Adele (4)

53 4 0
                                    


Karena sangat lelah, adele sampai lupa membuka ponselnya walaupun hanya sekedar melihat grup dari teman - temanya. Namun ada yang membuat ia penasaran, yaitu banyak chat dari sisil.

Sisil : (4)

Mbak

Mbak adel, apa mbak adel yakin dengan menerima kerjaan ini?

Ini sangat bahaya mbak, taruhannya adalah nyawa.

Apa mbak adel tidak ingin mundur saja?

Adele diam, benar kata sisil taruhannya adalah nyawa. Bukan hanya nyawa ia, tapi juga nyawa bawahannya. Tapi selama ini bukankah ia berkerja taruhannya dengan nyawa?lalu mengapa ia harus mundur dan menolak pekerjaan ini?

Jika bawahan adele hanya ingin memantau tanpa turun tangan, berarti adele lah yang harus turun tangan dan terjun untuk bertemu dengan manusia kurang ajar itu.

Adele akhirnya memutuskan untuk mandi, karena jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, ia tidak ingin terlambat. Karena hari ini ia tidak ingin dihukum, apalagi sepulang sekolah ia akan ada rapat untuk membahas kerjaannya itu.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk adele rapih dan kini adele sedang menjalankan mobilnya, tapi di pertengahan jalan ia melihat plat mobil yang persis mirip dengan plat mobil musuh keluarga janson.

Tanpa pikir panjang, adele segera mengikuti mobil itu. Dan ia segera menelfon sisil, karena ini tidak mungkin ia handle sendiri.

"Halo, saya minta kumpulkan semuanya sekarang! 10 menit. Akan saya kirim alamatnya!"

Tut

Adele segera mematikan telfonnya dan segera fokus pada mobil yang kini sedang ia ikuti, entah mengapa feeling-nya menunjukan bahwa didalam mobil itu ada seseorang yang sedang ia cari.

Dan mobil itu sampai, didepan gudang entah gudang apa itu. Sangat kumuh dan tidak terurus, ia memperhatikan sekitar. Ternyata itu jauh dari perkotaan, pantas saja susah dicari karena tempat ini sangat jauh dari perkotaan dan jalanan yang jarang dipakai untuk berlalu lalang.

Setelah adele memperhatikan sekitar, ternyata aman. Adele segera turun dari mobil berlari untuk menaruh kamera kecil disamping gudang itu, karena disitu ada lubang kecil yang bisa ia pasangkan kamera untuk memantau keadaan. Setelah selesai, ia langsung kembali ke mobilnya dan melajukan mobilnya dimana ia menyuruh sisil dan yang lainnya berkumpul.

Ia segera turun dari mobil dan ternyata disana sudah ada sisil dan bawahannya.

"Ada apa mbak?sepertinya sangat penting" tanya sisil

"Saya sudah menemukan dimana musuh keluarga janson" ujar adele tenang

Sisil dan yang lainnya kaget, bagaimana tidak?adele menemukan mereka dengan sangat mudah, mengapa bodyguard keluarga janson 1 pun tidak bisa?

Karena adele sengaja melewati jalan perkampungan yang dulunya digunakan sebagai pabrik, ia sengaja karena lewat situ ia tidak akan terjebak macet.

"Saya ingin kalian bantu saya, ketika saya bilang datang kalian harus siap datang. Apa bisa?" tanya adele.

Semua mengangguk "Bisa mbak" mereka semua menjawab dengan serempak.

"Sil pencarian kita mulai dari sekarang dan kalian semua, istirahat terlebih dahulu. Saya dan sisil akan mengatur strategi, setelah itu kalian akan melakukan apa yang saya suruh" ujar adele.

Yang langsung diangguki oleh semuanya.

Kini sisa adele dan sisil, sisil diam menunggu adele berbicara.

"Sil, tempat itu adalah jauh dari keramaian dan perkotaan. Dan sangat sulit untuk dicari bahkan dilacak, karena semua gps mereka di nonaktifkan. Dan bodyguard musuh keluarga janson sangat banyak, saya yakin kita akan kalah kalo kita tidak berhati - hati. Saya minta, kamu dan yang lain berhati - hati karena saya tahu mereka sangat licik." ujar adele pada sisil dengan tegas.

"Baik mbak, saya akan memberitahu mereka semua untuk lebih berhati - hati. Lalu bagaimana untuk selanjutnya mbak?" tanya sisil

Adele diam lalu "Kita akan bergerak cepat, karena saya sudah menaruh kamera kecil disana dan itu sudah saya sambungkan ke ponsel saya. Ketika mereka sudah ada tanda - tanda aneh, kita semua harus bergerak cepat sebelum kita semua kehilangan jejak. Dan saya minta, kamu hubungin keluarga janson untuk mengirim beberapa bodyguard untuk membantu kita!" ujar adele yang diangguki oleh sisil.

Dan sisil langsung menelfon keluarga janson.

***

Andaikan adele?ia sedang terkekeh melihat pesan dari wina, ya wina chat adele sangat banyak sekali bahkan sampai menelfon tapi adele tidak sadar. Maybe, karena terlalu fokus?ah entahlah.

Akhirnya adele membuka pesan wina.

Wina : (10)

Eh kutil

Woi

Lu dimana anjir

Sat

Woi, yah parah bolos ga ngajak!

Masa gue sendiri, del

Jahat lo

Gue sendiri nih?oke fix.

Awas lo bukan temen gue!

Eh engga del berjanda itu hhe.

Adele membacanya dengan tatapan aneh, wina kenapa sih?gila?.

Gue ada urusan, sorry.

"Mbak sudah, tuan arman akan mengirim 20 bodyguard kesini. Untuk membantu kita" ujar sisil

Adele menganggukan kepalanya "Bagus!"

Sisil hanya diam, menunggu adele melanjutkan obrolannya. Tapi ternyata adele hanya diam.

"Mbak, saya nanti akan ikut mbak 'kan?" tanya sisil yang membuat adele mengangkat satu alisnya.

"Engga lah, lo sama yang lain. Gue sendiri!" ujar adele, yang sudah mengubah cara bicaranya.

Ya begitu lah adele dan sisil, mereka tahu tempat dan waktu dimana mereka harus profesional dan berinteraksi antara teman.

Sisil melongo "Tapi mbak, itu kan bahaya?"

Adele mengangkat alisnya laku terkekeh pelan "Lo kira gue takut?engga lah!"

"Tapi mbak kalo mereka licik bagaimana?" tanya sisil.

"Gue bisa jaga diri, gak usah khawatir sama gue! Urus aja nanti gimana lo, intinya kita waspada!" ujar adele santay berbeda dengan sisil yang tegang.

Adele terkekeh melihat ekspresi sisil

"Lo gak percaya sama gue?" tanya adele

Sisil menggelengkan kepalanya "Bukan gitu mbak, masalahnya ini taruhannya nyawa mbak. Apalagi ini musuh keluarga janson"

Adele mengangkat satu alisnya "Kan gue udah pernah bilang, hidup atau matinya gue itu ada ditangan tuhan! Bukan manusia. Kalo besok gue mati ya mati, masa mau maksain hidup!" ujar adele tenang.

"Iya sih mbak, tapi tetep aja!" kekeh sisil.

"Lebay lo ah" ketus adele

Sisil yang mendengar itu hanya mendengus kesal.










@Rchmdn29

Adele (UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang