#PB 24

24.4K 1.2K 64
                                    

Setelah selesai makan malam, Faigah pamit untuk pergi ke kamar.

"Mah, pah, bang Faigah kekamar dulu ya. Mau tidur" Ucap Faigah sambil mengucek matanya.

"Oke dehh.. Sweet dream, ya baby, " Ucap Alina sambil mencium pucuk kepala Faigah.

"Jangan lupa berdoa yaa.... " Ingat Stevan kepada Faigah. Faigah pun menangguk.

Setelah itu Faigah mencium satu persatu anggota keluarganya, lalu pergi ke kamarnya.

DI KAMAR.

Faigah langsung melemparkan dirinya ke atas tempat tidur yang empuk. Kasurnya yang empuk dan lembut membuat ia ingin tertidur.

Namun, saat ia ingin pergi pulau kapuk. Ia mendengar suara buka pintu kamarnya. Dan Faigah bingung, sejak kapan mereka bisa masuk? Kan kamarnya dikunci.

Faigah mengambil posisi duduknya. Ia melihat Nico dan abang abangnya masuk ke dalam kamarnya. Faigah memicingkan matanya, dan melihat kunci ganda yang digunakan untuk membuka pintu kamar Faigah.

Ternyata mereka memiliki kunci ganda tohh.. - batin Faigah.

FAIGAH POV

"Abang ngeganggu ya dek? " Tanya Nico dengan hati hati, gue pun hanya menggelengkan kepala sebaiknya jawaban. Padahal, dalam hati gue terus terus mengeluarkan sumpah serapah.

Gue melihat mereka duduk di kasur gue. Tatapannya itu lembut lembut gimana gitu.

"Dek, Abang boleh nanya gak? " Ucap bang Nico yang mewakili perkataan abang Kenzo dan Kenzie.

"Mau nanya apa bang? " Tanya gue polos.

Gue melihat abang Nico, dan yang lainnya seperti ragu untuk bertanya. Gue bingung, apesih yang pengen ditanyain?!

"Emm.. Jadi ginii dek, kamu tau kita leader dari Red Blood? " Ucap Kenzo hati hati. Gue pengen banget ketawa saat ini. Gue juga tau apa yang dilakuin Angel saat dia ngambil alih tubuh gue.

"Tauu lahh bang.. Buktinya abang ngasih kakung ini ke Faigah, " Ucap gue sambil memperlihatkan kalungnya.

"Yaa.. Tapi kan abang kira kamu nggak tau. Karna kamu anak polos polos, " Timpal Kenzie. Oke sipp gue ketawa.

"BWAHAHAHAHAHA" Tawa gue menggelegar seisi kamar. Nico, Kenzo, dan Kenzie hanya mengerutkan dahinya.

"Dek, kamu kenapa? " Tanya Nico khawatir. Gue pun lekas berhenti ketawa dan mengelap air mata gue yang sempat keluar karna terlalu keras ketawa nya.

"Hahaa.. Nggak apa apa bang. Faigah cuman ngakak pass abang bilang Faigah anak polos polos, " Ucap gue reflek.

Upsss..

"Maksud kamu? "

"Emm maksud Faigah ituu.. Emm Faigah nggak sepolos yang kalian fikirkan, " Oke sip gue bingung mau jawab apa.

"Terus? Maksud kamu gimana? "

"Nihh yaa... faigah jujur, Faigah itu punya banyak banget temen cowok,dan mereka juga sama kayak kalian, " Ucap gue sangat jujur, namun gue memperkecilkan suara gue disaat saat akhir kalimat.

"Ha? Temen temen kamu kayak mana? Cowok semua? "

"Maksud kamu, temen temen kamu itu anak brandalan? "

"Maksudnya gimana sih dek? Ceritain coba ke abang, "

Sumpah Demi apa pun gue kesel ama pertanyaan yang mereka lontar in, nggak bisa apa mereka nanya satu satu?

"Ishh... Pokoknya suatu saat kalian bakalan ketemu dehh...! " Kesel gue lalu langsung tidur dengan badan yang membelakangi mereka.

Mereka yang tahu gue kesel pun pergi, dan tidak lupa untuk mencium kening gue.

Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang