Adele (3)

64 4 0
                                    


Kini adele sudah rapih dengan pakaiannya, ia berpenampilan sangat dewasa. Benar - benar cantik, jika orang lain melihat mungkin mereka akan beranggapan bahwa adele bukan lagi anak pelajar.

Kini adele keluar dari apartemen nya, ia akan menuju basemant dimana mobilnya ia parkir disana.

Baru saja ingin menjalankan mobilnya, ada pesan dari sisil mau tidak mau ia membuka pesan itu terlebih dahulu.

To : sisil

Mbak di restoran kidn't ya

Adele hanya membaca tanpa berniat untuk membalas pesan sisil, ia langsung menjalankan mobilnya. Ia melihat jam ternyata 15 menit lagi ia harus sampai tempat dimana mereka bertemu, adele segera mempercepat lajunya.

"Haah akhirnya sampe, untung masih sisa 5 menit lagi" ujar adele pada dirinya sendiri.

Setelah ia merapihkan penampilannya ia langsung, berjalan menuju sisil dimana sisil menunggu ia tepat di depan restoran itu.

"Eh mbak sudah datang" ujar Sisil

Yang hanya diangguki oleh adele,

"Apa mereka sudah sampai?" tanya adele

Sisil mengangguk "Sudah mba, baru saja belum lama. Mbak masuk area restoran mereka baru masuk kedalam" jelas sisil.

Adele dan sisil menuju dimana mereka akan bertemu,

"Ruangan private, artinya masalah ini sangat serius" batin adele

Adele tersenyum melihat wanita paruh baya dan pria bertubuh tegap akan tetapi sudah berusia.

"Maaf saya terlambat" ujar adele dengan sopan

"Ah tidak papa nak, saya juga baru sampai. Kalo begitu silahkan duduk" ujar pria itu yang adele ketahui bahwa itu adalah kepala keluarga dari janson.

Adele segera duduk, dan sisil yang berada disampingnya.

"Oh iya, mau membahas terlebih dahulu atau mau memesan makanan?" tanya arman

"Pah, lebih baik kita makan dulu. Baru kita membahas" ujar ranti

"Bagaimana nak adel?" tanya arman

"Saya terserah nyonya dan tuan saja" ujar adele dengan sopan

Arman mengangguk lalu memanggil waiters untuk segera memesan makanan.

Selama menunggu makanan yang mereka pesan, Arman membuka pembicaraan.

"Nak adele masih sangat muda, sepertinya seumuran dengan anak saya" ujar Arman

Adele hanya tersenyum, untuk menanggapi omongan arman.

Sisil wanita itu hanya diam, karena ia belum disuruh untuk berbicara.

Setelah 15 menit menunggu, akhirnya makanan mereka datang.

"Silahkan nak adel, dimakan" ujar ranti

"Terimakasih nyonya" ujar adele

Akhirnya mereka berempat makan dalam diam, hanya ada dentingan sendok dan garpu.

Setelah selesai dan meja mereka dibersihkan, arman membuka pembicaraan.

"Jadi gini nak adel, saya ingin minta bantuan nak adel. Mungkin nak adel bisa bantu, dan saya harap seperti itu" ujar arman sambil menghela nafas berat

"Sebisa mungkin saya bisa membantu tuan" ujar adele tenang

"Tolong nak adel, tolong cari informasi dimana anak saya di sekap oleh musuh saya" ujar arman dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ranti wanita itu sudah menangis sesenggukan

"Kalo saya boleh tahu, sudah berapa lama anak tuan di sekap oleh musuh tuan?" tanya adele

"Sudah sekitar 2 bulan nak, saya sudah menyuruh orang kepercayaan saya. Tapi mereka kehilangan jejak, bahkan sulit untuk menemukan dimana anak saya" ujar arman masih dengan tenang.

Tapi adele tahu dibalik ketenangan itu ada rasa khawatir sangat mendalam.

Adele mengangguk "Bisa tuan kasih biodata anak tuan?"

Arman mengangguk, lalu mengambil map dan diserahkan kepada adele.

Adele segera membuka dan meneliti biodata anak itu, adele sempat tertegun ternyata usia nya tidak jauh beda dari adele.

"Saya mohon adel tolong temukan anak gadis saya hiks" ujar ranti dengan sesenggukan.

Adele tersenyum "Sebisa mungkin saya akan membawa putri nyonya balik kepada keluarga janson"

Arman tersenyum "Makasih adel, saya akan bayar berapapun yang kamu minta. Asal anak saya pulang"

"Baik tuan, pencarian akan saya langsungkan besok" ujar adele

Ranti dan arman menghela nafas lega.

"Sil tolong simpan map ini" suruh adele pada sisil.

"Iya mbak" ujar sisil yang segera mengambil map itu.

"Baik nak adele terimakasih banyak, tolong berhati - hatilah nak. Karena musuh saya bisa melakukan apapun untuk mengalahkan seseorang yang ingin membuat ia jatuh" ujar arman

"Iya nak, hati - hatilah. Karena ia adalah manusia kejam" ujar ratih sambil memegang tangan adele.

Adele tersenyum dan mengangguk "Baik tuan nyonya, kalian tenang saja. Apapun akan saya lakukan, supaya putri kalian balik lagi pada kalian"

Ratih dan arman tersenyum, adele yang melihat senyum itu rasanya tenang.

Ah ia sangat merindukan keluarganya, eh tunggu keluarga?keluarga yang mana?haha.

"Kalo begitu saya pamit pulang ya nak, karena sudah larut malam tidak kerasa. Saya duluan ya nak terimakasih banyak sebelumnya" ujar arman

Lalu ratih memeluk adele "Saya percaya kamu, saya harap kamu bisa membawa putri saya pulang"

Adele membalas pelukan itu, "Iya nyonya sebisa mungkin akan saya lakukan"

Ratih dan arman meninggalkan adele dengan sisil dituangkan private itu.

"Sil besok siang tolong adakan rapat, kita bahas ini." suruh adele pada sisil

"Siap mbak, nanti akan saya kasih tahu" jawab sisil tegas.

***

Adele kini sudah berada di apartemen nya, ia sedang berbaring menghadap langit langit kamarnya. Ia merindukan kasih sayang seorang ibu, ia merindukan tegasnya seorang ayah.

Adele terkekeh bagaimana bisa ia merindukan mereka?seseorang yang sudah membuang adele layaknya sampah?

Adele ini apa sih?.

Adele ini siapa?.

Mengapa mereka memperlakukan adele layaknya sampah?.

Apakah adele bukan anak mereka?.

Lalu bagaimana dengan kakek neneknya, yang selalu menganggap ia cucu bahkan mengasih bukti bahwa ia adalah cucu kandung mereka?

Ah, sungguh miris!

Kini adele hanya seorang diri, ya setelah kakek neneknya meninggal dunia.

Adele hanya seorang diri, yang disisipkan warisan oleh nenek kakek nya hanya 25%.

Dan ia beruntung, karena hasil warisan itu bisa ia pergunakan dengan baik. Bahkan bisa menghasilkan lebih banyak dari 25% yang nenek kakeknya kasih, andai mereka masih ada ingin rasanya adele menceritakan betapa hebatnya ia.

Tapi sayang itu semua hanya ilusi.

Hanya khayalan.

Yang tidak akan pernah terjadi, LAGI.

Adele terkekeh "Bodoh! Kenapa gue gak pernah lagi ke makam nenek kakek, kenapa baru inget sekarang?durhaka banget gue jadi cucu" ujar adele.

Ia melihat jam, kini sudah jam 11 malam.
Akhirnya ia berniat untuk, mengganti pakaiannya dengan piyama lalu tidur.











@Rchmdn29

Adele (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang