helpless

2K 148 4
                                    

Sepanjang sisa malam itu, Elise terus disibukkan berdansa dengan para gentleman. Elise merasa dirinya bagaikan bintang season saja pada malam hari ini.

Kakinya sudah mulai terasa pegal-pegal. Waktu bergulir dan akhirnya tibalah saatnya untuk set dansa waltz penutup. Elise melirik ke kartu dansanya dan baru menyadari bahwa di situ tertulis nama Fred!

Elise baru ingat bahwa Fred memang tidak menuliskan namanya saat ia mengajak Elise berdansa di set yang kedua tadi.
.
.
.

Fred yang melihat bahwa Elise sedang sibuk berdansa, memilih untuk duduk menyendiri di teras balkon yang sepi. Entah mengapa ada perasaan janggal di hatinya ketika ia menyaksikan Elise - nya sedang berdansa dengan pria lain. Elise - nya ?!

Elise-nya?!
'Apa-apaan kau Fred,'demikian pikir Fred di dalam diam. 'Kalau kau memang menganggap dia Elise-mu, seharusnya sejak lama kau telah melamar gadis itu. Kau memang bodoh dan pengecut Fred!'

Kau pengecut!
Kau tahu set dansa waltz penutup sudah akan dimulai,tapi kau malah bersembunyi di sini dan mabuk. Kau tidak berani memenuhi janjimu...
Kau tidak berani untuk menunjukkan pada orang-orang bahwa Elise memang seseorang yang spesial bagimu..
Bahwa Elise layak mendapatkan dua set dansa sekaligus darimu pada malam hari ini.

Setelah berdansa dengan Elise tadi, Fred memang tidak berminat untuk mengisi kartu dansa para lady yang lain manapun. Ia memilih menghabiskan botol brandinya seorang diri. Fred tahu, bahwa saat ini Elise pasti sedang menunggunya untuk set dansa waltz penutup.
.
.
.
Ketika set dansa waltz penutup sudah akan dimulai, Elise memindai para tamu undangan lain di sekelilingnya. Ia cemas mengapa Fred yang telah menuliskan namanya untuk set dansa waltz penutup tidak kunjung menghampirinya. Seharusnya Fred sudah ada di sini untuk memenuhi janjinya. Fred..kau ada di mana sih ??

Elise yang merasa kebingungan saat melihat pasangan dansa yang lain sudah mulai turun ke lantai dansa, tiba-tiba dikagetkan dengan kehadiran seorang pria yang datang menghampirinya.

"Apakah kau mencari seseorang milady? Dia malah menghilang ya?" tanya Geoffrey dengan senyumnya yang dibuat semanis madu. Tetapi bagi Elise senyuman itu bukanlah sesuatu yang ia harapkan.

Elise membeku di tempatnya. Ia menatap dengan sorot mata sedingin es kepada pria di hadapannya itu. Elise tidak dapat memaksakan dirinya untuk pura-pura menyukai pria di depannya itu.

"Berdansalah denganku milady," pinta Geoffrey tiba-tiba. Elise yang menyadari ada ratusan pasang mata yang sedang mengawasi mereka, ia tidak mungkin menolak permintaan seorang gentlemen. Ia lalu mengikuti langkah kaki pria itu yang membimbingnya menuju ke lantai dansa. Meskipun ia sebenarnya merasa sangat enggan.

Elise merasa dunianya tiba-tiba berputar, untuk sesaat dia merasa linglung. Dia tidak memperhatikan apa saja kalimat yang diucapkam pasangan dansanya saat itu. Ia lebih banyak diam. Pikirannya jauh berkelana mencari dimana keberadaan Fred.

Oh ,Fred! Kenapa kau tega melakukan ini kepadaku. Elise berdansa sembari menahan airmatanya yang sudah hampir tumpah.
.
.
Fred yang pada saat itu sempat melihat Elise dari kejauhan sedang berdansa dengan Geoffrey untuk yang kedua kali, langsung membalikkan badan dan memilih untuk pulang dari pesta itu lebih awal.

Fred merasa dirinya adalah benar-benar seorang pengecut. Dan pengecut tidaklah layak untuk dima'afkan. Fred menyadari bahwa kali ini Elise akan sulit untuk mema'afkannya.

The Way of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang