11

28.9K 1.4K 42
                                    

Yeayy..  Aku up ehehe..  Aku mau kasih tau aja nihh..

Barang siapa yang membaca dengan nama tokoh 'Naura'.  Tandanya itu Faigah yaa..  Mungkin aku gak terbiasa atas penulisan Faigah. Jadii ya begitu, maklumin hehehe..

Jangan lupa juga Voment yaa..

HAPPY READING 🖤

Yaa..  Disini lah Faigah sekarang, ia sudah memasuki area mansion Dominic. Ntahlah, Faigah disini merasa takut. Ia sangat takut, jika keluarga nya sudah melupakannya. Dan mereka mengira Faigah adalah seorang anak yang mengaku ngaku sebagai anaknya.

Kini Faigah dan 3 brothers berada di depan pintu mansion yang sangat besar.

Tangan Faigah yang gemetaran, di genggam oleh ke tiga abangnya.

Faigah pun menarik napas, lalu membuangnya. Kini ia sudah siap untuk menemui orang tuanya.

וווו×

Faigah memegang tangan abang nya. Ia gugup, takut, dan rasa senang bercampur aduk.

Kini pintu mansion terbuka lebar lebar akibat pintunya yang akan terbuka otomatis.

Faigah melihat dalam Mansion itu, sangat elegan, dan sangat familiar.

Terlihat 2 paruh baya yang sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu di dalam laptop mereka masing masing.

Namun, mereka berhenti sejenak untuk melihat siapa yang masuk ke dalam mansionnya tersebut.

2 paruh baya itu melihat anak anaknya datang. Dan melihat seorang gadis culun dan kusam yang datang bersama mereka.

Karna bingung dan butuh penjelasan, Alina dan Stevan menghampiri mereka, yang membuat Faigah bersembunyi di balik badan abangnya yang bernama Nico.

Nico mengetahui rasa kegugupan Faigah pun, membiarkannya.

"Dia siapa? " Ucap Stevan kepada ketiga abang nya Faigah

Sedangkan 3 Brothers tersenyum senang, dan merasa pada diri mereka sendiri. Karna dapat menemukan adik kecilnya yang hilang.

Sebelum Nico menjelaskan. Alina sempat menatap bola mata Faigah yang berwarna merah tua. Ia tahu itu bola mata milik siapa! Yaa memang Faigah memiliki bola mata keturunan kakeknya.

Rasa kangen yang berlebihan kini mendatangi Alina. Tanpa basa basi ia memeluk Faigah. Sedangkan 3 Brothers hanya terperanjat kaget, dan Stevan masih bingung akan situasinya.

"Faigah.. Anakku.. " Ucap Alina yang masih memeluk Faigah.

Faigah yang di peluk merasa sangat nyaman, rasa takut dan gugupnya seketika hilang. Rasa pelukkan ini yang paling ia rindukkan.

"Ada apa ini? Nico cepat jelaskan apa yang terjadi! " Ucap Stevan tegas sambil menatap Nico.

Nico pun menjelaskan secara detail saat mereka bertemu, dan tentang Karin, adik dari sahabatnya yang hilang, Faigah menjadi gembel dan lain lain.

Stevan yang mengetahui itu, menatap Faigah lekat lekat. Itu adalah bola mata yang sangat ia rindukan.

Stevan kini terus terusan menyalahkan dirinya sendiri sebagai ayah tidak berguna. Dan langsung ia memeluk Faigah kuat kuat, Faigah kesakitan? Tidakk..

"Faigah, maafkan papah" Ucap Stevan kepada Faigah. Faigah sangat bingung ingin menjawab apa, pasalnya ia takut dikira sksd. Apalagi kini ingatannya masih menjadi puzzle.

"Papa janji, akan selalu menjaga kami. Sudah cukup kita berpisah 9 tahun, nak" Ucap Stevan. Pelukannya nyaman, dan sangat hangat.

"Mm..  Mama..  Papa" Ucap Faigah gugup. Apalagi dalam pelafalan 'mama'.  Selama ini dia tidak pernah memanggil mama.

Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang