Hari ini adalah hari terakhir mereka melakukan gladi resik, karna besok.
Acara yang akan para OSIS lakukan, yaitu ulang tahun sekolah, dan... Jangan lupakan bahwa esok juga ulang tahun Jaehyun.
Ah sepertinya Rosé semakin merasa tidak sabar menunggu hari esok, bukankah Rosé sudah berjanji untuk merayakan ulang tahun Jaehyun?.
Kening Rosé mengernyit merasakan sesuatu menusuk pipi chubbynya.
Ternyata Jaehyun yang berada disampingnya sedang menusuk-nusuk pipi tembamnya. "Ih! Kamu ngapain sih? Bukannya latihan" ketus Rosé sambil memandang ruangan seni ini yang terlihat kosong.
Wajar, karna mereka yang akan mengisi acara untuk besok sedang keluar ruangan untuk sekedar membeli minum atau ke toilet. Yeonjun memberikan waktu bagi pengisi acara untuk istirahat selama 30 menit. Dan itu mereka gunakan untuk keluar ruangan ini.
Berbeda dengan Rosé diruangan ini bersama Yeonjun dan Jaehyun.
Harusnya hanya bersama Yeonjun, karna Jaehyun tidak ingin kemanapun jika Rosé tidak ikut. Katanya.
"Hyung! Kau lebih baik ke kantin dulu, pasti lelah dan haus kan? Sana istirahat" ujar Yeonjun membuat Jaehyun mencebik tidak suka.
"Ck! Terus? Kau akan berduaan dengan Rosé-ku?" tanya Jaehyun membuat Rosé mendelik.
"Jaehyun!" Ujar Rosé sedikit meninggikan suaranya "Aku bukan Rosé-mu dan sekarang pergi ke kantin untuk berisitirahat" suruh Rosé membuat Jaehyun mempotkan bibirnya lucu.
Astaga! Ayolah, Rosé sepertinya harus semakin memperbesar dan meninggikan dinding pertahanannya.
Jaehyun memang benar-benar kurang ajar dalam membuat jantung Rosé berdegup kencang.
"Tidak mau Rosé! Nanti kamu di apa-apain sama Yeonjun" ujar Jaehyun membuat Rosé maupun Yeonjun memutar bola matanya malas.
"Ck. Lebay!" sarkas Yeonjun lalu berdiri "Noona, ayo kita keruangan OSIS dulu untuk berdiskusi" ajak Yeonjun membuat Rosé mengangguk paham.
Ini adalah rahasia organisasi, maka seorangpun diluar OSIS dilarang untuk mendengarkannya.
"Ck! Yeonjun kurang aja!" teriak Jaehyun kesal "Rosé, aku mencintaimu!!" teriak Jaehyun lebih keras.
Rosé yang mendengar hanya memutar bola matanya malas, oke. Ia tidak akan terlalu terbawa suasana dengan pernyataan cinta Jaehyun. Karna itu sudah sangat-sangat-sangat biasa.
*****
"Mau ku antar pulang?" tawar Jaehyun, Rosé menggeleng.
"Ayolah Rosé, sekali saja" mohon Jaehyun, memang. Selama dua tahun Jaehyun mengejar cinta Rosé, gadis itu memang belum pernah menerima ajakannya untuk pulang bersama.
"Tidak mau Jaehyun, kenapa kamu semakin keras kepala sih?" tanya Rosé kesal, Jaehyun tersenyum manis.
"Rosé, kita hanya tinggal beberapa bulan lagi disekolah ini. Ayo buat kenangan, aku tidak tahu apakah kita akan se-universitas nanti" ujarnya "Jika tidak, itu akan sangat menyedihkan untukku. Tidak pernah diterima olehmu selama dua tahun" gumam Jaehyun pelan.
Rosé menghela nafasnya pelan lalu mengangguk "Sekali saja" gumamnya "Dan tumpangan ini, anggap sebagai pertolongan seorang teman" ujar Rosé membuat Jaehyun mengerucutkan bibirnya.
Astagaaahh! Rosé seharusnya menyentil bibir nakal Jaehyun agar tidak melakukan hal-hal lucu lagi.
Tapi sayang, Rosé tidak punya keberanian itu.
"Aku maunya kan kamu jadi pacarku, bukan teman" jawab Jaehyun membuat Rosé merasa pening dikepalanya.
Kenapa Jaehyun semakin keras kepala? "Dengar Jaehyun, Chaeyeon adalah teman ku" peringat Rosé.
"Tapi Chaeyeon sudah mempunyai kekasih Rosé" ujar Jaehyun membuat rasa pening semakin Rosé rasakan.
"Terserah, ayo pulang" ajak Rosé, bila ia harus meladeni Jaehyun. Maka itu tidak akan kelar dalam waktu satu jam.
*****
"Kenapa berhenti disini?" Ketus Rosé, Jaehyun memberhentikan mereka disebuah lapangan basket yang jaraknya memang tidak jauh dari rumah Rosé.
"Ayo bermain basket sebentar" ajak Jaehyun lalu turun dari motornya, mengambil bola basket yang tergeletak begitu saja.
Niat awal Jaehyun memang ingin langsung membawa Rosé pulang kerumahnya, tapi pandangannya jatuh pada bola basket. Olahraga kesayangannya memang sulit untuk dilewatkan.
Rosé mendengus "Aku tidak mau!" ketusnya lagi.
"Yasudah, kalau gitu. Kamu duduk saja disana, beri aku waktu 45 menit untuk bermain basket" ucap Jaehyun.
Rosé menghela nafasnya, lalu duduk dimotor Jaehyun, sembari melihat lelaki itu yang sudah sibuk dengan dunianya.
Sebenarnya, jika ingin pulang. Rosé bisa saja berjalan dari lapangan basket ini, tidak akan lama. Karna rumahnya sudah dekat dari sini, mungkin tidak sampai 10 menit Rosé bisa sampai dirumahnya.
Namun sepertinya kali ini berbeda, Rosé ingin melihat Jaehyun bermain basket.
Hanya tersisa beberapa bulan lagi dan mereka akan memasuki jenjang universitas.
Jaehyun dan Rosé kemungkinan besar akan berpisah, setidaknya Rosé harus meninggalkan jejak yang berharga bagi dirinya dan Jaehyun.
Apa seperti ini sudah cukup?.
Ahh, mungkin belum. Namun Rosé akan berusaha lebih baik lagi untuk berbaik hati pada Jaehyun.
TBC
Thanks for you'll support and See yaa next chapter ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Love ✓
RandomJaerose area! Jaehyun itu pengejar cintanya Rosé. #1 in cutelove 17/04/2020 #6 in jahe 17/04/2020 #5 in Jeffry 17/04/2020 Start: 14 Februari 2020 End: 24 Maret 2020 ©rojekuki