainkan nya dengan lidah nya.

Aku menggelinjang hebat, sensasi yang ethan lakukan membuat libido ku kembali naik, lidah nya masuk semakin dalam. Ethan menusuk clit ku dengan lidahnya. Tangan nya pun tidak diam. Ia terus meremas pantat ku, meraba paha dalam ku, dan memainkan putingku.

Dan untuk kedua kalinya orgasme ku pecah. Aku tak bisa menahan nya. Cairan hangat kembali mengalir, dan aku yakin cairan itu mengenai wajah ethan.

"Kau munafik audrey, kau berpura-pura menolaku, tapi tubuhmu mengatakan lain"

Aku tak sanggup lagi, setelah 2 kali orgasme tubuhku terasa lelah, dan lemas. Nafasku terus memburu dan jantungku masih berdegup kencang.

Aku merapatkan kedua kaki ku berharap ethan mengerti bahwa aku tak sanggup lagi. Aku menatapnya dengan tatapan memohon, aku hanya bisa mengharapkan belas kasihan nya. Ini cara terakhir ku untuk menjaga keperawananku.

"tidak audrey, aku tidak akan menghentikan nya" ucapnya seolah tau maksud tatapan ku

ia membuka paksa kaki ku, aku terus menahan nya. Namun tenaga ethan sangat kuat, dan akhirnya ia berhasil melebarkan kakiku membuatku dalam posisi mengangkang. Ia menindih kaki ku dengan kedua kaki nya.

"Kau tau butuh berapa lama bagiku untuk menahan nafsuku padamu hmm?" Ucap ethan, ia terlihat kesal, matanya tajam menatapku.

"Aku memimpikan bisa bersetubuh denganmu sejak malam itu audrey" lanjutnya lagi. Aku bisa merasakan ada sesuatu di bawah sana yang mulai berkedut kencang, jantungku kembali berdegup kencang.

"Kau yang memulai semua ini, kau membuatku gila dengan bayang-bayang tubuhmu" ethan tersenyum licik padaku "bayangkan audrey, sebentar lagi, aku akan merasakan milikmu, melebur bersama mu, merasakan darah perawan mu" ia tertawa kecil

Bagaimana ethan tau kalau aku masih perawan? Sebersit rasa malu muncul di otaku karena hal itu.

Dan tanpa aba-aba ethan memasukan kejantan nya ke dalam. Aku berteriak kencang merasakan perih yang luar biasa di bawah sana. Ethan mengeluarkan milik nya, lalu memasukan lagi dengan tusukan yang lebih dalam.

"Shit.. You're so tight" ucapnya terengah-engah.

Dan sekali lagi ethan mangeluarkan miliknya, ia diam selama beberapa detik dan dengan kencang menerobos masuk ke dalam. Kali ini dia berhasil menerobos dinding keperawananku. Aku bisa merasakan nya, rasa sakit luar biasa, bercampur dengan nyilu dan perih, serta darah yang mengalir keluar.

"Yeah, baby" ucap nya bangga

Ethan mulai memompa kejantanan nya dengan pola teratur, pelan, namun selalu mengenai g-spot ku di tiap tusukan nya. Rasa sakit yang kerasakan di awal berangsur menghilang, kini aku mulai merasakan kenikmatan nya. Aku mengutuk diriku sendiri karena tubuhku dengan mudah nya bereaksi terhadap ethan.

Darah ku mulai terpompa seperti naik ke atas kepala dan siap untuk meledak. Tubuhku tak bisa bohong, aku menikmati nya, menikmati pemerkosaan yang ethan lakukan terhadap ku.

Seiring waktu ethan mempercepat tusukan nya membuat ku semakin menggelinjang. Aku mulai menggerakan tubuhku berlawanan dengan gerakan ethan, membuat tusukan ethan masuk lebih dalam.

"Cmon!!!" Ucap ethan geram. Ia mengangkat kedua kaki ku ke pinggang nya dan ia merubah posisi nya lebih maju, dan ia bergerak lebih cepat, memompa ke dalam tanpa ampun.

Hanya bebebrapa detik, aku pun orgasme. Namun tidak dengan ethan, dia yang menyadari bahwa diriku sudah terlebih dahulu melakukan pelepasan, lebih giat memompa kejantanan nya.

Ia menarik kain hitam yang ada di mulutku lalu melahap bibirku dengan rakus. Aku pun tak bisa menolaknya. Ia memainkan lidahku membuatku kembali panas.

Ia melepaskan ciuman nya dan beralih ke leher ku, mencium dan mengigit nya.

"Aah, ethh..." Tanpa sadar aku mengeluarkan suara saat ethan mengigit leherku

"Yeah audrey, moan for me!" Ucap nya. Ia merubah tempo tusukan nya. Kali ini lebih pelan namun semakin dalam

"Ethan!!" Aku berteriak kencang di tusukan pertama

"yes! Baby! Moan! For! Me!" Ucapnya terbata di setiap tusukan

"Aarrgghhhhhh!!!" Ethan berteriak kencang, akhirnya dia pun mencapai klimaks. Semburan cairan nya yang hangat memenuhi liang kewanitaan ku.

Ethan lalu ambruk diatasku. Kami berdua mengatur nafas dan detak jantung yang tidak karuan.

"Kau..fantastis...audrey.." Ucapnya terengah-engah.

Aku tak tau itu pujian atau apa, yang kutahu sekrang aku berada di kamar hotel, bersama ethan, aku baru saja diperkosa olehnya, dan anehnya, aku menginginkannya... lagi...

*****

Voment!!!!! :)

Midnight story (bahasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang