"dev, how do i look?"
nadine memandangku dengan muka imut nya. ini sudah kesekian kalinya ia menanyakan pertanyaan yang sama sejak aku menjemputnya di apartement
"nadine, kau cantik, sangat cantik" aku tersenyum
"deva aku serius. apa rambutku masih rapih? sepertinya lipstick ku mulai pudar, sebentar aku akan merapihkan nya" dengan sigap nadine mengambil
tas make up yang ia simpan di dashboard, lalu mengoleskan lipstick berwarna plum pada bibir nya.
"ready?" aku bertanya untuk yang kesekian kalinya
nadine menarik nafas panjang "okay i'm ready" ucapnya dengan muka sedikit panik, namun terlihat lucu.
aku segera turun dari mobil dan berlari kecil membukakan pintu untuknya. Nadine keluar dari pintu dengan membawa seikat bunga yang dipesan nya khusus
untuk hari ini.
"dev, benar kan mama kamu suka bunga ini? aku takut dia tidak menyukai nya"
"nadine, mamaku pasti akan suka apapun yang kau berikan, percayalah. ia akan menyukai mu" aku menangkup wajah nya di kedua tangan ku "tenang sayang" ucapku lagi
nadine memejamkan mata nya dan menghela nafas. ia tersenyum manis ke arahku dan menganggukan kepala nya.
dengan mantap aku menggandeng nya melewati halaman rumah ku, aku segera memencet bel ketika sampai di depan pintu. Aku bisa merasakan genggaman
tangan nadine semakin kuat, ia memang benar-benar nerveous untuk acara makan siang bersama hari ini. Apalagi ini pertama kali nya aku mengenalkan nya
pada orang tuaku secara resmi.
tak berapa lama kemudian, pintu terbuka. Mama dan Papa menyambut kami di depan pintu dengan senyuman lebar.
"selamat datang" ucap papa ramah
"kau pasti nadine" mama menyapa nadine dengan senyum khas nya, lalu memeluknya. awalnya nadine terlihat canggung, namun aku bisa melihat kebahagiaan di wajahnya
ketika mama memeluknya erat pertanda mama menyukainya.
"tante, aku bawa hadiah kecil untuk tante, deva bilang, tante suka bunga. jadi nadine bawain bunga ini buat tante"
"wah makasih banyak loh nadine" mam menerima bunga itu lalu mencium nya
"wah tante aja nih, om enggak?" ledek papa membuat nadine memerah pipinya
"um, maaf om, nadine-"
"enggak kok om bercanda" papa tertawa kecil "kamu mau jadi pacar deva aja itu udah hadiah buat om, karena akhirnya anak om bawa perempuan kerumah"
"papa!" aku menyenggol sikut papa
"sudah, ayo masuk ke dalam" ucap mama merangkul tangan nadine dan membawa nya ke dalam, sedangkan aku berjalan beriringan bersama papa.
"dev, salad buat appetizer nya masih di olah sama bibi, mungkin setengah jam lagi baru jadi. kamu ajak nadine keliling aja dulu ya"
"oke mam"
"nggak apa kan nad? maaf loh tante jadi nggak enak kamu udah dateng makanan nya belum siap"
"nggak kok tante, kalau perlu biar nadine bantu"
"nggak usah, kamu keliling aja sama deva ya, nanti kalau sudah siap tante panggil untuk makan siang sambil kita ngobrol"
"iya tante" ucap nadine ramah.
![](https://img.wattpad.com/cover/25358511-288-k139726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight story (bahasa)
RomanceBuku yang berisi kumpulan cerita tentang... (19+) open request!