Taehung menghentikan larinya ia melihat kesegala arah ketika dirinya sampai di lobby namun keberadaan wanita itu tak dapat ia temukan membuatnya kembali berlari kedepan lagi-lagi hasilnya nihil, ia mengusap wajahnya kesal karena merasa bodoh tidak bisa menahan Suzy.
Ia memilih masuk kedalam hotel dengan wajah frustasi keringat terus keluar dari pori-porinya sedangkan nafasya tersenggal hingga sosok yang tak asing muncul, berdiri mematung dihadapanya.
Wajah frustasi tergantikan dengan wajah terkejut berbeda dari Suzy yang memang selalu menampilkan ekspresi datar, mereka saling bertatapan ditengah-tengah lobby mengabaikan orang-orang yang lalu lalang.
"Suzy" panggil Taehyung yang tak disahuti oleh wanita dihadapanya.
Berjalan pelan mendekati Suzy yang masih tetap diam ditempatnya, ini bagus karena tidak ada tanda-tanda bagi wanita itu untuk pergi membuat Taehyung langsung mendekap tubuhnya kedalam pelukan.
Dan disinilah mereka berakhir didepan lobby hotel yang sudah mulai sepi berdiri sejajar, Suzy enggan menatap wajah Taehyung yang tak berhenti menatapnya.
"aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi, aku tidak menyangka seniman yang akan melukis keluargaku adalah kau" Taehyung berujar dengan senyuman tak pernah luntur dari bibir kotaknya.
"bukan aku yang melukisnya".
Taehyung terkekeh bahkan sampai sekarangpun wanita itu masih saja bersikap dingin padanya.
"Suzy" panggil Taehyung yang sekarang sudah menatap lurus kedepan sama sepertinya.
"hmm".
"apa kau senang bertemu denganku? Sama seperti perasaanku sekarang".
"entahlah".
Taehyung menoleh kepalanya menunduk menyembunyikan tawa mirisnya, betapa bodohnya ia menanyakan hal itu ia tak menyangka jika Suzy akan menjawabnya seperti itu. Suzy ikut menoleh menatap Taehyung yang terlihat menyedihkan.
"tidak bisakah kau berbohong padaku untuk saat ini?" ucap Taehyung yang membuat sebelah alis Suzy naik sebelah "berbohonglah dan katakan jika kau sangat senang dapat bertemu denganku kembali".
Suzy meraih bahu Taehyung dan menariknya agar dapat berhadapan denganya, ia tersenyum kecil untuk pertama kali setelah tiga bulan lamanya.
"aku tidak menyangka dapat bertemu denganmu disini, aku sangat merindukanmu Taehyung".
Bisakah Taehyung berharap jika apa yang dikatakan oleh Suzy ini adalah sebuah kebenaran? Ia ingin sekali mendengarnya dari mulut Suzy langsung dengan tulus bahwa gadis itu senang bertemu dengannya dan merindukanya.
Pria itu kembali tersenyum untuk kesekian kalinya, mengambil tangan Suzy yang berada dibahunya dan kembali menarik tubuh tinggi sang wanita kedalam pelukan. Jujur ingin sekali Taehyung menangis sekarang.
"terima kasih, terima kasih karena sudah mau berbohong untukku".
Hening hanya hembusan angin menerpa mereka berdua, Suzy terkekeh pelan membuat Taehyung menoleh sedikit memiringkan kepalanya.
"pantas saja lukisan yang Jungkook buat semalam terlihat tidak asing, ternyata itu adalah kau".
Taehyung menyirit, semalam?.
"apa kau tinggal bersama dengan pria bertubuh besar itu?".
Suzy langsung memeriksa arlojinya.
"sepertinya sudah saatnya aku pergi" Suzy hendak pergi namun lengannya ditahan oleh Taehyung.
GREP
"kau mau kemana?".
"pulang" jawab Suzy singkat ia masih membiarkan lenganya digenggam oleh Taehyung.
"beri aku alamatmu kalau begitu, aku tahu kau tidak tinggal di rumah yang ibumu berikan".
Suzy sedikit memalingkan pandanganya.
"kau bisa tanyakan pada sekretarismu dimana kau bisa bertemu denganku".
"Jimin?".
Suzy melepaskan genggaman Taehyung dengan pelan ia berjalan menjauh tapi dipertengan ia berbalik menatap Taehyung yang masih setia ditempatnya.
"ah aku lupa mengatakanya padamu, Jungkook benar-benar sangat tulus membuat lukisan itu untukmu karena ini pekerjaan besar pertama untuknya tolong hargai karyanya Taehyung".
Taehyung mendesis sebegitu perdulinyakah Suzy pada pria yang selalu menempel padanya itu, sampai ia mengatakan hal tadi.
---***---
Jungkook mendengus katika Suzy dengan tiba-tibanya masuk kedalam mobil, ia sudah menunggu lama karena wanita itu bilang ingin ke toilet jadilah ia serupa supir yang sedang menanti kedatangan tuanya didalam mobil sendirian bersama dengan rasa bosan.
"memang butuh berapa lama untukmu ke toilet? Satu jam? Dua jam?" sindir Jungkook sembari melajukan mobilnya.
"aku hanya bertemu dengan teman lamaku, maaf sudah membuatmu menunggu".
"teman? Siapa?" Jungkook menoleh sesaat lalu kembali menatap jalanan.
Suzy tak mau menjawab, memilih untuk memejamkan matanya sembari menyandarkan kepala pada kepala kursi.
"menyetir saja yang benar" ucap Suzy yang berhasil membuat Jungkook mendengus.
TBC~
Jadi gimana nih Suzy masih dingin sama Taehyung tp seenggaknya dia masih mau senyum dari pd dulu yakan susah bgt keknya wkwk
Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU UNDERSTAND? [KTH &BSZ]
FanfictionSekuel dari 'What Do You Want?' Kisah kembalinya Bae Suzy yang sempat hilang bagai ditelan bumi, membuat Kim Taehyung pria yang mulai jatuh cinta terhadap Suzy memiliki tujuan utama jika berhasil bertemu denganya Mengajaknya untuk hidup bahagia Mamp...