4

855 160 34
                                        

Butuh beberapa menit untuk Jungkook bisa bertemu dengan clientnya, ia dibiarkan menunggu sendirian disebuah ruangan dengan nuansa modern di hotel Marriot ini. Jujur saja perasaan gugup tentu ada hanya saja Jungkook terlampau lihai menutupinya.

"apa kau Jeon Jungkook?" seorang pria dengan jas hitam muncul membuat Jungkook berdiri menerima uluran tangan.

"jadi kau adalah orang yang akan melukis bosku?".

"ya begitulah, aku menerima sebuah email".

Pria dihadapanya tertawa.

"kau jauh lebih muda dari dugaanku".

"terima kasih".

Jungkook berjalan mengikuti langkah pria yang memakai jas hitam itu kesebuah kamar, disana pria lain sudah menunggu.

"jadi kau orang yang akan melukisku?".



---***---



Dikediaman keluarga Park, Irene tengah duduk berdua dengan sang ibu setalah pertemuan mereka dengan Taehyung nyonya Bae tak henti-hentinya memikirkan ucapan anak itu.

"bu bukankah seharusnya kita mencari Suzy? Sudah tiga bulan dia tidak ada kabar, dan keberadaanya seakarangpun kita tidak tahu".

"dia pasti akan baik-baik saja Irene, dia bisa mengurus dirinya sendiri bahkan dia tidak mau menerima pemberian ibu".

Irene menggenggam lengan sang ibu bisa sajakan Suzy memiliki alasan lain dengan tidak mau menerima rumah dan juga galeri lukisan itu.

"aku yakin Suzy pasti memiliki alasan, dan apa ibu tidak khawatir sama sekali? Aku takut terjadi sesuatu padanya bu".

"sudahlah Irene tanpa kau mencari tahu, suamimu pasti sudah lebih dulu mencarinya".

"apa maksud ibu?".

Nyonya Bae menatap nyalang Irene.

"kau tanyakan sendiri pada Bogum, pria itu masih saja memikirkan Suzy".

Irene mendongak ibunya bangkit begitu saja lalu pergi meninggalkanya sendirian di ruang tamu ia tidak habis fikir kenapa ibunya sama sekali tidak perduli dengan adiknya yang berada jauh di negeri orang.

"sayang" panggil Irene.

Bogum menjawabnya dengan deheman, mereka sedang berada didalam kamar pria itu sedang mengganti pakaian sementara Irene duduk didepan meja rias.

"apa kau selama ini mencari Suzy?".

Bogum menghentikan aktifitasnya.

"ya" hening Irene mengusap wajahnya "aku menyuruh orang untuk mencarinya, tapi sampai saat ini semuanya sia-sia, maaf aku tidak memberi tahumu kau tahukan Suzy adalah sahabat sekaligus keluargaku sekarang".

"aku merindukanya" lirih Irene.

Bogum menghampiri Irene, memeluk sang istri mendekapnya erat.

"suatu saat nanti kita pasti bisa menemukanya".



---***---



Suzy merenggut melihat Jungkook yang begitu serius melukis diatas kanvas berukuran sedang, ini sudah malam seharusnya pria itu beristirahat karena besok akan ada pekerjaan penting yang harus mereka lakukan.

"kau belum tidur?".

"eoh, belum aku akan tidur setelah menyelesaikan ini. Besok aku sudah harus membawanya".

Suzy bersedekap didepan dada.

"menurutmu bagaimana? bagus tidak?" tanya Jungkook yang menoleh kebelakang.

Suzy memperhatikan objek lukisan yang Jungkook buat nampak tidak asing baginya,seperti ia pernah bertemu dengan objek berwarna hitam tersebut.

Suzy memperhatikan objek lukisan yang Jungkook buat nampak tidak asing baginya,seperti ia pernah bertemu dengan objek berwarna hitam tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suzy bagaimana?".

Suzy menggelengkan kepalanya lalu menaruh susu hangat diatas meja sebelah Jungkook.

"ini susu hangat untukmu, Gongyoo membuatnya tadi jangan lupa setelah ini istirahatlah".

"aish akukan menyuruhnya untuk memberikan pendapat tapi dia tidak menjawabnya" desis Jungkook.
















TBC~
















Jadi gimana udah ada gambaran siapa yg jd client Jungkook?

Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu

Makasih 😊

CAN YOU UNDERSTAND? [KTH &BSZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang