"Jung, ayo putus"Jungkook terdiam, memandang satu persatu kekasihnya yang berada didepannya. Sepulang kuliah ia dijemput Hoseok kemudian dibawa ke cafe milik Seokjin yang dimana semua pacarnya tengah berkumpul.
Begitu mendudukkan pantat semoknya, Jungkook langsung dikejutkan dengan wajah dingin keenam kekasihya.
"Maksudnya, hyung? Bercanda kan?"ujar Jungkook pelan. Matanya udah mulai berkaca-kaca, airmatanya mungkin bakal jatuh sebentar lagi.
Jungkook pacaran sama mereka juga bukan cuma sebulan dua bulan, udah bertahun-tahun. Terus sekarang diputusin sekaligus semuanya.
Suckyd.
Seperti di gangbang:((
"Jujur aja, hyung gak suka kamu punya banyak pacar apalagi ibu hyung mau hyung segera nikah. Jadi ya, lebih baik kita putus"
"Iya, sama"
Akhirnya airmata yang sedaritadi Jungkook tahan turun juga, tangannya mengepal keras. Ini kan namanya penyiksaan batin.
Jungkook cuma bisa diam sambil menundukkan kepalanya. Ucapan Namjoon ada benarnya, ia tak bisa memilih satu untuk diseriuskan ke jenjang yang lebih tinggi.
Jungkook serakah. Jungkook ingin memiliki keenamnya.
"Ta—tapi Jungkook gak ada salah apa-apa sama kalian, kenapa tiba-tiba?"
Masih gak mau negakin kepalanya. Soalnya lagi nangis dan sekarang dia gak punya bahu buat bersandar.
Ini terlalu... ultra mega super kill.
"Kita capek main-main."
Tangisan Jungkook makin menjadi mendengar nada serius yang keluar dari mulut Jimin. Kemana Jimin yang selalu rela menjadi bucinnya? Kenapa jadi seperti ini?
Jadi selama ini, perasaan tulusnya hanya dianggap main-main?
Hubungan yang sudah bertahun-tahun ini... juga main-main?
Kokoro Jungkook patah berkeping-keping gaes. Suckyd (2).
"Hyung bohong kan? Aku malas bercanda, hyung"ujar Jungkook lemah. Jungkook bahkan masih gak kuat buat sekedar ngangkat kepalanya.
Cuma meremas tangannya diatas paha.
Kejadian seperti ini sama sekali belum pernah mampir sedetik pun dibayangannya.
"Justru kamu yang bercanda selama ini. Sudahlah, aku pergi, hyung"
Akhirnya Jungkook mengangkat kepalanya, menatap bahu Taehyung yang perlahan menjauh setelah mengucapkan kalimat barusan dengan dingin.
Kemudian pandangannya beralih, menatap lima kekasihnya yang mulai berdiri dan meninggalkannya.
Hingga tersisa Seokjin diseberangnya, karena ini cafe miliknya. Bukan karena dia tetap ingin tinggal bersama Jungkook.
"Pulanglah, aku akan memesankan taxi"
Jungkook menggelengkan kepalanya pelan. "Aku permisi,"
Jungkook bahkan gak berani untuk ngeliat Seokjin setelah dia ngucapin kalimat barusan.
Yang Jungkook tau, dia malas pulang kerumahnya. Rumah itu terlalu banyak kenangan dengan para —mantan— kekasihnya. Jadi Jungkook lebih memilih untuk pergi kerumah Lisa.
Kebetulan rumah Lisa tidak terlalu jauh dari cafe Seokjin dan juga rumahnya dekat dengan Bambam. Jungkook lagi butuh mereka buat curhat soalnya.
"...jadi gitu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bottom Jungkook Shots
Fanfictionall x Jungkook request silahkan komentar di chapter [open request] Highest Rank #1 in freefire (08/21-09/22)