Would You Be My Love ? (Lampau II)

17 3 0
                                    

Author POV

Rana dibuat pusing tujuh keliling bukan karena Seyna yang tidak berhenti mengikutinya kemanapun dia pergi, lebih kepada dimanapun gadis itu berada dia selalu menjadi pusat perhatian. Dan Rana tidak suka menjadi pusat perhatian.

Lagi apa mereka tidak paham bahwa gadis itu hanya melihat diri Rananda seorang? Untuk apa susah payah meletakan coklat, bunga hingga surat cinta diloker dan laci meja gadis itu?

Benar-benar merepotkannya yang harus selalu menyingkirkan semua barang itu sebelum sampai ketangan gadisnya. Seyna miliknya. Hanya Rana yang boleh memberikan semua barang itu. Tapi belum saatnya.

Karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian nasional. Rana sudah bertekad untuk menghentikan segala tindakannya yang berbanding terbalik dengan kata hatinya ini.

Namun semua itu tidak pernah terjadi.

Saat ujian nasional selesai, Rana melihat dengan kedua mata kepalanya seseorang sedang memeluk Seyna. Saat dirinya begitu marah justru kesadaran menariknya kembali pada kenyataan.

Memangnya siapa dirinya sampai berhak melarang Seyna memeluk laki-laki lain?
Bukannya mereka berpelukan karna kata-kata jahat Rana hingga Seyna menangis dan membutuhkan tempat bersandar?

Rana mengakui semua itu benar. Dan sekarang Rana memilih mundur dan menyerah. Menghabiskan masa SMAnya sebagai makhluk paling tidak perduli dengan sekitar.

Seakan belum cukup sampai situ, Rana mendapatkan kabar bahwa Seyna mengalami kecelakaan. Gadis itu kehilangan ayahnya. Untuk pertama kalinya dia melihat gadis itu menangis tanpa suara.

Rana memutuskan untuk berdamai dengan tingkah bodohnya dan duduk disebelah Seyna yang sedang termenung dibangku tempat menerima tamu. "Kalau mau nangis gak usah ditahan. Emang gak sesak?"

Dan perkataan itu entah mengapa terdengar seperti sindiran di telinga Seyna. Pertanyaan penuh perhatian itu justru dibalas dengan dengusan sinis Seyna.

"Gak perlu sok perduli. Maaf banget Ran, tapi hari ini aku gak mau debat sama kamu. Makasih udah dateng."

'Seynanya' berlalu begitu saja, mengabaikan kekhawatiran Rana. Kali ini cowok itu benar-benar memutuskan untuk tidak mengganggu Seyna lagi.

Kemana gadis yang dulu selalu mengatakan bahwa dia hanya akan menyukai perhatian sekecil apapun dari Rana seorang? Kata-katanya tidak bisa dipegang.

Rana kecewa.

[SONG FICTION] LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang