2

923 184 59
                                        

Irene memekik senang ketika dirinya kembali bertemu dengan Taehyung disebelahnya berdiri Bogum yang ikut tersenyum dengan kehadiran juniornya dulu yang ditemani oleh Jimin, Taehyung menerima pelukan dari Bogum dan Irene meski begitu jujur Taehyung benar-benar sudah tak menaruh hati pada mantan gurunya.

Secepat itu dia kelain hati hanya karena seorang Bae Suzy, wanita dingin dengan minim ekspresi.

"aku hanya akan tinggal selama dua hari hyung, karena masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan".

"tidak apa-apa setidaknya kau masih mau menerima undangan kami untuk makan malam bersama".

Taehyung hanya tersenyum, Irene menatap kagum perubahan Taehyung sangat drastis bagaimana tidak pembawaan pria itu jauh lebih tenang dan semakin dewasa dibandingkan terakhir kali mereka bertemu.

"kita bisa langsung pergi?" tanya Taehyung.

"eoh tentu aku sudah memesan restoran terenak disini".

Selama acara makan malam Bogum banyak bercerita lalu kehadiran nyonya Bae mengalihkan eksistensi Taehyung, ini adalah kesempatanya karena wanita paruh baya inilah yang megirim Suzy pergi.

"hmm aku senang mendengar hidup kalian bahagia disini, lalu bagaimana kabar Suzy?".

Hening Irene langsung menoleh kearah ibunya yang berdehem, Jimin jadi tidak enak karena hanya ia satu-satunya yang tidak mengerti disini.

"sebenarnya sejak tadi aku terus menahanya tapi aku tidak bisa, aku penasaran dengan kabarnya apakah dia baik-baik saja?" wajah Taehyung sangat sulit diartikan, ada kesedihan yang mendalam disana dan Bogum sadar itu.

Nyonya Bae tersenyum.

"tentu saja dia baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir bahkan kehidupanya jauh lebih baik dibandingkan dia disini".

Taehyung memaksakan senyumanya, penipu ulung.

"ah begitu rupanya, apa aku boleh meminta alamat rumah Suzy di Australia? Tiga hari lagi aku akan ada perjalanan bisnis kesana dan tidak ada salahnya jika aku mampir untuk bertemu sebentar".

"Tae seben,-" ucapan Irene terpotong karena nyonya Bae menyelak.

"kau tahu bagaimana sifat Suzykan? Dia bukanlah tipe orang yang akan senang dikunjungi oleh teman lama, Suzy sangat sibuk dia bekerja dibanyak tempat jadi kemungkinan akan sangat sulit untuk kau menemuinya".

Taehyung itu keras kepala, sifat ini sepertinya menurun dari Suzy. Ia merasa ada yang aneh nyonya Bae pasti menyembunyikan sesuatu.

"setidaknya beritahu aku alamat rumahnya, aku tidak masalah menunggu dia pulang bekerja".

Jimin menyikut bahunya untuk menghentikan ucapan atasanya ini tapi Taehyung tetaplah Taehyung pria itu tak menghiraukan raut wajah nyonya Bae yang menahan kekesalanya.

"kumohon beri tahu aku alamat rumah Suzy setidaknya, aku benar-benar merindukanya".

Irene menatap sendu wajah Taehyung, sebegitu cintanyakah murid kesayanganya ini pada adiknya?.

Nihil tak satupun informasi yang Taehyung dapatkan padahal ia sudah jauh-jauh menempuh jarak ratusan mil untuk bisa sampai kesini hanya untuk mengetahui keberadaan Suzy, mereka berpisah karena Taehyung memilih untuk menginap di hotel tapi sebuah suara memalingkan wajah Taehyung kearah belakang.

Bogum berlari sembari memanggilnya.

"Taehyung tunggu".

Jimin dan Taehyung menoleh.

"eoh ada apa?" wajah Taehyung nampak lesu.

Bogum terdiam sejenak mengatur nafasnya yang tersenggal lalu menatap dalam Taehyung yang masih menunggu dirinya berbicara.

"mengenai Suzy maaf karena aku tidak bisa membantumu tadi, jujur saja kamipun tidak tahu dimana wanita itu berada karena selama tiga bulan ini tak ada satupun kabar darinya".

"apa maksudmu hyung?".

"ibu mertuakupun tak tahu dimana Suzy sebenarnya, seminggu setelah kepergian Suzy dia memilih untuk berangkat ke Australia niatnya untuk memastikan apakah benar Suzy telah sampai atau belum namun rumahnya kosong dan galeri lukisanyapun belum ditempati. Kami putus asa mencarinya walau sebenarnya aku masih berharap dia baik-baik saja diluar sana".

Tubuh Taehyung sedikit limbung beruntung Jimin menyanggahnya.

"Tae kau tidak apa-apa" tanya Jimin.

"jadi karena itu aku tidak bisa menemukanya disana" gumam Taehyung yang tertunduk.

"maafkan aku Tae, aku tidak bisa berbuat banyak untuk Suzy tapi ini" Bogum menyerahkan kertas kecil, berisikan alamat rumah Suzy dan juga galeri lukisanya.

"mungkin ini bisa sedikit membantumu, itu alamat tempat tinggal Suzy dan galeri lukisan yang ibu beli untuknya".

Jimin membantu Taehyung masuk kedalam mobilnya, mereka terdiam berdua dengan Taehyung yang terus menatap pada secarik kertas ditanganya.












TBC~












Sabar ya aku bakal up cepet sampe Suzynya ketemu biar kalian gk nunggu lama oke

Jangan lupa vote dan komenya chinggu

Makasih 😊

CAN YOU UNDERSTAND? [KTH &BSZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang