06

2.6K 384 8
                                    

"Jaehyun selamat ulang tahun" kata Rosé sembari tersenyum kecil, Jaehyun terkekeh pelan sembari menjilati ice creamnya. "Kenapa tertawa?" tanya Rosé, kini gadis itu lebih memilih fokus pada Jaehyun ketimbang ice creamnya.

"Lucu saja" jawab Jaehyun "Terimakasih, Rosé" Jaehyun berucap sembari menatap Rosé, membuat Rosé gugup bukan main "Terimakasih karna kali ini kamu ingin merayakan ulang tahunku" ucapnya lagi.

Mata Rosé sudah mulai berkaca-kaca, gadis itu merasa sedih dengan sikapnya selama 2 tahun ini.

Rosé menyadari bahwa dirinya terlalu jahat, tapi disisi lain Rosé sadar bahwa dirinya tidak mengikat Jaehyun. Lelaki itu sendiri yang memilih tetap mengejar Rosé, dan sampai saat ini berhasil membuat Rosé merasa tidak bisa berjauhan dengan lelaki itu.

Rosé sudah biasa dengan adanya Jaehyun, maka dari itu. Bahkan Rosé berpikir bahwa saat kuliah nanti dirinya akan menjadi hampa bila tidak melihat lelaki itu.

"Rosé?" panggil Jaehyun membuyarkan lamunan Rosé, gadis itu segera menggeleng seraya menepis semua pikirannya.

"Kenapa?" tanya Rosé saat sudah sepenuhnya sadar dari alam bayangannya.

"Aku ke mobil bentar ya, kamu tunggu sini" ujar Jaehyun membuat Rosé mengangguk paham "Kamu gak mau nitip sesuatu gitu? Nanti aku bawain makanan ya?" tanya Jaehyun, namun Rosé menggelengkan kepalanya.

"Tidak usah Jaehyun, kamu cepat kembali saja" balas Rosé, tidak lupa senyum menempel diwajah manis gadis cantik itu.

Jaehyun tertegun untuk sebentar, senyum kecil mengembang dibibirnya. Tangan lelaki bulan februari itu terulur untuk mengelus puncak kepala Rosé "Tunggu sebentar ya, aku tidak akan lama" kata Jaehyun yang segera berbalik dan berlari agar bisa segera kembali.

Sepertinya Jaehyun, Rosé tidak tahu harus berbuat apa. Gadis itu melirik sekitar taman yang mulai sepi anak-anak ini.

Jaehyun mengajaknya ke taman bermain anak-anak, memang sedikit aneh. Tapi Rosé menyukai ide lelaki itu.

Jika di pikir-pikir, Rosé merasa beruntung saat ini. Jaehyun yang mengejarnya tidak pernah memikirkan perkataan orang lain yang terkesan merendahkannya karna sudah ditolak puluhan —bahkan ratusan— kali oleh Rosé.

Ah! Jika dipikirkan, Rosé semakin merasa menyukai Jaehyun.

Tapi setiap kali lelaki itu menyatakan cintanya, hati Rosé mencelos begitu saja. Bayangan Chaeyeon selalu muncul dibenak Rosé setiap Jaehyun menyatakan cintanya.

Tapi, jika dipikir. Lucu juga tingkah Jaehyun semakin lama, lelaki itu semakin gencar mendekatinya. Eh? Tapi untuk sekarang ini, Rosé merasa Jaehyun tidak terlalu memperhatikannya seperti dulu lagi.

Apa karna Jaehyun yang ingin mencoba melupakannya? Aish! Jangan sampai.

"Rosé"

"Eh?" Rosé dibuat terkejut dengan Jaehyun yang berjalan kearahnya, masih lumayan jauh. Tapi lelaki itu sudah berteriak memanggilnya.

Dapat Rosé lihat Jaehyun membawa sebuket bunga, membayangkan bunga itu untuknya sudah membuat rona merah muncul diwajah Rosé

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapat Rosé lihat Jaehyun membawa sebuket bunga, membayangkan bunga itu untuknya sudah membuat rona merah muncul diwajah Rosé.

"Ini" benar saja, Jaehyun datang dihadapannya dan menyerahkan buket itu kepada Rosé sembari tersenyum tampan.

Ahhhh! Rasanya Rosé ingin menenggelamkan diri sekarang juga.

"Jae..." Rosé rasanya tidak kuat hanya untuk sekedar memanggil nama lelaki itu.

"Aku membelinya sebelum menuju ke taman tadi, ini untukmu. Anggap saja hadiah ulang tahunmu minggu lalu" memang benar. Beberapa minggu lalu adalah ulang tahun Rosé dan lelaki itu tidak sempat merayakannya dikarnakan Jaehyun yang sibuk mengikuti lomba.

Rosé meraih sebuket bunga itu dengan perlahan, walau ragu. Rosé tetap mengambilnya dan mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih Jaehyun, aku tidak menyiapkan hadiah untukmu. Maaf" kata Rosé pelan, Jaehyun tersenyum penuh arti.

"Tandanya, malam ini kamu adalah milikku. Jadi anggap itu sebagai hadiah ulang tahunku, bagaiamana?" tanya Jaehyun sekaligus menggoda Rosé, membuat rona merah lagi-lagi muncul diwajah cantik gadis itu.

"Baiklah" putus Jaehyun yang tidak mendapat jawaban dari Rosé "Kurasa jawaban mu adalah iya, haha" tawa renyah Jaehyun keluarkan "Pokoknya hari ini kamu milikku. Titik" ujar Jaehyun yang kini sudah menggenggam tangan Rosé, mengajak gadis itu pergi dari taman dan menuju tempat wisata yang ingin ia kunjungi bersama Rosé.



******

Ternyata Jaehyun mengajak Rosé ke restoran Jepang "Kurasa, ini akan jadi tempat dinner yang menyenangkan" jelas Jaehyun sembari menatap Rosé yang masih memandang sekitar restoran.

"Aku juga menyukai masakan Jepang. Kau memang pintar memilih tempat" Rosé kembali menunjukkan senyumkan, ia memilih akan mengikuti perkataan Jaehyun.

Rosé akan menjadi milik Jaehyun hari ini, ah! Tepatnya malam ini.

Mendengar jawaban Rosé membuat Jaehyun semakin mengeratkan genggaman tangannya, seperginya dari taman tadi, Jaehyun belum pernah melepas genggaman tangannya. Bahkan saat mengemudi pun Jaehyun tetap menggenggam lembut jemari Rosé.

Keringat sudah mulai keluar, baik dari tangan Jaehyun maupun dari tangan Rosé "um... Rosé, kamu mau makan apa?" tanya Jaehyun yang kini mulai melepaskan genggaman tangannya.

Rosé mulai mengambil menu yang ada dimeja, Jaehyun mendekatkan tubuhnya pada Rosé, begitupun sebaliknya.

"Kamu mau makan apa?" tanya Jaehyun dan Rosé secara bersamaan, Jaehyun terkekeh melihat tingkah mereka. Sedangkan Rosé menjadi salah tingkah.

"Jaehyun..." panggil Rosé "Bagaimana kalau kita pesan..." dan selanjutnya adalah Jaehyun yang terus memerhatikan cara bicara Rosé, seakan kedap suara. Jaehyun hanya melihat dan mendengar suara Rosé yang sedang berbicara.

Jaehyun merasa seolah di restoran ini yang bergerak hanyalah dirinya dan Rosé, membayangkan itu membuat Jaehyun tanpa sadar mendekatkan wajahnya.

Cup

Rosé tersentak saat Jaehyun mengecup pipinya singkat, wajah gadis itu kembali merona.

"Jaehyun.." Rosé memalingkan wajahnya merasa malu dan salah tingkah.

"Kamu sangat menggemaskan Rosé" kata Jaehyun sembari mengusap lembut bagian wajah Rosé yang bekas di kecup "Selama dua tahun ini kamu belum pernah berpacaran lagi, berarti..." Jaehyun kembali mendekatkan wajahnya "Aku yang pertama mencium pipi mu selama dua tahun terakhir ini"

Astaga! Baru makan malam saja wajahku sudah dibuat merona berkali-kali!. — batin Rosé yang berusaha menetralkan degup jantungnya beserta rona merah diwajahnya.

TBC

Gimana sama chap kali ini gaes? Mungkin cerita ini akan taman dalam beberapa chapter lagi. Karna aku sendiri emang mau buat cerita ini jadi short story karna disini itu gaada konflik. Hehe.

Yaudah ya Thanks for you'll support and See yaa next chapter ♥️

Cute Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang