01

9.1K 590 24
                                    

Rosé menghentikan langkahnya, membuat Jaehyun yang berada dibelakangnya ikut melakukan hal yang sama.

"I love you"

Menghela nafasnya pelan, ini adalah hal biasa bagi Rosé.

Jung Jaehyun, bahkan seisi sekolah pun tau bahwa dirinya menyukai seorang Roseanne Park.

And yeah, sayangnya perasaan itu tidak terbalaskan. Bukannya tidak, tapi menurut Jaehyun. Rosé masih malu mengakui perasaannya, karna menurutnya tidak mungkin saja kalau dirinya yang sudah dua tahun ini mengejar cinta Rosé gagal begitu saja.

.
.
.

Rosé sedikit menoleh agar dirinya bisa melihat wajah Jaehyun, walau sedikit saja.

"Jaehyun tolong mengertilah"

Kembali memposisikan dirinya, Rosé menatap lurus ke depan.

"Aku tidak menyukaimu" lirihnya.

Jaehyun hanya bisa menghela nafas, sudah biasa ditolak seperti ini.

Jangankan dengan cara yang lembut seperti ini, bahkan Rosé pernah berteriak padanya- hanya mengatakan kalau dirinya tidak menyukai Jaehyun- ya Jaehyun sudah tau itu semua. Dan dia menerimanya dengan tetap mengejar Rosé dengan modal perasannya.

Bahkan kini Jaehyun menatap lurus Rosé yang sudah berjalan mendahului nya setelah mengatakan hal yang menyakitkan seperti tadi.

Tenang, ini sudah biasa dan Jaehyun sangat kuat dalam menjalani ini.

Sedikit tersenyum, Jaehyun melangkahkan kakinya menuju sekolah. Bagaimanapun perkataan Rosé, Jaehyun percaya bahwa dirinya dan Rosé-

Berjodoh.

Dan jangan lupakan kalau mereka adalah- Teman sekelas.

*****

Rosé sampai dikelas nya dan segera menuju tempat duduknya, segera merapikan seragamnya dan mengeluarkan buku.

Tiba-tiba saja seorang guru datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, yeah itu sudah biasa.

"Rosé, bisa bantu ibu sebentar?" jangan lupakan bahwa Rosé adalah seorang ketua OSIS disekolah ini, apapun yang dikerjakan guru. Pastinya ia akan selalu dipanggil untuk sigap membantu.





Ternyata guru itu menyuruhnya menempelkan brosur perayaan hari jadi sekolah yang ke 14, yeah Rosé sudah peka itu dari awal. Tapi pikirnya ia akan dipanggil untuk merencanakan bagaimana sekolah akan menggelar hari jadinya, bukan untuk sekedar menempelkan brosur.

"Terimakasih Rosé" ucap sang guru, Rosé menunduk hormat. Lalu segera berjalan menuju Mading tempat informasi disekolah ini untuk menempelkan brosurnya.









Rosé mendesah pelan saat melirik disekitar lorong yang sepi ini, dirinya tidak sampai untuk menempelkan brosurnya. Dan betapa kurang beruntungnya Rosé, kondisi disekitar sini sedang sepi. Tidak ada yang bisa ia mintai bantuan.

"Yeah, berusaha saja dulu Rosé." ucapnya sembari berjinjit sambil menempelkan brosur.

Entah keajaiban atau apa, tiba-tiba saja sebuah tangan meraih pelan brosur tersebut dan menempelkannya pada Mading yang tingginya melebihi Rosé.

Rosé tersenyum sembari menoleh, "Terimaka...sih" sedikit menurunkan senyumnya saat melihat Jaehyun yang tengah tersenyum lebar sambil menatapnya.

"Ternyata kamu" lirih Rosé pelan, bukan apa. Dia tidak ingin semakin merasa bersalah karna tidak dapat membalas perasaan Jaehyun, lelaki itu sudah semakin jauh bertindak.

Cute Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang